“Satu –satunya cara 12 personel ini diharapkan bisa ke TKP agar bisa mengetahui secara langsung keadaan disana baru bisa diketahui, saya bisa melihat itu karena dari samping tebingnya, tapi personel ini belum sampai dan masih di atas puncak gunung itu, mereka akan turun menggunakan tali ,”kata Dandim 1702/ Jayawijaya ini.
Penambahan personel ini dilakukan sejak Senin (26/6) pagi kemarin dari Wamena lantaran sejak kemarin 6 orang tim Basarnas yang di droping pada Minggu (25/6) belum bisa mencapai lokasi pesawat tersebut.
“Hari ini kita tambah lagi personel untuk melakukan evakuasi sebanyak 6 orang, sehingga saat ini disana sudah ada 12 orang, sebab informasi yang diterima kamarin dari tim yang lebih dulu disana belum bisa sampai TKP,” ungkapnya saat ditemui di Wamena Senin (26/6).
"Hari ini (kemarin red) kami telah berhasil turunkan 6 anggota untuk turun ke lokasi jatuhnya pesawat terdiri dari 3 anggota dari Kopasgat dan 3 dari anggota Basarnas menggunakan heli caracal TNI AU ditugaskan untuk penyelamatan SAR"katanya.
“Jadi petugas evakuasi dari TNI dan Tim SAR telah di droping ke lokasi sejak pagi dengan helikopter disana 6 orang yang terdiri dari 3 personel TNI dan 3 personel Basarnas akan melakukan evakuasi dengan menggunakan tali dan repling,”ungkapnya Minggu (25/6) kemarin.
Panglima TNI langsung memerintahkan Pangkogabwilhan III, Letjen TNI Agus Suhardi, untuk mendukung upaya pencarian dan penyelamatan terhadap hilangnya pesawat jenis Caravan PK-SMW (C-208) yang dipiloti Captain Hari Permadi dan Levi Murib (teknisi) dengan rute Elilim-Poik (Distrik Welarek)-Elilim Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan, Jumat (23/6).
Pesawat yang dipiloti Hari Permadi dan Co Pilot bernama Levi Murib ini membawa empat penumpang dan dilaporkan hilang kontak sebelumnya take off dari Bandara Elelim dengan tujuan Kampung Poik Distrik Welarek Kabupaten Yalimo.
Setelah dinyatakan hilang kontak Jumat (23/6) sekira pukul 12.11 WIT., pesawat SAM AIR dengan nomor penerbangan PK -SMW ditemukan sekitar 12 km dari Elelim ibukota Kabupaten Yalimo, Provinsi Papua Pegunungan dalam keadaan hancur.
Hingga kini pihak kepolisian belum merilis siapa pihak yang melakukan penembakan pesawat Caravan di Lapter Beoga Kabupaten Puncak tadi pagi. Namun menurut TPNPB-OPM, merekalah yang bertanggungjawab atas insiden tersebut.
Insiden penembakan terhadap pesawat penerbangan sipil kembali terjadi di daerah pegunungan. Sebuah pesawat Caravan milik maskapai Asian One dengan nomor registrasi PK LTF tertembak saat mendarat di Bandar Beoga, Kabupaten Puncak pada Jumat (14/4) pagi.