Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan, M. Han mengatakan kepada Satgas Yonif RK 751/VJS yang akan bertugas di wilayah Kabupaten Nduga, jika kalian diserang maka harus memberikan perlawanan penuh yang dimiliki, tidak boleh ragu-ragu.
"Saya harap pemerintah Indonesia segera menunjuk negara luar sebagai mediator pembebasan Pilot Susi Air, ini langkah yang tepat kita bangun," ujar Thomas Ch. Syufi selaku Koordinator Papuan Observatory for Human Rights (POHR) saat ditemui wartawan di Kantor Pengadilan Negeri Jayapura, Selasa (13/6).
Pakar Hukum Tata Negara dari Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Biak sekaligus Ketua DPC Peradi Suara Advokat Indonesia Kota Jayapura (DPC Peradi SAI) Dr. Anthon Raharusun, SH.MH menyampaikan, kucuran dana Otsus di Papua tidak mampu menghentikan konflik bersenjata antara KKB atau OPM dengan TNI-Polri.
Kapolres Nduga AKBP Rio Alexander Panelewen, mengatakan kehadiran TNI-Polri hari ini untuk bertemu langsung dengan bapak dan ibu para pengungsi sudah bisa kembali ke rumah masing-masing.
“Dari jumlah tersebut, terdiri dari 54 laki-laki dewasa, 84 ibu dan anak, serta 24 anak-anak dan saat ini, para pengungsi telah berada di Sekolah Dasar Negeri 1 Kenyam,” tutur Ka Ops Damai Cartenz.
“Penangkapan berawal dari informasi pada Senin 29 Mei, dimana ketika itu tim Satgas Penegakan Hukum (Gakkum) Damai Cartenz 2023 menangkap dua orang di Nogolait dan setelah dilakukan pemeriksaan seorang diantaranya diduga terlibat kasus penyerangan dan pembunuhan warga di tahun 2022,” kata Kasatgas Damai Cartenz, Kombes Pol Faisal Ramdhani, Rabu (31/5).
Terkait itu, pihaknya mengimbau kepada Egianus Kogoya dan semua pengikutnya supaya segera membebaskan pilot tersebut. Karena tidak ada gunanya ancaman itu termasuk menyandera pilot tersebut.
“Menurut saya, ancaman pembunuhan terhadap Pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens bukan solusi penyelesaian masalah dan jalan keluar untuk menentukan nasib sendiri. Justru akan membuat semua orang tidak simpati terhadap perjuangan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) untuk menentukan nasib sendiri jika sampai pilot ditembak mati,” bebernya.
Nikolaus memiliki keyakinan itu karena menurutnya tidak mudah menyelundupkan senjata dari luar negeri masuk ke Indonesia. “Kita punya keamanan, pemerintahan, kan tidak sembarangan (senjata ilegal) masuk ke negara kita. Tidak sembarang barang-barang ilegal (bisa masuk), pasti ada seleksi (pengawasan) yang baik,” kata Nikolaus.
"Apa pun taruhannya tidak boleh masuk dunia internasional ke situ," katanya saat menyampaikan arahan dalam Rapat Koordinasi Nasional Terkait Pemilu 2024 Bersama Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono dan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo di Jakarta, Senin (29/5) kemarin.