Saturday, April 27, 2024
30.7 C
Jayapura

Di Doyo, Densus 88 Amankan Terduga Teroris

BERKEMAS: Tim Gegana Brimob Polda Papua saat berkemas usai melaksanakan penyelidikan di TKP terduga teroris di Jalan Raya Doyo Sentani, Kabupaten Jayapura, Kamis (5/12) malam. *FOTO: Robert Mboik/Cepos

Barang Bukti Diamankan di 3 Lokasi

SENTANI-Tim Densus 88 Mabes Polri dibackup Tim Gegana Brimob Polda Papua dan Kepolisian Resor (Polres) Jayapura berhasil mengamankan terduga teroris dan sejumlah barang bukti dari tiga lokasi  yang berbeda-beda di Kampung Doyo Baru Distrik Waibu Kabupaten Jayapura, Kamis (5/11).

Kapolres Jayapura, AKBP Victor Dean Mackbon, saat dikonfirmasi membenarkan, pihaknya telah melakukan pengamanan di tiga lokasi terduga teroris. Yaitu pertama di Blok IX BTN Doyo Grand, di Ruko SPBU Doyo, dan di Jalan Raya Doyo Sentani.

“TKP ini diduga sebagai tempat tinggal dari pelaku terduga teroris. Dari tiga TKP ini sudah diamankan barang bukti dan bukti lainnya,” ungkapnya kepada wartawan di Doyo Baru Distrik Waibu Kabupaten Jayapura, Kamis (5/11).

Kapolres Victor Mackbon hingga berita ini diturunkan belum menyampaikan terkait berapa terduga teroris yang diamankan dari tiga lokasi yang berbeda ini. Sebab kasus ini langsung ditangani oleh tim dari Desus 88 Mabes Polri.

“Untuk berapa orang diamankan, kami belum mendapatkan informasi yang pasti. Yang kami dapat informasi adalah tiga TKP yang diduga tempat tinggal daripada tersangka teroris. Nanti akan menunggu perkembangan. Karena kami hanya sebagai territorial wilayah hukum, dimana kami punya kewajiban untuk mengamankan terhadap TKP,” ujarnya.

Dikatakan, wilayah Sentani ternyata masih menjadi tempat persembunyian terhadap para terduga teroris. Oleh karena itu, diharapkan kepada masyarakat agar upaya-upaya kejahatan berbasis lingkungan harus dilakukan. Seperti misalnya prosedur orang baru harus melaporkan kepada RT/RW, karena ini penting dan jangan dianggap remeh.

Baca Juga :  Pesawat Bawa Alat RDT, FTM, dan APD

“Kami berharap semua harus berperan aktif untuk melihat hal ini dan jangan hanya bersandar kepada pihak kepolisian. Tetapi semua bergandengan tangan semua stakeholder yang ada di Kabupaten Jayapura ini,” harapnya.

Sementara itu, dari informasi yang diperoleh Cenderawasih Pos di lapangan menyebutkan, terduga teroris berinisial K (35) dibekuk di tempat tinggalnya di Perumahan Grand Doyo, Distrik Sentani.

Ketua RT Perumahan Grand Doyo, Andi Trikora menjelaskan, penangkapan terduga teroris itu   dilakukan Kamis (5/12) pagi di rumah kontrakan di jalur 9 perumahan Grand Doyo. Pria terduga teroris itu keseharianya berprofesi sebagai penjual ea kacang merah dan ayam geprek.

“Tadi pagi ada penangkapan terduga teroris yang tinggal di jalur 9. Kami juga kaget,” kata Andi Trikora saat ditemui wartawan di kediaamannya di Perumahan Grand Doyo Sentani, kemarin sore.

Penangkapan terduga teroris itu menyedot perhatian warga di sekitar komplek perumahan itu. Mereka mengaku kaget setelah ada penggrebekan yang dilakukan anggota kepolisian. Padahal yang bersangkutan sudah menetap di rumah itu sudah hampir satu tahun belakangan ini.

“Dia (terduga teroris) ini tinggal bersama mertuanya dan selama ini tertutup terhadap warga selama tinggal di sini,” jelasnya.

Dikatakan, selama ini di kediaman terduga teroris seringkali dilakukan kegiatan pengajian yang melibatkan anak anak. Dari keterangan sejumlah anak, yang bersangkutan seringkali mengajarkan kepada anak-anak untuk tidak boleh melakukan beberapa ajaran agama.

