MERAUKE– Bupati Merauke Drs Romanus menilai aksi demo dengan turun jalan yang dilakukan komunitas orang asli Papua terkait dengan hasil Pemilihan Legeslatif di Papua Selatan merupakan sesuatu hal yang wajar.
‘’Saya pikir itu hal yang wajar,’’ kata bupati Romanus Mbaraka kepada wartawan di Kantor Bupati Merauke, Kamis (14/03/2024).
Namun lanjut orang nomor satu di Merauke bahwa jika masih ingat kata-kata yang pernah ia sampaikan bahwa Merauke ini sudah menjadi daerah terbuka dan kota terbuka. Apalagi dengan hadirnya provinsi Papua Selatan dan Merauke sebagai ibukota Provinsi Papua Selatan.
‘’Kedepan anak-anak asli Papua, harus siap bersaing. Tapi mau tidak mau harus ada kebijakan yang berpihak kepada orang asli Papua. Nah, kebijakan ini harus dikawal dari awal. Bukan sesudah Pemilu selesia baru kita melakukan protes, melakukan ini dan itu. Tapi harus dari awal diatur,’’ kata Romanus Mbaraka yang juga sebagai Ketua DPW Partai Nasdem Provinsi Papua Selatan itu.
Menurut Romanus Mbaraka, dirinya punya pengalaman. Misalnya untuk dapil-dapil tertentu, ketika bisa dengan ketua partainya diblok untuk orang asli Papua saja, kemungkinan hal itu ada peluang orang asli bisa masuk.
‘’Lalu berikut, teman-teman caleg juga harus bisa koreksi diri sendiri. Dalam arti bahwa, yang menjadi caleg juga harus punya hitungan kemampuan untuk bisa berhasil. Kalau misalnya mammpu berhitung bahwa setelah saya masuk dalam satu partai maka dia harus yakin bisa bersaing dengan caleg lainnya dan menang. Jangan masuk hanya untuk memenuhi syarat kuota Partai. Ini tidak boleh. Jadi ini harus betul-betul berimbang. Sekali lagi apa yang dilakukan kemarin itu hal wajar karena berkembang dari kenyataan yang ada,’’ tandasnya. (ulo)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos