
MERAUKE-Meski ada pro kontra terkait dengan usulan pemekaran Provinsi Papua Selatan yang sudah diperjuangkan selama kurang lebih 17 tahun, namun Uskup Administrator Keuskupan Agung Merauke Mgr Petrus Canisius Mandagi, MSC menyatakan dukungan terhadap pembentukan PPS tersebut.
“Kalau ada yang kontra terhadap pemekaran Provinsi Papua Selatan, saya memiliki pandangan yang berbeda. Saya sangat mendukung pembentukan Provinsi Papua Selatan,’’ tandas Uskup Mandagi yang dikenal ceplas ceplos tersebut, saat memberikan keterangan pers di rumah Uskup Jalan Raya Mandala, Rabu (1/1).
Dukungan ini, lanjut Uskup Mandagi bukan tanpa alasan. Sebab, ia sudah melihat dan mengalami sendiri dengan adanya pemekaran Maluku menjadi 2 provinsi. Ketika hanya 1 provinsi, lanjut dia, maka pembangunan di Maluku tersebut sangat lambat. Namun setelah dimekarkan menjadi 2 provinsi yakni Maluku dan Maluku Utara, maka pembangunan sangat cepat. Terjadi perubahan pembangunan yang begitu besar.
“Jangan hanya di bagian Utara Papua saja yang maju. Tapi, di bagian Selatan juga perlu percepatan pembangunan sehingga salah satu solusinya adalah lewat pembentukan Provinsi Papua Selatan,’’ jelasnya.
Selain itu, Uskup Mandagi juga menyoroti soal lingkungan hidup. Menurut Uskup, Bumi Papua Selatan merupakan rumah kita bersama yang harus tetap dijaga kelestariannya. Jangan dirusak atau dihancurkan hanya karena kerakusan akan uang oleh segelintir manusia, mislanya para pejabat pemerintah, pengusaha dan aparat keamanan.
“Jagalah hutan, sebab kerusakan hutan akan menyebabkan banjir, kekeringan, udara panas, kesulitan air bersih, dan sebagainya,” terangnya.
Ia juga meminta untuk tidak menjual tanah. Karena tanah menurutnya merupakan jati diri atau identitas kita. ‘’Boleh kita sewakan tanah kita untuk jangka waktu tertentu, misalnya untuk perkebunan yang berguna seperti sawah, bukan perkebunan besar-besaran yang merusak tanah seperti kelapa sawit,” tandasnya. (ulo/tri)