Friday, September 20, 2024
23.7 C
Jayapura

Mpox jadi Atensi, Pemkot Gandeng Labkesmas

Dinkes Papua Diminta Siapkan Obat dan Cara Penanganannya

JAYAPURA– Penyebaran virus Mpox, belakangan ini menjadi perhatian publik termasuk di wilayah Kota Jayapura. Pemerintah Kota Jayapura melalui Dinas  Kesehatan pun  mulai mengantisipasi penyebaran Mpox  di Kota Jayapura, dan masalah itu menjadi atensi sehingga Dinkes kemudian  menggandeng Labkesmas.

Ni Nyoman Sri Antari

   Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura,  Ni Nyoman Sri Antari mengatakan, sejauh ini baru ada satu orang yang terindikasi dan kemudian lakukan pemeriksaan, namun hasilnya negatif. “Ada satu yang sudah diperiksa tetapi hasilnya negatif,” ujar Ni Nyoman Sri Antari,Senin (2/9).

    Dia menjelaskan, pemeriksaan itu dilakukan kepada orang-orang yang melakukan perjalanan  jauh atau keluar daerah, terutama di daerah yang sudah memiliki kasusnya. Namun bagi yang bepergian atau yang datang dari luar daerah, kini sudah ada penanganan yang  dilakukan oleh pemerintah melalui pintu masuk penerbangan di Bandar Udara Sentani.

Baca Juga :  Kantor Gubernur dan MRP Diresmikan 27  Desember

  Selain itu pemeriksaan ini juga dilakukan terhadap orang-orang yang memiliki keluhan seperti ciri-ciri Mpox. Dimana pada penderita  memiliki gejala dan ruam yang mirip dengan cacar air.

“Mpox  penyakit yang disebabkan oleh virus monkeypox,  Gejala Mpox biasanya muncul dalam 5-21 hari setelah seseorang terinfeksi. Gejala awal sering kali mirip dengan flu, seperti, demam tinggi, sakit kepala hebat, nyeri otot, pembengkakan kelenjar getah bening dan kelelahan,” jelasnya.

  Karena itu, kasus ISPA yang terjadi bila dicurigai bisa dikirim juga sampelnya ke Labkesmas. Mengenai SOP juga sudah yang disampaikan kepada seluruh Puskesmas di wilayah kota Jayapura.

   Dijelaskan, untuk pengobatan virus ini dengan metode simtomatik, misalnya penderita mengalami nyeri saat menelan, dokter akan memberikan obat pereda nyeri atau obat radangnya.

Baca Juga :  Pengiriman Pasukan ke Papua Dibantah

Pihaknya berharap, penyebaran virus ini tidak membuat masyarakat panik, yang terpenting, apabila menunjukkan gejala-gejala yang mencurigakan segera kunjungi fasilitas kesehatan atau dokter untuk memastikan.

Dinkes Papua Diminta Siapkan Obat dan Cara Penanganannya

JAYAPURA– Penyebaran virus Mpox, belakangan ini menjadi perhatian publik termasuk di wilayah Kota Jayapura. Pemerintah Kota Jayapura melalui Dinas  Kesehatan pun  mulai mengantisipasi penyebaran Mpox  di Kota Jayapura, dan masalah itu menjadi atensi sehingga Dinkes kemudian  menggandeng Labkesmas.

Ni Nyoman Sri Antari

   Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura,  Ni Nyoman Sri Antari mengatakan, sejauh ini baru ada satu orang yang terindikasi dan kemudian lakukan pemeriksaan, namun hasilnya negatif. “Ada satu yang sudah diperiksa tetapi hasilnya negatif,” ujar Ni Nyoman Sri Antari,Senin (2/9).

    Dia menjelaskan, pemeriksaan itu dilakukan kepada orang-orang yang melakukan perjalanan  jauh atau keluar daerah, terutama di daerah yang sudah memiliki kasusnya. Namun bagi yang bepergian atau yang datang dari luar daerah, kini sudah ada penanganan yang  dilakukan oleh pemerintah melalui pintu masuk penerbangan di Bandar Udara Sentani.

Baca Juga :  Urai Kemacetan, Pertamina Diminta Tambah SPBU/Pertashop 

  Selain itu pemeriksaan ini juga dilakukan terhadap orang-orang yang memiliki keluhan seperti ciri-ciri Mpox. Dimana pada penderita  memiliki gejala dan ruam yang mirip dengan cacar air.

“Mpox  penyakit yang disebabkan oleh virus monkeypox,  Gejala Mpox biasanya muncul dalam 5-21 hari setelah seseorang terinfeksi. Gejala awal sering kali mirip dengan flu, seperti, demam tinggi, sakit kepala hebat, nyeri otot, pembengkakan kelenjar getah bening dan kelelahan,” jelasnya.

  Karena itu, kasus ISPA yang terjadi bila dicurigai bisa dikirim juga sampelnya ke Labkesmas. Mengenai SOP juga sudah yang disampaikan kepada seluruh Puskesmas di wilayah kota Jayapura.

   Dijelaskan, untuk pengobatan virus ini dengan metode simtomatik, misalnya penderita mengalami nyeri saat menelan, dokter akan memberikan obat pereda nyeri atau obat radangnya.

Baca Juga :  Kurang Pengawasan, Pasca Razia PKL Kembali Lagi

Pihaknya berharap, penyebaran virus ini tidak membuat masyarakat panik, yang terpenting, apabila menunjukkan gejala-gejala yang mencurigakan segera kunjungi fasilitas kesehatan atau dokter untuk memastikan.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya