Jika dicermati para pengguna ini rata – rata anak muda dan masih usia sekolah dan lokasi yang biasa dipakai untuk ngelem adalah di Ruko Dok II dan di samping Bank Syariah Entrop termasuk di Ampera, Jayapura.
"Terjadi peningkatan pemanfaatan mesin ADM oleh masyarakat. Kita akan lakukan lebih banyak sosialisasi lagi, salah satunya juga melalui media, sehingga kami harap lambat laun lebih banyak masyarakat yang familiar dengan mesin tersebut," ujarnya.
Dokter psikiater Fungsional RSJ Abepura Konsultan psikiatri anak dan remaja dr Manoe Bernd Paul. SpKJ.(K)AR. MKes menuturkan, 2 dari 3 pasien yang menjalani perawatan di bansal anak dan remaja hampir 75 persen masuk karena gejala psikotik atau gangguan jiwa berat terkait penyalahgunaan zat seperti ganja, alkohol dan lem aibon.
"Sampai hari ini, kami masih protes tentang pengangkatan P3K, bahkan beberapa waktu kan kami sama-sama dengan ketua umum PGRI memprotes tentang penerimaan P3K, kerena dianggap bahwa tidak layak. Harusnya kan ada koordinasi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan supaya kita memetakan tentang penerimaan P3K," ujarnya, Jumat (11/3).
Dalam sepekan tercatat ada 4 kasus penemuan mayat di wilayah hukum Polresta Jayapura. Pertama di SLB, kedua penemuan mayat di dalam pos kamling Varian Jayapura Utara, ketiga seorang wanita di Kotaraja namun tidak dilaporkan dan keempat di mess PLN depan SMPN 1 Jayapura di Dok V.
Artinya saat ditemukan tubuh korban sudah mengeluarkan bau tak sedap dan mulai membengkak. Warga Kelurahan Gurabesi Distrik juga sempat dikagetkan dengan informasi temuan mayat ini sehingga langsung ditindaklanjuti oleh polisi.
Dari keterangan saksi seorang guru yang berada di lokasi kejadian, korban awalnya terlihat berjalan kaki di depan area kelas menuju ke salah satu bangku, selanjutnya yang bersangkutan sempat duduk sejenak.
Ketua Komisi C DPRD Kota Jayapura, Ismail Befa mengaku belum menerima drafnya. Ia juga belum tahu terkait rencana kenaikan retribusi oleh perindakop atau pemkot itu berapa jumlahnya. “Saya belum tahu, karena belum terkonfirmasi ke DPRD,” kata Befa kepada Cenderawasih Pos, Rabu (9/3).
"Video ini awalnya ditonton anak saya lalu mengatakan ada video pengrusakan lampu dan saya sempat nonton sekilas tapi tidak gubris. Nantinya setelah ada yang bertanya lagi barulah saya cek ternyata benar," kata Irfan, salah satu warga yang ikut mengomentari video pengrusakan tersebut.