Selain Wadan POM, jelas Kapenrem, juga Kasi Intel Korem Kolonel Kav. Edi Supriadi juga menuju ke Bade setelah dari Timika. ‘’Jadi beliau ke Timika dulu, setelah itu lanjut ke Bade,’’ terangnya.
Ini merupakan tugas pertama Pangdam setelah dilantik pada Sabtu (3/9/2022) oleh Kepala Staf TNI Angkatan Darat, Jenderal TNI Dudung Abdurachman. “Saya anggap ini sebagai tanggungjawab sebagai Pangdam sehingga saya datang dengar perkembangan investasi baik dari Polres, POM dan Komnas HAM,” katanya saat jumpa pers di Rimba Papua Hotel, Senin (5/9/2022).
Kasus pengeroyokan ini dialami korban di Terminal H-Ilux, jalan Pemuda Merauke, Kelurahan Kamundu, Minggu (28/8) lalu sekitar pukul 20.00 WIT. Namun karena korban harus menjalani perawatan di rumah sakit sehingga baru melaporkan dengan mendatangi SPKT Sabtu (3/9) sekitar pukul 07.00 WIT.
Luka lama belum disembuhkan muncul luka baru. Kata Yunus seharusnya jika memang para korban yang dianiaya ini menjadi target karena dicurigai melakukan tindak pidana seharusnya dipanggil atau ditangkap kemudian diproses hukum dan bukan dengan cara–cara yang tidak berprikemanusiaan.
“Kami juga mendesak Panglima TNI Jenderal Andhika Perkasa untuk memerintahkan diberikannya dukungan oleh TNI melalui Polisi Militer untuk mengusut kasus ini. Para pelakunya harus diseret hingga ke pengadilan umum sesuai amanat asal 89 Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP),” kata mantan wartawan Cenderawasih Pos.
Pemberian santunan dari pihak Satgas Raider Yonif 600/Modang tersebut dibenarkan oleh Kepala Penerangan Korem (Kapenrem) 174/Anim Ti Waninggap Mayor Inf. Laharuni, saat dihubungi lewat telpon selulernya, Jumat (2/8) kemarin.
‘’Ketiga pelaku ini juga sebagai pemakai, karena dari pemeriksaan urine yang kita lakukan, ketiganya positif mengkonsumsi ganja,’’ kata Kapolres Merauke AKBP Sandi Sultan, SIK, melalui Kasat Narkoba Iptu Ishak O. Runtulalo, SH, saat ditemui media di kantornya, Kamis (1/9).
“Sangat menyesal terhadap 4 warga sipil yang dibunuh oleh 6 anggota TNI dengan cara dimutilasi, menjual senjata yang berujung pada menghilangkan nyawa warga sipil yang tidak tahu masalah apa-apa,” kata Theo kepada Cenderawasih Pos, Kamis (1/9).
Jadi potongan ini ditemukan pada pukul 12.25 WIT disekitar sungai Kampung Pigapu Distrik Iwaka. Hanya saja potongan tubuh korban terakhir ini hanya pada bagian badannya saja.
Uskup menjelaskan, bahwa penganiayaan yang diduga dilakukan oknum anggota TNI terhadap 3 orang Papua tersebut memang melakukan kesalahan namun menurutnya penyelesaian ini harus melalui penengakan hukum dan dilaksanakan bersama dengan Polisi. Bukan melalui penganiayaan.