JAYAPURA – Hingga kini Polda Papua belum melakukan pemanggilan terhadap pelaku Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dan asusila yang diduga dilakukan oleh calon wakil gubernur Papua berinisial YB terhadap istrinya. Dari data yang dihimpun Cenderawasih Pos kurang lebih sebanyak empat saksi yang telah dilakukan pemanggilan oleh Diskrimum Polda Papua untuk dimintai keterangan terkait dengan kasus ini.
Namun hingga saat ini belum ada perkembangan yang menonjol. Tak sedikit informasi mengatakan kurang bukti yang menjadi alasan Polda Papua tidak memangil Pelaku untuk dimintai keterangan. Merespon hal itu puluhan orang yang mengatasnamakan keluarga korban mendatang Polda Papua menuntut agar YB segera dipecat sebagai wakil gubernur papua.
Aksi tersebut tidak berlangsung lama mulai sekira pukul 15.03 WIT dan selesai sekira pukul 15.18 WIT. Kordinator aksi Samuel Rewang mengatakan apa yang telah dilakukan YB perbuatan yang tidak manusiawi, karena itu ia meminta YB segera di hukum. “Kami menuntut agar YB segera dipecat sebagai wakil gubernur papua, kami inginkan dia hukum atas perbuatan asusila dan aniaya yang tidak manusiawi,” ujar Samuel, Senin (16/12) di Polda Papua.
Mereka (Masa aksi) berharap KPU dan MK harus gugurkan YB dari calon wagub papua. Bahkan massa mengatakan YB tidak pantas menjadi pemimpin rakyat. “Kami menuntut agar polda segera lakukan proses kepada YB atas tindakan kekerasan dan juga asusila dalam rumah tangga yang mana dilakukan kepada istri sendiri dan juga kakak kandung dari korban,” lanjut Samuel.
Ia menambahkan bahwa pihaknya tidak ingin memiliki pemimpin yang suka membuat KDRT karena menurutnya apa yang dilakukan pelaku (YB) akan berdampak besar kepada masyarakat Papua. Karena itu dia mengingatkan jika Polda Papua tidak segera melakukan tindak penyelidikan lebih lanjut, maka pihaknya akan datang kembali dengan masa yang lebih besar. Merespon aksi tersebut Kasubnit Polda Papua AKP Sujono mengatakan saat ini pihaknya sedang melakukan penyelidikan.
“Sementara laporan yang di berikan dari pihak korban kami sudah melakukan penyelidikan,” singkat Sujono.
Dihadapan massa Sujono mengaku hingga kini pihaknya belum temukan bukti yang kuat untuk dilakukan pemanggilan terhadap pelaku. Untuk itu ia berharap kerja sama dari masyarakat agar pihaknya dapat melakukan penyelidikan lebih lanjut. (kar/ade)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOSÂ https://www.myedisi.com/cenderawasihpos