Sunday, April 28, 2024
27.7 C
Jayapura

Semua Korban Jatuhnya Pesawat SAM Air Berhasil Didentifikasi

JAYAPURA-Setelah dilakukan pemeriksaan post mortem dan penelusuran ante mortem serta melakukan pencocokan atau rekonsiliasi atau matching dan pemeriksaan DNA di Laboratorium DNA Pusdokkes Polri, Kepolisian Daerah Papua (Kapolda melalui tim DVI Commander Papua), mengumumkan hasil pemeriksaan korban pesawat Sam Air yang jatuh di Distrik Welarek, Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan, pada 23 Juni lalu.

Kabiddokes Polda Papua  dr. Naryana, selaku DVI Commander, mengumumkan semua korban jatuhnya pesawat Sam Air berhasil diidentifikasi. Para korban diidentifikasi melalui data primer dan sekunder. Yakni melalui Tes DNA maupun identifikasi properti yang mereka gunakan saat naik pesawat.

“Ada yang teridentifikasi melalui tes DNA, tetapi ada yang berhasil diidentifikasi dari properti atau kain yang mereka gunakan saat naik pesawat,” kata Naryana saat Jumpa Pers dengan Awak Media di Ruangan pertemuan RS Bhayangkara, Rabu (12/7).

Diapun menjelaskan sebelumnya tim DVI mengumpulkan 6 Kantong jenazah , dan enam kantong tersebut 1 diantaranya puing puing pesawat.

Hal itupun telah teridentifikasi saat dilakukan pemeriksaan di Jakarta. “Saya sangat berterima kasih kepada tim, karena berhasil memilah antara properti pesawat dengan tubuh korban,” ujarnya.

Adapun korban jatuhnya pesawat SAM Air meliputi kantung jenazah  001 teridentifikasi sebagai Roni Haleroan, jenis kelamin laki-laki, alamat Distrik Welarek Kabupaten Yalimo. Roni terdidentifikasi berdasarkan data primer meliputi tes DNA, dan data sekunder yakni property seperti kain warna kombinasi merah dan hitam.

Kantung jenazah  nomor 002 teridentifikasi sebagai Hari Permadi, jenis kelamin laki-laki, umur 40 tahun, alamat Jl. Flafouw 002/001 Sentani kota. Hari teridentifikasi berdasarkan  data data primer yakni tes DNA

Baca Juga :  Sekolah dan Perumahan Guru SMPN 1 Bondifuar Kekurangan Air Bersih

Kantung jenazah  nomor 003 teridentifikasi sebagai Abeth Haleroan, jenis kelamin laki-laki, umur 29 tahun, alamat tinggal Kabupaten Yalimo. Abet teridentifikasi berdasarkan DNA dan property kain warna abu-abu.

Kantong nomor 003 ini isinya dua tubuh korban atau jenazah  korban, yang kedua ini teridentifikasi bernama Dormina Haleroan, jenis kelamin perempuan, Kisaran umur 17-20 tahun, Alamat Holowi Distrik Welarek, Kab Yalimo, dia teridentifikasi berdasarkan DNA, dan data medis,” jelas Naryana.

Kemudian kantong jenazah  Nomor 006 teridentifikasi sebagai Levi Murib, jenis kelamin laki-laki, umur 25 tahun, alamat tinggal Yalinngua, Puncak Jaya , dia diidentifikasi berdasarkan data medis dan kain berwarna kebiruan.  “Dan kantung jenazah nomor 005 merupakan property bagian pesawat,” ujarnya.

Untuk kantung jenazah  nomor 006 teridentifikasi sebagai Petrus Kepno, jenis kelamin laki-laki, umur 36 tahun, Alamat  Distrik Welarek Kabupaten Yalimo. Petrus diidentifikasi berdasarkan DNA dan data Medis.

“Kami berterima kasih kepada pihak keluarga yang proaktif memberikan informasi kondisi terakhir korban, termasuk properti dalam hal ini baju yang digunakan, sehingga identifikasi korban ini bisa dengan cepat dilakukan,” ujarnya.

Diapun menyatakan setelah pengumuman ini dilakukan pihaknya akan bernegosiasi dengan pihak korban terkait proses pemulasaran maupun kepulangan jenazah .

