Thursday, September 19, 2024
27.7 C
Jayapura

Dana Terbatas, Stok Obat di RSUD Jayapura  Dikabarkan Kurang

Dr Aloysius Giyai: Kami Tetap Maksimalkan Pelayanan kepada Masyarakat

JAYAPURA – Lagi lagi, Rumah Sakit Umum Dearah (RSUD) Jayapura dikabarkan alami kekurangan obat-obatan hingga bahan habis pakai. Menanggapi hal itu, Direktur RSUD Jayapura, Dr dr Aloysius Giyai, MKes menegaskan bahwa pelayanan di RSUD Jayapura hingga Rabu (10/7) kemarin tetap berjalan seperti biasa. Para tenaga medis tetap melakukan pelayanan ke masyarakat.

  “Soal kekurangan sana sini pasti ada, terlebih dengan anggaran yang sangat terbatas saat ini. Namun kami tetap maksimalkan pelayanan kepada masyarakat, yang terpenting masyarakat tetap kami obati,” kata Aloysius kepada Cenderawasih Pos, Rabu (10/7).

   Terkait dengan obat-obatan yang mengalami kekurangan, Aloysius mengklaim dimungkinkan karena belum masuk di RSUD Jayapura. “Soal obat yang kurang, mungkin saja dikarenakan belum masuk saat ini. Jika kita mau penuhi 100 persen, khusus untuk obat-obatan, kita belum bisa dengan anggaran yang terbatas. Yang terpenting pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan normal,” ujarnya.

Baca Juga :  Tahapan Seleksi Anggota KPU Papua Masuk 10 Besar

  Aloysius mengatakan yang menjadi kendala saat ini adalah keterbatasan anggaran untuk RSUD Jayapura. Karena itu, pihaknya belanja kebutuhan dan pelayanan disesuaikan dengan anggaran yang ada.

  Ia mencontohkan, ada 6 obat yang dibutuhkan, namun hanya 4 yang dipenuhi sementara 1 atau 2 yang tidak ada. Pihaknya pun akan mencari solusi untuk mengatasi persoalan ini.

  “Sekali pun kita mengalami keterbatasan sana sini, buktinya operasi di RSUD Jayapura tetap jalan. Bahkan sehari bisa menangani 10 hingga 15 pasien, nah apakah itu tidak membutuhkan bahan habis pakai dan obat-obatan, buktinya itu tetap jalan,” tegasnya.

  Sementara itu, dr Aloysius mengatakan bahwa dalam anggaran perubahan yang diminta sesuai kebutuhan rumah sakit sekitar Rp 150 miliar. Namun, Pemprov hanya bisa memenuhi Rp 14,4 miliar.

Baca Juga :  Gubernur Papua: Saya Punya Hak Berobat, Negara Tidak Dirugikan

  “Pada APBD Perubahan tahun anggaran 2024, RSUD Jayapura usulkan Rp 150 miliar sesuai kebutuhan rumah sakit, namun hanya bisa dipenuhi Rp 14,4 miliar,” kata Aloysius.

   Ia pun mengaku memahami kondisi keuangan Pemprov saat ini, pasca  adanya Daerah Otonomi Baru (DOB). Dimana sebagai besar alokasi dana Pemprov Papua terbagi ke tiga DOB, yakni Papua Tengah, Papua Pegunungan dan Provinsi Papua Selatan.

  “Saya pikir harus dimengerti, anggaran yang kami terima untuk kebutuhan darurat dan yang terpenting memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Papua,” ucapnya.

  Sementara itu, Ernima salah satu keluarga pasien mengaku dua hari berada di RSUD Jayapura pihaknya belum mengalami kendala seperti obat obatan. “Belum ada (kendala obat-red) sejauh ini pelayanannya baik baik saja,” pungkasnya. (fia/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Dr Aloysius Giyai: Kami Tetap Maksimalkan Pelayanan kepada Masyarakat

JAYAPURA – Lagi lagi, Rumah Sakit Umum Dearah (RSUD) Jayapura dikabarkan alami kekurangan obat-obatan hingga bahan habis pakai. Menanggapi hal itu, Direktur RSUD Jayapura, Dr dr Aloysius Giyai, MKes menegaskan bahwa pelayanan di RSUD Jayapura hingga Rabu (10/7) kemarin tetap berjalan seperti biasa. Para tenaga medis tetap melakukan pelayanan ke masyarakat.

  “Soal kekurangan sana sini pasti ada, terlebih dengan anggaran yang sangat terbatas saat ini. Namun kami tetap maksimalkan pelayanan kepada masyarakat, yang terpenting masyarakat tetap kami obati,” kata Aloysius kepada Cenderawasih Pos, Rabu (10/7).

   Terkait dengan obat-obatan yang mengalami kekurangan, Aloysius mengklaim dimungkinkan karena belum masuk di RSUD Jayapura. “Soal obat yang kurang, mungkin saja dikarenakan belum masuk saat ini. Jika kita mau penuhi 100 persen, khusus untuk obat-obatan, kita belum bisa dengan anggaran yang terbatas. Yang terpenting pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan normal,” ujarnya.

Baca Juga :  Jaga Eksistensi Tingkatkan Konsumsi Pangan Lokal

  Aloysius mengatakan yang menjadi kendala saat ini adalah keterbatasan anggaran untuk RSUD Jayapura. Karena itu, pihaknya belanja kebutuhan dan pelayanan disesuaikan dengan anggaran yang ada.

  Ia mencontohkan, ada 6 obat yang dibutuhkan, namun hanya 4 yang dipenuhi sementara 1 atau 2 yang tidak ada. Pihaknya pun akan mencari solusi untuk mengatasi persoalan ini.

  “Sekali pun kita mengalami keterbatasan sana sini, buktinya operasi di RSUD Jayapura tetap jalan. Bahkan sehari bisa menangani 10 hingga 15 pasien, nah apakah itu tidak membutuhkan bahan habis pakai dan obat-obatan, buktinya itu tetap jalan,” tegasnya.

  Sementara itu, dr Aloysius mengatakan bahwa dalam anggaran perubahan yang diminta sesuai kebutuhan rumah sakit sekitar Rp 150 miliar. Namun, Pemprov hanya bisa memenuhi Rp 14,4 miliar.

Baca Juga :  Total 22 Ribu Guru yang Harus Divaksin

  “Pada APBD Perubahan tahun anggaran 2024, RSUD Jayapura usulkan Rp 150 miliar sesuai kebutuhan rumah sakit, namun hanya bisa dipenuhi Rp 14,4 miliar,” kata Aloysius.

   Ia pun mengaku memahami kondisi keuangan Pemprov saat ini, pasca  adanya Daerah Otonomi Baru (DOB). Dimana sebagai besar alokasi dana Pemprov Papua terbagi ke tiga DOB, yakni Papua Tengah, Papua Pegunungan dan Provinsi Papua Selatan.

  “Saya pikir harus dimengerti, anggaran yang kami terima untuk kebutuhan darurat dan yang terpenting memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Papua,” ucapnya.

  Sementara itu, Ernima salah satu keluarga pasien mengaku dua hari berada di RSUD Jayapura pihaknya belum mengalami kendala seperti obat obatan. “Belum ada (kendala obat-red) sejauh ini pelayanannya baik baik saja,” pungkasnya. (fia/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya