“Puskemas Sinak ini merupakan Puskemas induk di wilayah III, membawahi pelayanan di Distrik Agandugume, Bina, Lambewi dan Pogoma, kita layani dalam sehari bisa mencapai 300 lebih pasisen, apalagi ditambah dengan pengungsi dari Distrik Agandugume dan Lambewi, semua datang untuk berobat ke Puskemas Sinak, sehingga stok obat kami sudah menipis,” ungkapnya.
Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si menyumbangkan sebanyak 20 ton beras berukuran 50 Kg kepada warga yang terkena dampak bencana kekeringan di wilayah tersebut.
Salah satu kegiatan Program Keladi Sagu terlaksana di Kampung Kago, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, pada Minggu (13/08). Tim kesehatan Polri yang terdiri dari Bripda Muhammad Satrio Adi, A.md.Kep dan Bripda Resky Tumonglo, A.md.Kep, turun langsung memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat setempat.
PMI Puncak, menggelar kegiatan kemanusiaan dengan memberikan bantuan kemanusiaan berupa makanan tambahan pendamping air susu ibu (MPASI) dan penimbangan bayi atau Balita dan pelayanan pelaksanaan kesehatan umum dan memberikan obat-obatan, bahkan mereka berencana akan membuka Posko bencana PMI di Distrik Sinak dan Lambewi, sejak Rabu 9 dan 10 Agustus
Dansatgas Yonif RK 115/ML, Letkol Inf Raden Herman Sasmita dalam keterangan di Jayapura mengatakan saat ini Pos Pruleme Satgas Yonif RK 115/ML bersama Kodim 1714/Puncak Jaya dan Polres Puncak Jaya sedang aktif melakukan razia gabungan guna mencegah upaya penyeludupan barang-barang terlarang yang hendak masuk.
“Khusus menyangkut kesehatannya, sampai saat ini belum ada yang signifikan,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Tengah, dr. S Sumule kepada Cenderawasih Pos.
“Pemerintah Provinsi Papua Tengah masih mampu mengatasi masalah bencana ekstrem yang terjadi di Kabupaten Puncak. Yang terpenting, dibutuhkan koordinasi semua pihak,” kata Ribka kepada wartawan di Jayapura, Jumat (4/8) kemarin.
Menurut Adri, ribuan warga Agandugume dan Lambewi menempuh perjalanan dua hari satu malam menuju Sinak. Mereka sempat transit di Distrik Oneri. Di sana, mereka dibantu masyarakat setempat untuk bisa bermalam dan makan. ”Jadi itu yang saya bilang, kesetiakawanan sosial tinggi di sana. Kalau dapat bantuan pun tidak rebutan yang seolah seperti untuk dirinya sendiri. Saya sampai nangis,” ungkapnya.
Akhirnya ia pun minta tolong ke Panglima TNI Yudo Margono untuk bisa membantu penyaluran ke distrik-distrik terdampak. Karena, tak mudah membawa bantuan lebih dari 10 ton ke Timika untuk kemudian disalurkan ke distrik-distrik terdampak.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy mengatakan bencana ini terjadi secara periodik setiap tahun mulai Mei, Juni dan Juli. Penyebabnya, cuaca ekstrim akibat hujan es dan kabut yang membuat tanaman termasuk umbi-umbian yang menjadi bahan makanan masyarakat jadi membusuk.