Ketika Dua KRI Kebanggaan Bangsa Sapa Biak Numfor
Kala dua kapal kebanggaan TNI Angkatan Laut, KRI Panah (626) dan KRI Teluk Wondama (527), bersandar di Pelabuhan Biak dan Pelabuhan Lanal Biak, sebagai bagian dari Operasi Trisila. Apa saja yang dilakukan selama berada di Biak?
Laporan Ismail – Biak Numfor
Warga Biak Numfor mendapat kesempatan langka untuk berinteraksi langsung dengan aset pertahanan laut Indonesia menyusul kedatangan KRI Panah (626) dan KRI Teluk Wondama (527) sebagai bagian dari Operasi Trisila Komando Armada III. Operasi yang dipimpin oleh Kolonel Laut (P) Yohannes Upang selaku Wakil Komandan Satgas Trisila ini menggabungkan tiga misi strategis: keamanan laut, latihan militer, dan kegiatan sosial kemasyarakatan.
Berlangsung selama 37 hari, Operasi Trisila telah singgah di Ternate dan Morotai sebelum tiba di Biak, dan akan melanjutkan perjalanan ke Jayapura, Nabire, Manokwari, lalu kembali ke Sorong.
Kolonel Yohannes Upang menegaskan bahwa operasi ini bertujuan menciptakan rasa aman bagi pengguna laut, melaksanakan latihan intensif selama lintas laut, termasuk latihan pendaratan Marinir di Morotai yang bersejarah, serta menggelar program sosial di setiap pangkalan.