Sunday, November 24, 2024
33.7 C
Jayapura

Antusias Sambut Kunjungan Paus Fransiskus ke RI dan PNG 

JAYAPURA – Umat Katolik dan agama lain di Indonesia menyambut gembira kedatangan pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia Paus Fransiskus pada 3-6 September mendatang. Ini merupakan kunjungan ketiga seorang Paus ke Indonesia, setelah Paus Yohanes Paulus II pada 1989 dan Paus Paulus VI pada 1970.

  Pada kunjungannya kali ini, Paus diagendakan mengikuti sejumlah kegiatan, mulai dari acara kenegaraan bersama Presiden Joko Widodo, lawatan ke Masjid Istiqlal Jakarta, pertemuan dengan perwakilan Gereja Katedral Jakarta, hingga ibadah akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK).

Waktu yang cukup singkat Paus Fransiskus itu ada di Indonesia. Seperti diketahui, Paus Fransiskus  akan berada di Indonesia pada 3-6 September 2024, atau hanya tiga hari.

Baca Juga :  Gelar Workshop Kurikulum Merdeka Belajar, Ini Permintaan BP YPK di Tanah Papua

  Hal itu dijelaskan oleh Pastor Willem Bungan, OFM, selaku Koordinator perserta kunjungan Paus ke Vanimo, PNG. Menurutnya, masyarakat banyak antusias menyambut kedatangan pemimpin tertinggi gereja Katolik itu. Terlihat dari jumlah umat yang telah membelikan tiket untuk melihat langsung Paus di beberapa wilayah berikut ini.

  Sebagai contoh kata Pastor Willem kuota sebanyak 125 orang untuk ke Jakarta telah habis terjual. Sementara untuk ke Vanimo PNG per hari ini, Jumat (9/8) telah terjual sebanyak 130 orang, jumlah tersebut merupakan jumlah yang telah daftar di Keuskupan Jayapura dan jumlah itu kemungkinan masih bertambah.

  Tidak hanya itu, kata Pastor Willem ada kebijakan pemerintah yang khusus untuk orang asli Papua (OAP) yang di perbatasan RI-PNG hanya mengunakan kartu PLB perbatasan saja tanpa mengunakan paspor. Untuk hal itu kata dia, tidak hanya pergi begitu saja tetapi melainkan haru melalui pendaftaran terlebih dahulu ke paroki setempat. Untuk jumlah Pastor Willem tidak sampaikan di karena kemungkinan akan lebih banyak.

Baca Juga :  Wali Kota: Saya Tak Ingin, Masyarakat Saya Kumpul Kebo

  Lanjut Pastor Willem, dari sisi persiapan keuskupan Jayapura tidak bekerja sendiri tetapi dibantu oleh beberapa instansi terkait. Dia mengatakan keuskupan Jayapura telah dua kali melakukan rapat koordinasi terhadap beberapa instansi terkait seperti, kantor Imigrasi, Kantor lintas batas dan dari pihak keamanan dari TNI-POLRI.

JAYAPURA – Umat Katolik dan agama lain di Indonesia menyambut gembira kedatangan pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia Paus Fransiskus pada 3-6 September mendatang. Ini merupakan kunjungan ketiga seorang Paus ke Indonesia, setelah Paus Yohanes Paulus II pada 1989 dan Paus Paulus VI pada 1970.

  Pada kunjungannya kali ini, Paus diagendakan mengikuti sejumlah kegiatan, mulai dari acara kenegaraan bersama Presiden Joko Widodo, lawatan ke Masjid Istiqlal Jakarta, pertemuan dengan perwakilan Gereja Katedral Jakarta, hingga ibadah akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK).

Waktu yang cukup singkat Paus Fransiskus itu ada di Indonesia. Seperti diketahui, Paus Fransiskus  akan berada di Indonesia pada 3-6 September 2024, atau hanya tiga hari.

Baca Juga :  Penggunaan Keuangan Harus Taat Aturan

  Hal itu dijelaskan oleh Pastor Willem Bungan, OFM, selaku Koordinator perserta kunjungan Paus ke Vanimo, PNG. Menurutnya, masyarakat banyak antusias menyambut kedatangan pemimpin tertinggi gereja Katolik itu. Terlihat dari jumlah umat yang telah membelikan tiket untuk melihat langsung Paus di beberapa wilayah berikut ini.

  Sebagai contoh kata Pastor Willem kuota sebanyak 125 orang untuk ke Jakarta telah habis terjual. Sementara untuk ke Vanimo PNG per hari ini, Jumat (9/8) telah terjual sebanyak 130 orang, jumlah tersebut merupakan jumlah yang telah daftar di Keuskupan Jayapura dan jumlah itu kemungkinan masih bertambah.

  Tidak hanya itu, kata Pastor Willem ada kebijakan pemerintah yang khusus untuk orang asli Papua (OAP) yang di perbatasan RI-PNG hanya mengunakan kartu PLB perbatasan saja tanpa mengunakan paspor. Untuk hal itu kata dia, tidak hanya pergi begitu saja tetapi melainkan haru melalui pendaftaran terlebih dahulu ke paroki setempat. Untuk jumlah Pastor Willem tidak sampaikan di karena kemungkinan akan lebih banyak.

Baca Juga :  Pelaksanaan Tugas Fungsi Penyuluh Agama Katolik  Dievaluasi

  Lanjut Pastor Willem, dari sisi persiapan keuskupan Jayapura tidak bekerja sendiri tetapi dibantu oleh beberapa instansi terkait. Dia mengatakan keuskupan Jayapura telah dua kali melakukan rapat koordinasi terhadap beberapa instansi terkait seperti, kantor Imigrasi, Kantor lintas batas dan dari pihak keamanan dari TNI-POLRI.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya