Wednesday, May 21, 2025
25.7 C
Jayapura

Sampah  Tak Habis-habis, Sudah Waktunya Evaluasi Regulasi

JAYAPURA – Aksi pembersihan sampah di bantaran Kali Anafre Jayapura yang diinisiasi oleh Rumah Bakau Jayapura menghasilkan sampah berjumlah hampir 1 ton. Kegiatan yang melibatkan sejumlah komunitas termasuk personel Brimob Yon A Pelopor ini juga mencatat bahwa sampah di lokasi muara kali ini tidak akan habis – habis.

   Pasalnya masih banyak  warga yang tinggal di bantaran kali terutama di kawasan Kloofkam yang dengan sengaja membuang sampahnya ke kali kemudian terbawa hingga ke laut.

“Itu menjadi pengamatan kami. Masih banyak warga di pinggiran kali yang membuang sampahnya ke kali. Silahkan lihat sendiri dimana badan kali penuh dengan sampah yang sudah dimasukkan ke dalam kantong – kantong,” ujar Rahmatullah, koordinator Rumah Bakau Jayapura, Sabtu (27/4).

Baca Juga :  Kini Bingung Cari Dana untuk Berobat Ibu dan Kelahiran Anak

  Karenanya ia tidak heran jika Kali Anafre akan terus menerus babak belur akibat sampah. Disini iapun memberi catatan bahwa sudah sepatutnya pemerintah lewat DPR mengevaluasi regulasi yang berkaitan dengan lingkungan.

   “Ini agar ketahuan apakah regulasi yang dihasilkan itu betul – betul efektif atau seperti apa. Jangan justru tidak efektif namun tidak dievaluasi kekurangannya,” bebernya.

  “Atau justru tidak ada regulasi yang berkaitan dengan lingkungan, ini juga jadi pertanyaan kami,” singgungnya.

   Sementara anggota Kelompok Khusus, Yonas Nusi mengatakan sebuah gerakan dan aksi – aksi inisiatif terhadap lingkungan memang perlu terus ditumbuhkan. Pasalnya pemerintah tidak bisa berjuang sendiri mengatasi persoalan – persoalan lingkungan maupun sosial. Perlu dukungan semua pihak termasuk komunitas.

Baca Juga :  Kehadiran Transportasi Online Tidak Dapat Dibendung

  “Saya pikir ini bisa dirumuskan untuk moment hari kebangkitan nasional bulan Juni nanti. Generasi muda berkolaborasi melakukan aksi yang positif dan mengundang pemerintah seperti hari ini (kemarin),” singkatnya.

  Ia berharap dari apa yang dilakukan  komunitas dan kelompok muda ini juga mendapat perhatian dari pemerintah. “Saya pikir perlu, anak – anak muda ini diberikan ruang kemudian diberikan apresiasi,” imbuhnya. (ade/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

JAYAPURA – Aksi pembersihan sampah di bantaran Kali Anafre Jayapura yang diinisiasi oleh Rumah Bakau Jayapura menghasilkan sampah berjumlah hampir 1 ton. Kegiatan yang melibatkan sejumlah komunitas termasuk personel Brimob Yon A Pelopor ini juga mencatat bahwa sampah di lokasi muara kali ini tidak akan habis – habis.

   Pasalnya masih banyak  warga yang tinggal di bantaran kali terutama di kawasan Kloofkam yang dengan sengaja membuang sampahnya ke kali kemudian terbawa hingga ke laut.

“Itu menjadi pengamatan kami. Masih banyak warga di pinggiran kali yang membuang sampahnya ke kali. Silahkan lihat sendiri dimana badan kali penuh dengan sampah yang sudah dimasukkan ke dalam kantong – kantong,” ujar Rahmatullah, koordinator Rumah Bakau Jayapura, Sabtu (27/4).

Baca Juga :  Berpotensi Melanggar HAM Jika Tidak Ada Pelayanan dan Ada Pasien Meninggal 

  Karenanya ia tidak heran jika Kali Anafre akan terus menerus babak belur akibat sampah. Disini iapun memberi catatan bahwa sudah sepatutnya pemerintah lewat DPR mengevaluasi regulasi yang berkaitan dengan lingkungan.

   “Ini agar ketahuan apakah regulasi yang dihasilkan itu betul – betul efektif atau seperti apa. Jangan justru tidak efektif namun tidak dievaluasi kekurangannya,” bebernya.

  “Atau justru tidak ada regulasi yang berkaitan dengan lingkungan, ini juga jadi pertanyaan kami,” singgungnya.

   Sementara anggota Kelompok Khusus, Yonas Nusi mengatakan sebuah gerakan dan aksi – aksi inisiatif terhadap lingkungan memang perlu terus ditumbuhkan. Pasalnya pemerintah tidak bisa berjuang sendiri mengatasi persoalan – persoalan lingkungan maupun sosial. Perlu dukungan semua pihak termasuk komunitas.

Baca Juga :  Jarang Dibersihkan, Kondisi Kali Sborhoinyi Dipenuhi Gulma

  “Saya pikir ini bisa dirumuskan untuk moment hari kebangkitan nasional bulan Juni nanti. Generasi muda berkolaborasi melakukan aksi yang positif dan mengundang pemerintah seperti hari ini (kemarin),” singkatnya.

  Ia berharap dari apa yang dilakukan  komunitas dan kelompok muda ini juga mendapat perhatian dari pemerintah. “Saya pikir perlu, anak – anak muda ini diberikan ruang kemudian diberikan apresiasi,” imbuhnya. (ade/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya