Polisi mulai mendapati gambaran siapa Mr X yang dengan tega membunuh pasangan suami istri ini plus melukai sang anak yang masih balita tersebut. Hanya hingga kini Polisi masih menelusuri terduga pelaku yang disebut bukan berdomisili di Kabupaten Yalimo.
Kepala Kejaksaan Tinggi Papua Nikolaus Kondomo menyampaikan, dalam kasus Paniai, Kejaksaan Tinggi Papua dilibatkan dalam tim yang dibentuk Kejaksaan Agung. Bahkan Wakil Ketua Tim Penyidikan Perkara HAM Berat Paniai Berdarah adalah dirinya sebagai Kajati Papua.
Dalam aksi tersebut belum jelas dari kelompok mana yang melakukan aksi tersebut, namun tetap di bawah pengawasan pihak keamanan gabungan dari Polres Jayawijaya, Brimob, Kodim 1702 Jayawijaya dan Batalyon 756/ Wimane Sili yang dipimpin Kapolres Jayawijaya AKBP. Muh Safei AB SE.
Pemerintah Provinsi Papua, Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi UKM dan Tenaga Kerja rapat sosialisasi pembentukan Skill Develompment Center (SDC) Kabupaten/Kota di lima wilayah adat Provinsi Papua yang digelar di Hotel Mercuere, Senin (4/4)
“Jika membuat kegiatan di Animha, bukan berarti semua orang Animha yang ikut dalam kegiatan tersebut. Harus ada orang Papua lainnya atau orang Indonesia yang lain,” kata Musa’ad.
Untuk menjaga dan mempertahankan prestasi mereka, KONI Papua berharap setiap kabupaten/kota atau KONI daerah di Provinsi Papua bisa menghasilkan minimal satu medali emas. Dengan cara tersebut Papua dipastikan dengan mudah mempertahankan prestasi mereka pada event olahraga empat tahunan tersebut.
Sekretaris Umum KONI Papua, Kenius Kogoya, mengatakan bahwa sebagian Pengprov Cabor tersebut telah menjadi bagian dari perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua tahun 2021 silam. Baik sebagai cabang olahraga yang masuk dalam perebutan medali maupun cabang olahraga eksebisi.
Sekretaris Umum KONI Papua, Kenius Kogoya berharap, para kepala daerah (Walikota/Bupati) bisa mendukung penuh KONI daerah dalam mempersiapkan atlet potensial yang akan tampil pada Porprov.
Komisi Nasional (Komnas) Hak Asasi Manusia (HAM) menyayangkan tragedi tersebut. Komnas HAM menyesalkan tindakan yang tidak berprikemanusiaan yang dilakukan kelompok ataupun individu yang terjadi di Elelim pada 31 Maret 2022 lalu.