Pencanangan ini diawali dengan jalan santai, star dari Gedung Negara yang saat ini menjadi Kantor Sementara Gubernur Papua Selatan menuju Lapangan Mandala, dilanjutkan dengan senam sehat.
Penyerahan hasil seleksi ini setelah melalui proses yang panjang. Ketua Timsel Bawaslu 4 kabupaten di Provinsi Papua Selatan, Yoseb Boari, mengungkapkan, penyerahan hasil seleksi ini dilakukan setelah pihaknya melakukan seleksi terakhir yakni tes kesehatan dan wawancara.
Peserta demo yang berjumlah sekitar 100-an orang tersebut berangkat dari Mangga Dua, Kelurahan Kelapa Lima sekitar pukul 12.00 WIT menuju kantor sementara Gubernur Papua Selatan yang ada di jalan Trikora dengan cara longmarch, sambil membawa sejumlah spanduk dan pamlet yang berisikan penolakan.
Yonif Raider Khusus (RK) 111/Karma asal Banda Aceh dan Yonif 726/Tamalatea asal Makassar, Sulawesi Selatan akan menggantikan Yonif 511/DY dan Yonif 725/Wrg yang sudah bertugas selama kurang lebih 11 bulan. Â
Pj Gubernur Papua Selatan Dr. Apolo Safanpo, ST, MT, menjelaskan, hasil seleksi yang telah dilakukan untuk beberapa jabatan tinggi pratama lainnya tersebut beberapa waktu lalu masuk ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN).Â
Dari sejumlah pejabat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Merauke yang pindah ke Provinsi Papua Selatan dengan membawa mobil dinas, ternyata sampai sekarang ini baru 1 orang yang mengembalikan kendaraan dinas tersebut ke Pemerintah Kabupaten Merauke.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Merauke saat ini memberikan perhatian yang cukup serius terkait masalah isu lingkungan. Pasalnya, selain Kabupaten Merauke ditetapkan sebagai lumbung pangan nasional yang sudah barang tentu membutuhkan lahan terbuka, juga saat ini Kabupaten Merauke sebagai ibu Kota Provinsi Papua Selatan.
Memang kita sudah menetapkan APBD 2023 dengan target-target yang kita tentukan, mulai dari DAU sekian, DAK sekian, Otsus sekian, pendapatan asli daerah sekian dan pendapatan lain-lain yang sah sekian.
Nelson Sasari menjelaskan, rehabilitasi dermaga dan penyediaan kapal penyeberangan di Kumbe tersebut sebagai jalur alternatif dari Merauke menuju pusat ibukota Provinsi Papua Selatan di Salor Indah. Karena jalan darat dari Merauke dengan menyeberang di Kali Kumbe, Distrik Malind lebih dekat dibandingkan dengan jalan lewat Jembatan Netto.
Menurut mantan Rektor Uncen ini, membangun sistem ketahanan sosial budaya dapat dianalogikan seperti Covid-19. Apalagi virus masih diluar tubuh manusia maka bisa dilawan dengan cara memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan sebagainya.