Baca Juga :  Pulau Mansinam Akan Dipadati 15 Ribu Lebih Orang

Pihaknya mengaku, di rumah yang ditempati terduga teroris itu  tinggal bersama istri dan mertuanya. Namun mertuanya sudah pindah karena berjualan es kacang merah. “Selama tinggal di rumah itu, mereka ini tidak bergaul sama tetangga. Tapi pengakuan sebagian warga mereka ramah juga sih,”ucapnya.

Hingga tadi malam, polisi masih mendalami kasus tersebut. Berdasarkan hasil pantauan Cenderawasih Pos, sejak Kamis (5/12) sore, pihak kepolisian yang terdiri dari Brimob Polda Papua dan Densus 88 Mabes Polri terus melakukan penyelidikan dan pendalaman terhadap peristiwa penangkapan teroris di Sentani itu.

Polisi terpaksa menutup akses lalu lintas kendaraan selama proses penyelidikan tersebut guna menjaga keselamatan pengguna jalan.

Polisi baru menyelesaikan penyelidikan awal itu sekitar pukul 20.48.WIT. “Sementara ditutup untuk kenyamanan Warga Sendiri baru selesai baru kita buka kembali,” ujar ungkap seorang petugas kepolisian yang bertugas.

Penyelidikan pasca penangkapan terduga teroris ini, menimbulkan kemacetan di ruas jalan raya Sentani-Doyo. Kemacetan terjadi karena adanya penutupan sementara jalan dari Sentani ke Doyo dan sebaliknya dari Doyo ke Sentani kurang lebih 2 jam.

Dari pantauan Cenderawasih Pos, kemacetan dari arah Sentani ke Doyo terjadi mulai dari perempatan jalan genyem hingga perempatan Rumah Sakit (RS) Yowari kurang lebih 2 jam.

Salah seorang warga yang sempat melintas dan tertahan akibat macet, Yoseph Gewab mengaku sudah kurang lebih 2 jam menunggu di depan Kantor Bupati Jayapura di Gunung Merah, karena belum bisa melewati ke Doyo Baru. Yoseph sendiri tidak mengetahui secara pasti apa penyebab terjadinya kemacetan.

“Saya sudah 2 jam di sini, karena macet dan tidak bisa lewat ke Doyo. Saya belum tahu pasti penyebabnya. Tetapi tadi ada isu katanya polisi ada temukan bahan peledak, tapi lebih jelas lagi harus bertanya pada pihak yang berwajib,” ujarnya.(bet/roy/nat)

BERKEMAS: Tim Gegana Brimob Polda Papua saat berkemas usai melaksanakan penyelidikan di TKP terduga teroris di Jalan Raya Doyo Sentani, Kabupaten Jayapura, Kamis (5/12) malam. *FOTO: Robert Mboik/Cepos

Barang Bukti Diamankan di 3 Lokasi

SENTANI-Tim Densus 88 Mabes Polri dibackup Tim Gegana Brimob Polda Papua dan Kepolisian Resor (Polres) Jayapura berhasil mengamankan terduga teroris dan sejumlah barang bukti dari tiga lokasi  yang berbeda-beda di Kampung Doyo Baru Distrik Waibu Kabupaten Jayapura, Kamis (5/11).

Kapolres Jayapura, AKBP Victor Dean Mackbon, saat dikonfirmasi membenarkan, pihaknya telah melakukan pengamanan di tiga lokasi terduga teroris. Yaitu pertama di Blok IX BTN Doyo Grand, di Ruko SPBU Doyo, dan di Jalan Raya Doyo Sentani.

“TKP ini diduga sebagai tempat tinggal dari pelaku terduga teroris. Dari tiga TKP ini sudah diamankan barang bukti dan bukti lainnya,” ungkapnya kepada wartawan di Doyo Baru Distrik Waibu Kabupaten Jayapura, Kamis (5/11).

Kapolres Victor Mackbon hingga berita ini diturunkan belum menyampaikan terkait berapa terduga teroris yang diamankan dari tiga lokasi yang berbeda ini. Sebab kasus ini langsung ditangani oleh tim dari Desus 88 Mabes Polri.

“Untuk berapa orang diamankan, kami belum mendapatkan informasi yang pasti. Yang kami dapat informasi adalah tiga TKP yang diduga tempat tinggal daripada tersangka teroris. Nanti akan menunggu perkembangan. Karena kami hanya sebagai territorial wilayah hukum, dimana kami punya kewajiban untuk mengamankan terhadap TKP,” ujarnya.

Dikatakan, wilayah Sentani ternyata masih menjadi tempat persembunyian terhadap para terduga teroris. Oleh karena itu, diharapkan kepada masyarakat agar upaya-upaya kejahatan berbasis lingkungan harus dilakukan. Seperti misalnya prosedur orang baru harus melaporkan kepada RT/RW, karena ini penting dan jangan dianggap remeh.

Baca Juga :  Gedung Tabita Diduga Dibakar

“Kami berharap semua harus berperan aktif untuk melihat hal ini dan jangan hanya bersandar kepada pihak kepolisian. Tetapi semua bergandengan tangan semua stakeholder yang ada di Kabupaten Jayapura ini,” harapnya.

Sementara itu, dari informasi yang diperoleh Cenderawasih Pos di lapangan menyebutkan, terduga teroris berinisial K (35) dibekuk di tempat tinggalnya di Perumahan Grand Doyo, Distrik Sentani.

Ketua RT Perumahan Grand Doyo, Andi Trikora menjelaskan, penangkapan terduga teroris itu   dilakukan Kamis (5/12) pagi di rumah kontrakan di jalur 9 perumahan Grand Doyo. Pria terduga teroris itu keseharianya berprofesi sebagai penjual ea kacang merah dan ayam geprek.

“Tadi pagi ada penangkapan terduga teroris yang tinggal di jalur 9. Kami juga kaget,” kata Andi Trikora saat ditemui wartawan di kediaamannya di Perumahan Grand Doyo Sentani, kemarin sore.

Penangkapan terduga teroris itu menyedot perhatian warga di sekitar komplek perumahan itu. Mereka mengaku kaget setelah ada penggrebekan yang dilakukan anggota kepolisian. Padahal yang bersangkutan sudah menetap di rumah itu sudah hampir satu tahun belakangan ini.

“Dia (terduga teroris) ini tinggal bersama mertuanya dan selama ini tertutup terhadap warga selama tinggal di sini,” jelasnya.

Dikatakan, selama ini di kediaman terduga teroris seringkali dilakukan kegiatan pengajian yang melibatkan anak anak. Dari keterangan sejumlah anak, yang bersangkutan seringkali mengajarkan kepada anak-anak untuk tidak boleh melakukan beberapa ajaran agama.

Baca Juga :  Pesawat Bawa Alat RDT, FTM, dan APD

Pihaknya mengaku, di rumah yang ditempati terduga teroris itu  tinggal bersama istri dan mertuanya. Namun mertuanya sudah pindah karena berjualan es kacang merah. “Selama tinggal di rumah itu, mereka ini tidak bergaul sama tetangga. Tapi pengakuan sebagian warga mereka ramah juga sih,”ucapnya.

Hingga tadi malam, polisi masih mendalami kasus tersebut. Berdasarkan hasil pantauan Cenderawasih Pos, sejak Kamis (5/12) sore, pihak kepolisian yang terdiri dari Brimob Polda Papua dan Densus 88 Mabes Polri terus melakukan penyelidikan dan pendalaman terhadap peristiwa penangkapan teroris di Sentani itu.

Polisi terpaksa menutup akses lalu lintas kendaraan selama proses penyelidikan tersebut guna menjaga keselamatan pengguna jalan.

Polisi baru menyelesaikan penyelidikan awal itu sekitar pukul 20.48.WIT. “Sementara ditutup untuk kenyamanan Warga Sendiri baru selesai baru kita buka kembali,” ujar ungkap seorang petugas kepolisian yang bertugas.

Penyelidikan pasca penangkapan terduga teroris ini, menimbulkan kemacetan di ruas jalan raya Sentani-Doyo. Kemacetan terjadi karena adanya penutupan sementara jalan dari Sentani ke Doyo dan sebaliknya dari Doyo ke Sentani kurang lebih 2 jam.

Dari pantauan Cenderawasih Pos, kemacetan dari arah Sentani ke Doyo terjadi mulai dari perempatan jalan genyem hingga perempatan Rumah Sakit (RS) Yowari kurang lebih 2 jam.

Salah seorang warga yang sempat melintas dan tertahan akibat macet, Yoseph Gewab mengaku sudah kurang lebih 2 jam menunggu di depan Kantor Bupati Jayapura di Gunung Merah, karena belum bisa melewati ke Doyo Baru. Yoseph sendiri tidak mengetahui secara pasti apa penyebab terjadinya kemacetan.

“Saya sudah 2 jam di sini, karena macet dan tidak bisa lewat ke Doyo. Saya belum tahu pasti penyebabnya. Tetapi tadi ada isu katanya polisi ada temukan bahan peledak, tapi lebih jelas lagi harus bertanya pada pihak yang berwajib,” ujarnya.(bet/roy/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya