BIAK – Ketua Dewan Adat Byak ( DAB ), Mananwir Beba Byak, Yan Pieter Yarangga mengaku kesal dengan sikap yang ditunjukan oleh anak-anak adat Biak yang dipercayakan oleh masyarakat adat Biak menjadi anggota DPRD Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua, periode 2019-2023.
Pasalnya pada saat setiap kali persidangan dilakukan kebanyakan dari mereka sibuk mengotak – atik hand phone tanpa focus memperhatikan program yang dibahas bersama dalam persidangan.
Kekesalan itu diungkapkannnya pada saat membuka kegiatan public lecturer yang di selenggarakan Universitas Cenderawasih Kampus Biak bekerjasama dengan Tim Konsultasi dan Advokasi Hukum dan HAM Masyarakat Adat Byak yang di bentuk oleh Lembaga Masyarakat Adat ( LMA ) dan Dewat Adat Byak di Kantor Dewan Adat Byak, Sabtu,(16/12).
“ Anggota dewan yang lain serius kerja, bahas program yang lain duduk main HP, ini masalah juga, karena apa yang mau kita harapkan dari mereka dengan perilaku seperti begitu,”ujarnya.
Perilaku tidak terpuji itu kata dia harus di rubah oleh anak-anak asli Biak yang diberikan amanah masyarakat adat untuk menjadi anggota DPRD Biak Numfor, bila tidak maka akan mendapat kesulitan pada saat mencari dukungan masyarakat adat pada pesta demokrasi berlangsung.
Ia menyeruhkan kepada anak-anak adat Biak untuk bertindak merebut dan mengembalikan hak politik masyarakat adat Biak yang ada pada kursi-kursi anggota DPRD Biak Numfor.
“Hak politik masyarakat OAP harus kembalikan, itu berdasarkan Instruksi Presiden RI untuk AOP, ”ungkapnya (ren )
Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos