Saturday, June 7, 2025
26.7 C
Jayapura

Obat Biru Malaria Langka di Mimika

Pemerintah Siapkan  Obat Malaria D-arteep Dispersible untuk Sementara

MIMIKA – Obat biru yang dikenal sebagai obat paling ampuh untuk mengobati penyakit malaria di Kabupaten Mimika kini langka di sejumlah fasilitas kesehatan.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika, Reynold Ubra menyebut, kelangkaan obat dengan nama lain DHP-Frimal ini sudah terjadi sejak Maret 2025 lalu.

Kelangkaan obat biru ini tentu sangat berdampak terutama khususnya penanganan penyakit malaria di Mimika.  Pasalnya, Kabupaten Mimika memang dikenal sebagai daerah dengan angka kasus malaria tertinggi di Indonesia, terutama di Provinsi Papua Tengah.

Berdasarkan data tahun 2024, angka Annual Parasite Incidence (API) di Mimika mencapai 492,41 per 1.000 penduduk.  Reynold mengungkapkan, sebagai gantinya untuk sementara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyiapkan obat malaria D-arteep Dispersible berwarna putih.

Baca Juga :  Di Merauke, Ribuan Meter Kabel PLN Dilaporkan Raib

Kata Reynold, obat malaria D-arteep Dispersible berwarna putih mempunyai fungsi dan dosis yang sama dengan obat biru.  “Fungsinya sama dan jumlah dosisnya juga sama. Mungkin jumlahnya terkesan banyak. Mudah-mudahan dalam Juni, Kemenkes bisa mengirimkan obat biru,” kata Reynold Ubra melalui sambungan telepon, Senin (2/6/2025).

Pemerintah Siapkan  Obat Malaria D-arteep Dispersible untuk Sementara

MIMIKA – Obat biru yang dikenal sebagai obat paling ampuh untuk mengobati penyakit malaria di Kabupaten Mimika kini langka di sejumlah fasilitas kesehatan.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika, Reynold Ubra menyebut, kelangkaan obat dengan nama lain DHP-Frimal ini sudah terjadi sejak Maret 2025 lalu.

Kelangkaan obat biru ini tentu sangat berdampak terutama khususnya penanganan penyakit malaria di Mimika.  Pasalnya, Kabupaten Mimika memang dikenal sebagai daerah dengan angka kasus malaria tertinggi di Indonesia, terutama di Provinsi Papua Tengah.

Berdasarkan data tahun 2024, angka Annual Parasite Incidence (API) di Mimika mencapai 492,41 per 1.000 penduduk.  Reynold mengungkapkan, sebagai gantinya untuk sementara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyiapkan obat malaria D-arteep Dispersible berwarna putih.

Baca Juga :  Berlibur di Pantai Keakwa Mimika, Anak Perempuan Terseret Ombak

Kata Reynold, obat malaria D-arteep Dispersible berwarna putih mempunyai fungsi dan dosis yang sama dengan obat biru.  “Fungsinya sama dan jumlah dosisnya juga sama. Mungkin jumlahnya terkesan banyak. Mudah-mudahan dalam Juni, Kemenkes bisa mengirimkan obat biru,” kata Reynold Ubra melalui sambungan telepon, Senin (2/6/2025).

Berita Terbaru

Artikel Lainnya