Wednesday, April 30, 2025
24.7 C
Jayapura

Kecam Serangan KKB ke Kepala Komnas HAM, Komisi I Minta TNI-Polri Tindak Tegas

JAKARTA-Anggota Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin mengecam keras aksi penembakan yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terhadap rombongan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) di Papua saat tengah melakukan misi kemanusiaan. Ia meminta, aparat dan Pemerintah bertindak tegas yang mengancam wibawa negara.

“Ini jelas tindakan brutal yang mengancam kerja lembaga negara. Pemerintah harus bertindak tegas,” kata TB Hasanuddin kepada wartawan, Selasa (29/4).

Pasalnya, Kepala Komnas HAM Perwakilan Papua, Frits Ramandey ditembaki KKB di Teluk Bintuni, Papua Barat, saat tengah memantau operasi pencarian mantan Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni, Iptu Tomi S Marbun, yang hilang saat bertugas.

Pelaku melepaskan tembakan sebanyak 4 kali saat Frits sedang berada di sungai didampingi 4 personel kepolisian. Beruntung, tidak ada korban dalam insiden tersebut.

Baca Juga :  Menko Airlangga Sebut Pertumbuhan Ekonomi RI Semakin Nyata

Iptu Tomi diduga hanyut di sekitar lokasi tersebut saat mengejar anggota KKB pada 18 Desember 2024. Iptu Tomi saat itu memimpin operasi penangkapan anggota KKB bernama Marthen Aikingking.

TB Hasanuddin menegaskan, tindakan KKB ini sudah melewati batas, bahkan membahayakan upaya penegakan hukum serta perlindungan hak asasi manusia (HAM) di Papua. Terlebih, Komnas HAM sedang menjalankan tugas negara yang dilindungi undang-undang.

Karena itu, ia meminta TNI/Polri meningkatkan pengamanan dan melakukan langkah hukum tegas terhadap pelaku. Ia tak menginginkan, peristiwa itu terus berulang di Papua.

“Serangan KKB tersebut bukan hanya serangan terhadap individu, namun juga terhadap wibawa negara,” tegasnya.

Lebih lanjut, politikus PDI Perjuangan itu juga mengingatkan pentingnya pendekatan yang komprehensif di Papua. Ia menilai, gabungan pendekatan dari sisi keamanan, sosial, dan dialog harus semakin dioptimalkan.

Baca Juga :  Kompolnas: Belum Ada Temuan Ketidaknetralan Polri

“Tapi kekerasan bersenjata seperti yang dilakukan KKB harus dilawan secara tegas berdasarkan hukum,” pungkasnya.(*/jawapos)

JAKARTA-Anggota Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin mengecam keras aksi penembakan yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terhadap rombongan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) di Papua saat tengah melakukan misi kemanusiaan. Ia meminta, aparat dan Pemerintah bertindak tegas yang mengancam wibawa negara.

“Ini jelas tindakan brutal yang mengancam kerja lembaga negara. Pemerintah harus bertindak tegas,” kata TB Hasanuddin kepada wartawan, Selasa (29/4).

Pasalnya, Kepala Komnas HAM Perwakilan Papua, Frits Ramandey ditembaki KKB di Teluk Bintuni, Papua Barat, saat tengah memantau operasi pencarian mantan Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni, Iptu Tomi S Marbun, yang hilang saat bertugas.

Pelaku melepaskan tembakan sebanyak 4 kali saat Frits sedang berada di sungai didampingi 4 personel kepolisian. Beruntung, tidak ada korban dalam insiden tersebut.

Baca Juga :  Optimis Saham Indonesia di Freeport akan Menjadi 61 Persen

Iptu Tomi diduga hanyut di sekitar lokasi tersebut saat mengejar anggota KKB pada 18 Desember 2024. Iptu Tomi saat itu memimpin operasi penangkapan anggota KKB bernama Marthen Aikingking.

TB Hasanuddin menegaskan, tindakan KKB ini sudah melewati batas, bahkan membahayakan upaya penegakan hukum serta perlindungan hak asasi manusia (HAM) di Papua. Terlebih, Komnas HAM sedang menjalankan tugas negara yang dilindungi undang-undang.

Karena itu, ia meminta TNI/Polri meningkatkan pengamanan dan melakukan langkah hukum tegas terhadap pelaku. Ia tak menginginkan, peristiwa itu terus berulang di Papua.

“Serangan KKB tersebut bukan hanya serangan terhadap individu, namun juga terhadap wibawa negara,” tegasnya.

Lebih lanjut, politikus PDI Perjuangan itu juga mengingatkan pentingnya pendekatan yang komprehensif di Papua. Ia menilai, gabungan pendekatan dari sisi keamanan, sosial, dan dialog harus semakin dioptimalkan.

Baca Juga :  175 Prajurit Dilepas ke Kongo

“Tapi kekerasan bersenjata seperti yang dilakukan KKB harus dilawan secara tegas berdasarkan hukum,” pungkasnya.(*/jawapos)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya