Diduga Kelelahan, Calon Wagub Papua Selatan Tutup Usia
Paling Lambat Parpol Pengusung Ajukan 5 Oktober, Jika Tidak Ajukan, Dinyatakan Gugur
MERAUKE– Calon Wakil Gubernur Papua Selatan Petrus Safan menghembuskan nafasnya yang terakhir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Merauke, Sabtu (28/9) sekitar pukul 15.30 WIT setelah sempat di rawat di ruang ICCU. Almarhum meningal dunia diduga karena kelelahan.
Humas RSUD Merauke dr Paul Kalalo menjelaskan bahwa almarhum sebelumnya dirawat di Rumah Sakit Bunda Pengharapan (RSPP) Merauke selama 2 hari. Kemudian di rujuk ke RSUD Merauke pada Sabtu sekira pukul 10.00 WIT.
“Jadi almarhum masuk ke RSUD Merauke, dirujuk dari RSPP Merauke sekitar pukul 10.00 WIT tadi (Sabtu), ” jelasnya.
Belum diketahui secara pasti penyebab kematian almarhum tersebut. Namun menurut dr Paul Kalalo, almarhum menjalani perawatan karena kelelahan. “Di buka (catatan medis, red) beliau seperti itu (kelelahan) karena mengikuti kegiatan yang cukup padat sebelum penetapan maupun setelah penetapan. Tapi karena beliau sudah mengikuti pemeriksaan kesehatan, hal diluar kendali kita, ” katanya.
Paul menyebut tidak ada riwayat jantung dari almarhum. Namun jika ingin memastikan kematian almarhum tersebut harus lewat otopsi.
Setelah dinyatakan meninggal dunia, selanjutnya jenazah Petrus Safan dibawa ke Kamar Jenazah RSUD Merauke untuk dilakukan visum selanjutnya dimandikan dan dipasangkan pakaian.
Setelah itu, jenazah kemudian dibawa ke sekretariat Pemekaran Papua Selatan Jalan Ahmad Yani Merauke untuk disemayamkan. Rencananya, jenazah akan dibawa ke Kabupaten Asmat untuk dimakamkan.
Diketahui, calon wakil gubernur Papua Selatan Petrus Safan berpasangan dengan calon gubernur Papua Selatan Darius Gebze. Â
Paling Lambat Parpol Pengusung Ajukan 5 Oktober, Jika Tidak Ajukan, Dinyatakan Gugur
MERAUKE– Calon Wakil Gubernur Papua Selatan Petrus Safan menghembuskan nafasnya yang terakhir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Merauke, Sabtu (28/9) sekitar pukul 15.30 WIT setelah sempat di rawat di ruang ICCU. Almarhum meningal dunia diduga karena kelelahan.
Humas RSUD Merauke dr Paul Kalalo menjelaskan bahwa almarhum sebelumnya dirawat di Rumah Sakit Bunda Pengharapan (RSPP) Merauke selama 2 hari. Kemudian di rujuk ke RSUD Merauke pada Sabtu sekira pukul 10.00 WIT.
“Jadi almarhum masuk ke RSUD Merauke, dirujuk dari RSPP Merauke sekitar pukul 10.00 WIT tadi (Sabtu), ” jelasnya.
Belum diketahui secara pasti penyebab kematian almarhum tersebut. Namun menurut dr Paul Kalalo, almarhum menjalani perawatan karena kelelahan. “Di buka (catatan medis, red) beliau seperti itu (kelelahan) karena mengikuti kegiatan yang cukup padat sebelum penetapan maupun setelah penetapan. Tapi karena beliau sudah mengikuti pemeriksaan kesehatan, hal diluar kendali kita, ” katanya.
Paul menyebut tidak ada riwayat jantung dari almarhum. Namun jika ingin memastikan kematian almarhum tersebut harus lewat otopsi.
Setelah dinyatakan meninggal dunia, selanjutnya jenazah Petrus Safan dibawa ke Kamar Jenazah RSUD Merauke untuk dilakukan visum selanjutnya dimandikan dan dipasangkan pakaian.
Setelah itu, jenazah kemudian dibawa ke sekretariat Pemekaran Papua Selatan Jalan Ahmad Yani Merauke untuk disemayamkan. Rencananya, jenazah akan dibawa ke Kabupaten Asmat untuk dimakamkan.