Kepada wartawan usai pelantikan, Zakarias Rumbewas meminta seluruh panitia pengawas Pemilu di tingkat distrik, betul-betul bekerja sesuai dengan prinsip penyelenggara Pemilu.
Kepala Badan Perencana Pembangunan Daerah Kabupaten Jayapura, Parson Horota menjelaskan, dana yang digunakan oleh panitia untuk mendukung seluruh kegiatan Kongres Masyarakat Adat Nusantara (VI) di Tanah Tabi, khususnya di Kabupaten Jayapura senilai Rp 30 miliar. "Untuk KMAN dari awal dari APBD induk kita taruh Rp 15 miliar dari Dana Otsus" kata Parson Horota, Senin (31/10).
Belum lagi bersamaan dengan itu, masyarakat adat di Kampung Yoboi, melalui Kelompok Pemuda Kreatif dan Kelompok Sadar Wisata melakukan kegiatan Festival Ulat Sagu. Sehingga sudah pasti uang yang beredar cukup tinggi di masyarakat, selama pelaksanaan beberapa kegiatan itu dilakukan.
Dia mengatakan, saat ini pelajar di Kota Sentani Kabupaten Jayapura sudah masuk zona merah, terkait penyalahgunaan narkotika jenis ganja. Apalagi dari beberapa sekolah yang ada di sekitar Kota Sentani ada indikasi penyalahgunaan narkoba di kalangan siswa maupun siswi.
Sebelumnya Kongres masyarakat adat nusantara ke VI itu, diMulai dari parade budaya nusantara, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan pembukaan di Stadion Barnabas Youwe Sentani. Pada saat pembukaan itu tarian kolosal dari puluhan anak anak sekolah di kota Sentani juga turut dipentaskan.
Balai adat, lanjut Bupati Mathius adalah tempat dimana masyarakat adat gunakan untuk mengambil keputusan-keputusan besar dan penting, mengenai masa depan masyarakat adat yang melekat dengan tanah, hutan dan sumber daya alamnya.
"Masa transisi dari anak-anak menuju remaja, sehingga kurang tepat kalau dikeluarkan. Dia perlu pembinaan, dengan solusi kita rehab, supaya dia juga tetap sekolah. Jam-jam rehabnya kita sesuaikan supaya tidak mengganggu pada saat jam pelajaran," kata Arianto, Jumat (28/10).
Ratusan pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) terlihat berbondong-bondong mengisi setiap ruang kosong yang ada di dalam tempat kegiatan Festival Danau Sentani (FDS) Pantai Kalkote, termasuk di jalan-jalan masuk menuju tempat utama penyelenggaraan kegiatan.
Untuk itu pihaknya telah berkomitmen dengan Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Papua, juga sejumlah pemerhati lingkungan di Papua, untuk bersama-sama melakukan upaya penanaman pohon secara besar-besaran di Kawasan Pegunungan Cycloop.
Ritual Adat itu dibuka secara simbolis oleh Ketua Umum Kongres Masyarakat Adat Nusantara Ke enam (KMAN VI) Wilayah Adat Tanah Tabi Provinsi Papua, Mathius Awoitauw, SE, M.Si.