JAYAPURA -Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua, Faturachman mengungkapkan bahwa penggunaan QRIS di Papua dan Daerah Otonomi Baru (DOB) masih terkendala jaringan telekomunikasi yang belum optimal.
Hal ini menyebabkan penggunaan QRIS dan jumlah merchant QRIS untuk bertransaksi masih terbatas.
“Daerah 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal) seperti Mamberamo Tengah, Puncak, dan Nduga masih memiliki jaringan telekomunikasi yang sangat terbatas. Hal ini menyebabkan masyarakat di daerah tersebut kesulitan dalam melakukan transaksi keuangan menggunakan QRIS,”ungkapnya belum lama ini.
Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah ini, Faturachman menekankan pentingnya kolaborasi dan sinergi antara operator telekomunikasi, pemerintah daerah setempat, masyarakat, dan stakeholder lainnya.
“Dengan kerja sama yang baik, diharapkan jaringan telekomunikasi di daerah 3T dapat diperluas sehingga masyarakat dapat melakukan transaksi keuangan dengan lebih mudah, cepat, aman, dan nyaman,”pintanya.
Kata Faturachman, perluasan jaringan telekomunikasi di daerah 3T dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat, antara lain Meningkatkan aksesibilitas transaksi keuangan, meningkatkan efisiensi dan efektivitas transaksi, meningkatkan keamanan transaksi keuangan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Dengan demikian, perluasan jaringan telekomunikasi di daerah 3T merupakan langkah penting dalam meningkatkan penggunaan QRIS dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat di Papua.(dil/fia).
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos