Sunday, April 28, 2024
27.7 C
Jayapura

Jarang Dibersihkan, Kondisi Kali Sborhoinyi Dipenuhi Gulma

JAYAPURA-Kondisi Kali Siborhonyi Kotaraja, tepatnya di sekitar pasar otonom, Kotaraja, semakin memperihatinkan. Saluran air tersebut merupakan salah satu yang terbesar setelah saluran air Kali Acai y agn sama-sama bermuara di Teluk Youtefa. Namun kondisinya benar benar tidak terawat dan dipenuhi gulma yang mampir menutupi hampir seluruh badan saluran drainase itu.

  “Sebenarnya ini harus dibersihkan, dan itu rutin tidak boleh dibiarkan. Karena kita tidak tahu kapan  hujan itu tiba, kapan banjir. Jadi kalau tidak dibersihkan begini kalau banjir bisa berdampak besar bagi masyarakat,” kata pengamat lingkungan yang juga mantan pegawai Kementerian PURP,  Albert Meraudje, Kamis (14/3).

   Pantauan media ini, saluran air besar tersebut membentang sepanjang jalan masuk pasar otonom dan muaranya menyatu dengan Kali Acay di dermaga Abesauw. Kondisi saat ini ditumbuhi gulma yang hampir menutupi seluruh saluran air tersebut.

Baca Juga :  Tabrak Bak Sampah, Seorang Pria Tewas

   Sementara itu, Wandi salah satu warga di sekitar lokasi itu, menerangkan, bahwa di lokasi itu, ada beberapa titik tertentu di dalam badan drainase yang dijadikan sebagai tempat budidaya  tanaman kangkung yang dilakukan oleh masyarakat lokal.

   “Jadi kalau kita lihat di dalam saluran air ini ada tanaman kangkung, itu ada masyarakat  yang membersihkan rumputnya kemudian mereka menanam  untuk ternak,” ujarnya.

   Dia mengatakan bencana banjir memang tidak menentu dan biasanya ada waktu tertentu terjadi banjir besar hingga meluap di luar saluran drainase.  Meskipun bencana banjir tidak selalu terjadi setiap tahunm namun potensi itu pasti selalu ada.

Baca Juga :  Pelaksanaan USBN SMP /MTS Lancar

   Karena itu, pihaknya berharap agar isntansi  terkait bisa melakukan pembersihan secara rutin dengan mengeruk material yang ada di dasar saluran drainase termasuk tumbuhan gulma yang sudah hampir memenuhi badan saluran tersebut.

  “Jadi di saluran ini tidak hanya gulma ada juga sampah-sampah plastik botol-botol plastik yang sengaja dibuang, bahkan ada juga dari aktivitas pasar otonom,” bebernya. (roy/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

JAYAPURA-Kondisi Kali Siborhonyi Kotaraja, tepatnya di sekitar pasar otonom, Kotaraja, semakin memperihatinkan. Saluran air tersebut merupakan salah satu yang terbesar setelah saluran air Kali Acai y agn sama-sama bermuara di Teluk Youtefa. Namun kondisinya benar benar tidak terawat dan dipenuhi gulma yang mampir menutupi hampir seluruh badan saluran drainase itu.

  “Sebenarnya ini harus dibersihkan, dan itu rutin tidak boleh dibiarkan. Karena kita tidak tahu kapan  hujan itu tiba, kapan banjir. Jadi kalau tidak dibersihkan begini kalau banjir bisa berdampak besar bagi masyarakat,” kata pengamat lingkungan yang juga mantan pegawai Kementerian PURP,  Albert Meraudje, Kamis (14/3).

   Pantauan media ini, saluran air besar tersebut membentang sepanjang jalan masuk pasar otonom dan muaranya menyatu dengan Kali Acay di dermaga Abesauw. Kondisi saat ini ditumbuhi gulma yang hampir menutupi seluruh saluran air tersebut.

Baca Juga :  Pemkot Siap Bangun Kembali Pasar Youtefa

   Sementara itu, Wandi salah satu warga di sekitar lokasi itu, menerangkan, bahwa di lokasi itu, ada beberapa titik tertentu di dalam badan drainase yang dijadikan sebagai tempat budidaya  tanaman kangkung yang dilakukan oleh masyarakat lokal.

   “Jadi kalau kita lihat di dalam saluran air ini ada tanaman kangkung, itu ada masyarakat  yang membersihkan rumputnya kemudian mereka menanam  untuk ternak,” ujarnya.

   Dia mengatakan bencana banjir memang tidak menentu dan biasanya ada waktu tertentu terjadi banjir besar hingga meluap di luar saluran drainase.  Meskipun bencana banjir tidak selalu terjadi setiap tahunm namun potensi itu pasti selalu ada.

Baca Juga :  16 Kios Ludes Terbakar

   Karena itu, pihaknya berharap agar isntansi  terkait bisa melakukan pembersihan secara rutin dengan mengeruk material yang ada di dasar saluran drainase termasuk tumbuhan gulma yang sudah hampir memenuhi badan saluran tersebut.

  “Jadi di saluran ini tidak hanya gulma ada juga sampah-sampah plastik botol-botol plastik yang sengaja dibuang, bahkan ada juga dari aktivitas pasar otonom,” bebernya. (roy/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya