Tuesday, September 17, 2024
26.7 C
Jayapura

Dana Abadi Tak Lagi Abadi

JAYAPURA – Ketua DPR Papua, Jhony Banua Rouw mengungkapkan bahwa hingga kini penggunaan dana abadi atau dana cadangan diyakini masih akan terus dilakukan. Hal tersebut tak lepas dari kondisi keuangan daerah yang terbilang belum stabil.

  Adanya daerah pemekaran yang mengharusnya dana transfer langsung masuk ke daerah menjadi satu indicator. Selain itu beban daerah  terkait belanja langsung juga dianggap cukup mempengaruhi.

  “Seingat saya dana ini pertama kali digunakan saat saya masih di Komisi V, ketika masih zamannya almarhum Lukas Enembe. Ketika itu digunakan untuk membiayai biaya beasiswa luar negeri yang membutuhkan anggaran ratusan miliar,” kata Jhony di ruang kerjanya, Senin (15/7).

Baca Juga :  Masyarakat Pegubin Diajak Perangi Miras

    Dana abadi ini sendiri awalnya berjumlah hampir Rp 2 triliun, namun setelah digunakan berkali – kali jumlah ini diprediksi hanya tersisa beberapa ratus miliar. Jhony  mengatakan bahwa dirinya tak ingat pasti jumlahnya, namun dia menyebut bahwa untuk tahun 2024 ini dipastikan dana abadi ini masih akan digunakan.

“Iya tahun ini dana itu masih akan dipakai untuk beasiswa maupun sektor kesehatan,” imbuhnya.

   Hanya untuk jumlahnya Jhony tak mengetahui persis berapa kebutuhan yang harus diambil dari dana abadi tersebut. “Dari pemekaran DOB ini, kita masih harus tetap membiayai dan beberapa tahun terakhir itu terus digunakan terutama membiayai mahasiswa di luar negeri,” jelasnya.

Baca Juga :  Kapolda Papua: Mereka Percaya Indonesia Bekerja

    “Dan tahun ini akan kembali digunakan sebab kebijakan pemerintah pusat terkait anggaran semua sudah ditransfer ke kabupaten kota bahkan masih ada beban lain dari ASN dan mahasiswa yang juga masih dihandle oleh Pemprov,” tutupnya. (ade/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

JAYAPURA – Ketua DPR Papua, Jhony Banua Rouw mengungkapkan bahwa hingga kini penggunaan dana abadi atau dana cadangan diyakini masih akan terus dilakukan. Hal tersebut tak lepas dari kondisi keuangan daerah yang terbilang belum stabil.

  Adanya daerah pemekaran yang mengharusnya dana transfer langsung masuk ke daerah menjadi satu indicator. Selain itu beban daerah  terkait belanja langsung juga dianggap cukup mempengaruhi.

  “Seingat saya dana ini pertama kali digunakan saat saya masih di Komisi V, ketika masih zamannya almarhum Lukas Enembe. Ketika itu digunakan untuk membiayai biaya beasiswa luar negeri yang membutuhkan anggaran ratusan miliar,” kata Jhony di ruang kerjanya, Senin (15/7).

Baca Juga :  Pemprov Akan Geser K2 Dalam Dua Tahap

    Dana abadi ini sendiri awalnya berjumlah hampir Rp 2 triliun, namun setelah digunakan berkali – kali jumlah ini diprediksi hanya tersisa beberapa ratus miliar. Jhony  mengatakan bahwa dirinya tak ingat pasti jumlahnya, namun dia menyebut bahwa untuk tahun 2024 ini dipastikan dana abadi ini masih akan digunakan.

“Iya tahun ini dana itu masih akan dipakai untuk beasiswa maupun sektor kesehatan,” imbuhnya.

   Hanya untuk jumlahnya Jhony tak mengetahui persis berapa kebutuhan yang harus diambil dari dana abadi tersebut. “Dari pemekaran DOB ini, kita masih harus tetap membiayai dan beberapa tahun terakhir itu terus digunakan terutama membiayai mahasiswa di luar negeri,” jelasnya.

Baca Juga :  Dinkes Pastikan Pelayanan Kesehatan di Amuma Tidak Terganggu

    “Dan tahun ini akan kembali digunakan sebab kebijakan pemerintah pusat terkait anggaran semua sudah ditransfer ke kabupaten kota bahkan masih ada beban lain dari ASN dan mahasiswa yang juga masih dihandle oleh Pemprov,” tutupnya. (ade/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya