Thursday, June 5, 2025
24.7 C
Jayapura

Pengikisan Pantai Holtekamp dan Ciberi Hampir 1 Meter/Tahun

JAYAPURA– Penyusutan wilayah daratan Ciberi hingga Holtekamp ternyata sudah terjadi sejak lama. Hal itu dikatakan oleh dosen Ilmu Planologi pada Fakultas Teknik, Uncen, Monita Yessy Beatrick Wambrauw.

   Dia menjelaskan, bukti itu diperoleh dari kajian dan penelitian yang dilakukan oleh salah satu mahasiswanya di Fakultas Teknik Sipil Universitas Negeri Cendrawasih, Cheril Defretes sejak tahun 2023.

   Dalam penelitian itu beberapa hal  penting yang dikaji seperti zonasi tingkat kerusakan, apakah tingkat kerusakannya ringan sedang atau sangat parah. Kemudian kecepatan arus di sekitar kawasan Ciberi hingga Holtekamp yang ternyata terungkap dalam penelitian  itu masuk dalam  kategori lemah hingga sedang.

Baca Juga :  SK DPRK Pengangkatan Jalur Adat Masih Tunggu Putusan PTUN

   Kemudian, berdasarkan hasil kajian yang dikumpul dari foto citra satelit sejak tahun 1994-2022, menunjukkan pengikisan abrasi hingga penyempitan wilayah daratan di Ciberi dan Holtekamp itu yang sangat signifikan.

   Dari data hasil penelitian itu, dipastikan pengurangan atau pengikisan daratan sepanjang  0,89 meter per tahun. Kemudian perubahan garis pantai Ciberi  itu dipengaruhi oleh faktor alam juga manusia.

   “Kalau dihitung berdasarkan data tersebut sebenarnya wilayah pantai Ciberi hingga Holtekamp itu dari tahun ke tahun mengalami pengurangan, tambah kecil. Cuma yang membedakan itu kehadiran pohon-pohon yang sudah mulai besar karena dulunya belum ada pohon, tetapi kalau dilihat itu sebenarnya semakin sempit wilayah daratannya,”ujarnya, Selasa (18/2).

Baca Juga :  Pekerjaan Bukan Sebatas Profesi, Tapi Harus Dihayati sebagai Panggilan Hidup 

JAYAPURA– Penyusutan wilayah daratan Ciberi hingga Holtekamp ternyata sudah terjadi sejak lama. Hal itu dikatakan oleh dosen Ilmu Planologi pada Fakultas Teknik, Uncen, Monita Yessy Beatrick Wambrauw.

   Dia menjelaskan, bukti itu diperoleh dari kajian dan penelitian yang dilakukan oleh salah satu mahasiswanya di Fakultas Teknik Sipil Universitas Negeri Cendrawasih, Cheril Defretes sejak tahun 2023.

   Dalam penelitian itu beberapa hal  penting yang dikaji seperti zonasi tingkat kerusakan, apakah tingkat kerusakannya ringan sedang atau sangat parah. Kemudian kecepatan arus di sekitar kawasan Ciberi hingga Holtekamp yang ternyata terungkap dalam penelitian  itu masuk dalam  kategori lemah hingga sedang.

Baca Juga :  Beragam Harga Minyakita di Jayapura, Ada yang Melebihi HET

   Kemudian, berdasarkan hasil kajian yang dikumpul dari foto citra satelit sejak tahun 1994-2022, menunjukkan pengikisan abrasi hingga penyempitan wilayah daratan di Ciberi dan Holtekamp itu yang sangat signifikan.

   Dari data hasil penelitian itu, dipastikan pengurangan atau pengikisan daratan sepanjang  0,89 meter per tahun. Kemudian perubahan garis pantai Ciberi  itu dipengaruhi oleh faktor alam juga manusia.

   “Kalau dihitung berdasarkan data tersebut sebenarnya wilayah pantai Ciberi hingga Holtekamp itu dari tahun ke tahun mengalami pengurangan, tambah kecil. Cuma yang membedakan itu kehadiran pohon-pohon yang sudah mulai besar karena dulunya belum ada pohon, tetapi kalau dilihat itu sebenarnya semakin sempit wilayah daratannya,”ujarnya, Selasa (18/2).

Baca Juga :  1 Mei, Tiga Titik Dijaga Ketat Aparat

Berita Terbaru

Artikel Lainnya