“Setelah pengungkapan ini, kami akan merapikan kemudian melengkapi apa yang menjadi hak dari pihak korban. Pihak keluarga bisa diskusi dengan kita maupun SAM Air,” kata Naryana.

Baca Juga :  Komnas HAM : Jangan Ada Komflik di PSU Yalimo!

Di tempat yang sama Irwasda Polda Papua Kombes. Pol. Alfred Papare menyampaikan pasca jatuhnya pesawat SAM Air , Kapolda Papua langsung memerintahkan Direktur reserse umum,  Kapolres Yalimo dan Kapolres Jayawijaya serta Inafis untuk menindaklanjuti.

Selain itu Kapolda juga melakukan koordinasi dengan lintas sekotral seperti TNI maupun stak holder terkait untuk mendindaklanjuti jatuhnya pesawat SAM AIR.

Setelah itu Kapolda juga langsung memerintahkan Kabiddokes Polda Papaua selaku ketua Tim DVI Commander untuk melakukan identifikasi terhadap jenazah  korban.

Kabidkodes ketika itu kemudian langsung membentuk tim, dimana mereka langsung mengambil data primer maupun sekunder, untuk dibawa dan diperiksakan di Lab Dokes polri di Jakarta,

“Itulah langkah yang kami (Polda Papua) menindaklanjuti jatuhnya pesawat SAM Air ini,” tutup Irwasda Papua.

Sementara itu Minarno, Pimpinan Base Sentani Sentani, PT Sam Air menyampaikan ucapan terima kasih kepada tim DVI Commander Polda Papua, maupun pihak yang telah bekerja dalam mengidentifikasi jatuhnya pesawat SAM AIR.

Dia pun menyampaikam ucapan terima kasih kepada pihak keluaega korban yang begitu sabar menunggu hasil identifikaai terhadap jenazah  korban.

“Setelah hasil ini kami terima, selanjutnya jenazah  korban akan kami pulangkan ke masing masing pihak keluarganya, kami atas Nama PT SAM Air menyampaikan bela sungkawa atas peristiwa ini,” pungkasnya. (rel/wen)

JAYAPURA-Setelah dilakukan pemeriksaan post mortem dan penelusuran ante mortem serta melakukan pencocokan atau rekonsiliasi atau matching dan pemeriksaan DNA di Laboratorium DNA Pusdokkes Polri, Kepolisian Daerah Papua (Kapolda melalui tim DVI Commander Papua), mengumumkan hasil pemeriksaan korban pesawat Sam Air yang jatuh di Distrik Welarek, Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan, pada 23 Juni lalu.

Kabiddokes Polda Papua  dr. Naryana, selaku DVI Commander, mengumumkan semua korban jatuhnya pesawat Sam Air berhasil diidentifikasi. Para korban diidentifikasi melalui data primer dan sekunder. Yakni melalui Tes DNA maupun identifikasi properti yang mereka gunakan saat naik pesawat.

“Ada yang teridentifikasi melalui tes DNA, tetapi ada yang berhasil diidentifikasi dari properti atau kain yang mereka gunakan saat naik pesawat,” kata Naryana saat Jumpa Pers dengan Awak Media di Ruangan pertemuan RS Bhayangkara, Rabu (12/7).

Diapun menjelaskan sebelumnya tim DVI mengumpulkan 6 Kantong jenazah , dan enam kantong tersebut 1 diantaranya puing puing pesawat.

Hal itupun telah teridentifikasi saat dilakukan pemeriksaan di Jakarta. “Saya sangat berterima kasih kepada tim, karena berhasil memilah antara properti pesawat dengan tubuh korban,” ujarnya.

Adapun korban jatuhnya pesawat SAM Air meliputi kantung jenazah  001 teridentifikasi sebagai Roni Haleroan, jenis kelamin laki-laki, alamat Distrik Welarek Kabupaten Yalimo. Roni terdidentifikasi berdasarkan data primer meliputi tes DNA, dan data sekunder yakni property seperti kain warna kombinasi merah dan hitam.

Kantung jenazah  nomor 002 teridentifikasi sebagai Hari Permadi, jenis kelamin laki-laki, umur 40 tahun, alamat Jl. Flafouw 002/001 Sentani kota. Hari teridentifikasi berdasarkan  data data primer yakni tes DNA

Baca Juga :  Mau Take Off, Rem Blong, Pesawat Asian One Kecelakaan di Nduga

Kantung jenazah  nomor 003 teridentifikasi sebagai Abeth Haleroan, jenis kelamin laki-laki, umur 29 tahun, alamat tinggal Kabupaten Yalimo. Abet teridentifikasi berdasarkan DNA dan property kain warna abu-abu.

Kantong nomor 003 ini isinya dua tubuh korban atau jenazah  korban, yang kedua ini teridentifikasi bernama Dormina Haleroan, jenis kelamin perempuan, Kisaran umur 17-20 tahun, Alamat Holowi Distrik Welarek, Kab Yalimo, dia teridentifikasi berdasarkan DNA, dan data medis,” jelas Naryana.

Kemudian kantong jenazah  Nomor 006 teridentifikasi sebagai Levi Murib, jenis kelamin laki-laki, umur 25 tahun, alamat tinggal Yalinngua, Puncak Jaya , dia diidentifikasi berdasarkan data medis dan kain berwarna kebiruan.  “Dan kantung jenazah nomor 005 merupakan property bagian pesawat,” ujarnya.

Untuk kantung jenazah  nomor 006 teridentifikasi sebagai Petrus Kepno, jenis kelamin laki-laki, umur 36 tahun, Alamat  Distrik Welarek Kabupaten Yalimo. Petrus diidentifikasi berdasarkan DNA dan data Medis.

“Kami berterima kasih kepada pihak keluarga yang proaktif memberikan informasi kondisi terakhir korban, termasuk properti dalam hal ini baju yang digunakan, sehingga identifikasi korban ini bisa dengan cepat dilakukan,” ujarnya.

Diapun menyatakan setelah pengumuman ini dilakukan pihaknya akan bernegosiasi dengan pihak korban terkait proses pemulasaran maupun kepulangan jenazah .

“Setelah pengungkapan ini, kami akan merapikan kemudian melengkapi apa yang menjadi hak dari pihak korban. Pihak keluarga bisa diskusi dengan kita maupun SAM Air,” kata Naryana.

Baca Juga :  Sejumlah Gedung Mengalami Keretakan

Di tempat yang sama Irwasda Polda Papua Kombes. Pol. Alfred Papare menyampaikan pasca jatuhnya pesawat SAM Air , Kapolda Papua langsung memerintahkan Direktur reserse umum,  Kapolres Yalimo dan Kapolres Jayawijaya serta Inafis untuk menindaklanjuti.

Selain itu Kapolda juga melakukan koordinasi dengan lintas sekotral seperti TNI maupun stak holder terkait untuk mendindaklanjuti jatuhnya pesawat SAM AIR.

Setelah itu Kapolda juga langsung memerintahkan Kabiddokes Polda Papaua selaku ketua Tim DVI Commander untuk melakukan identifikasi terhadap jenazah  korban.

Kabidkodes ketika itu kemudian langsung membentuk tim, dimana mereka langsung mengambil data primer maupun sekunder, untuk dibawa dan diperiksakan di Lab Dokes polri di Jakarta,

“Itulah langkah yang kami (Polda Papua) menindaklanjuti jatuhnya pesawat SAM Air ini,” tutup Irwasda Papua.

Sementara itu Minarno, Pimpinan Base Sentani Sentani, PT Sam Air menyampaikan ucapan terima kasih kepada tim DVI Commander Polda Papua, maupun pihak yang telah bekerja dalam mengidentifikasi jatuhnya pesawat SAM AIR.

Dia pun menyampaikam ucapan terima kasih kepada pihak keluaega korban yang begitu sabar menunggu hasil identifikaai terhadap jenazah  korban.

“Setelah hasil ini kami terima, selanjutnya jenazah  korban akan kami pulangkan ke masing masing pihak keluarganya, kami atas Nama PT SAM Air menyampaikan bela sungkawa atas peristiwa ini,” pungkasnya. (rel/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya