Tuesday, April 30, 2024
30.7 C
Jayapura

Respon YPMAK Soal Isu Demo Tanggal 18 April 2024

MIMIKA – Menanggapi isu aksi demo yang direncanakan oleh sejumlah kelompok di Mimika terhadap Yayasan Pengembangan Masyarakat Adat Amungme-Kamoro (YPMAK), sejumlah tokoh adat dari 5 suku kerabat di Mimika rapatkan barisan bersama YPMAK guna menyikapi hal tersebut.

Direktur YPMAK, Vebian Magal didampingi lima benerapa kepala suku dan perwakilan suku kerabat saat ditemui menegaskan, oknum kelompok yang ingin melalukan aksi demo pada 18 April 2024 berkaitan dengan pengelolaan dana 1 persen bukanlah bagian dari dua suku besar di Mimika dan lima suku kerabat.

Vebian menyebut kelompok tersebut bukanlah bagian dari 7 suku tetapi hanya kelompok berkepentingan tertentu yang mengklaim mewakili dan mengatasnamakan masyarakat.

Kata Vebian, semua orang harus dewasa dalam meyikapi hal ini, sehingga proses pelayanan kepada masyarakat di bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi tetap berjalan dan tidak terganggu.

Baca Juga :  Bupati Mimika Kembali Geser Beberapa Pejabat

Vebian juga membantah adanya isu yang tidak benar tentang YPMAK yang disampaikan oleh kelompok-kelompok tersebut.

Menurutnya, oknum yang membuat kelompok itu tidak pantas untuk berbicara, sebab mereka adalah orang tua dan sudah memiliki banyak pengalaman, juga terbiasa selama 10 sampai 20 tahun mengelola dana 1 persen.

“Mereka (oknum yang membentuk kelompok tertentu) merasakan (dana 1 persen dan mengelolanya) apakah mereka ini sudah dewasa lalu minta pemerataan ataukah mereka hanya karena kepentingan tertentu,” ujar Vebian saat ditemui di Kantor YPMAK yang berada di Jalan Yos Sudarso, Mimika, Papua Tengah, Senin (15/4/2024).

Berkaitan dengan pengelolaan dana kemitraan 1 persen tersebut, Vebian menjelaskan, peralihan bentuk Lembaga ke Yayasan yang terjadi di YPMAK merupakan langkah penyelamatan.

Baca Juga :  Enam Kabupaten dengan Prevalensi Stunting Tertinggi di Papua Tengah

MIMIKA – Menanggapi isu aksi demo yang direncanakan oleh sejumlah kelompok di Mimika terhadap Yayasan Pengembangan Masyarakat Adat Amungme-Kamoro (YPMAK), sejumlah tokoh adat dari 5 suku kerabat di Mimika rapatkan barisan bersama YPMAK guna menyikapi hal tersebut.

Direktur YPMAK, Vebian Magal didampingi lima benerapa kepala suku dan perwakilan suku kerabat saat ditemui menegaskan, oknum kelompok yang ingin melalukan aksi demo pada 18 April 2024 berkaitan dengan pengelolaan dana 1 persen bukanlah bagian dari dua suku besar di Mimika dan lima suku kerabat.

Vebian menyebut kelompok tersebut bukanlah bagian dari 7 suku tetapi hanya kelompok berkepentingan tertentu yang mengklaim mewakili dan mengatasnamakan masyarakat.

Kata Vebian, semua orang harus dewasa dalam meyikapi hal ini, sehingga proses pelayanan kepada masyarakat di bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi tetap berjalan dan tidak terganggu.

Baca Juga :  Bawaslu Surati KPU Mimika, Pertanyakan Alasan Penundaan Penetapan Hasil Pleno 

Vebian juga membantah adanya isu yang tidak benar tentang YPMAK yang disampaikan oleh kelompok-kelompok tersebut.

Menurutnya, oknum yang membuat kelompok itu tidak pantas untuk berbicara, sebab mereka adalah orang tua dan sudah memiliki banyak pengalaman, juga terbiasa selama 10 sampai 20 tahun mengelola dana 1 persen.

“Mereka (oknum yang membentuk kelompok tertentu) merasakan (dana 1 persen dan mengelolanya) apakah mereka ini sudah dewasa lalu minta pemerataan ataukah mereka hanya karena kepentingan tertentu,” ujar Vebian saat ditemui di Kantor YPMAK yang berada di Jalan Yos Sudarso, Mimika, Papua Tengah, Senin (15/4/2024).

Berkaitan dengan pengelolaan dana kemitraan 1 persen tersebut, Vebian menjelaskan, peralihan bentuk Lembaga ke Yayasan yang terjadi di YPMAK merupakan langkah penyelamatan.

Baca Juga :  Cegah Konflik Sosial, Wajib Saling Menghargai dan Menghormati

Berita Terbaru

Artikel Lainnya