-Danrem 172/PWY Brigjen TNI J.O menyampaikan apresiasi kepada KST pimpinan KST, Lamek Alepki Taplo karena pasca warga kiwirok kembali kekampung halaman KST, tidak melakukan aksi teror dan mengangg aktifitas masyarakat Kiwirok, sehingga situasi tetap kondusif.
Selama dua hari belakangan ini sudah ratusan warga Nusantara di Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, memilih mengungsi ke Jayapura. Mereka memilih mengungsi lantaran daerah tersebut saat ini dalam kondisi tidak aman akibat adanya aksi kriminal yang dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata.
Aksi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Wilayah Pegunungan Bintang belum usai. Setelah sebelumnya membakar kantor Dinas P dan P dan gedung SMK N 1 Oksibil, kelompok yang disinyalir dilakukan oleh KKB Kodap XXXV Bintang Timur ini kembali membakar bangunan pemerintah. Yang dibuat menyala pada Rabu (11/1) adalah Kantor Dukcapil.
Kendati sudah banyak prajurit baik TNI dan Polri berguguran ditembak KKB, namun Panglima TNI Laksamana Yudo Margono tetap melakukan pendekatan yang humanis dalam menghadapi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Tanah Papua.
Aksi brutal dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) wilayah Pegunungan Bintang. Kelompok yang diduga di bawah komando, Ati Mimin Kodap XXXV Bintang Timur ini kembali berulah. Setelah sebelumnya membakar tower satelit Telkom, kini kelompok pecahan Lamek Taplo itu kembali menyerang wilayah Oksibil pada Senin (9/1) kemarin.
Aksi brutal dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) wilayah Pegunungan Bintang. Kelompok yang diduga di bawah komando, Ati Mimin Kodap XXXV Bintang Timur kembali berulah.
Tiga anggota polisi yakni Briptu Fransiskus Ronsumbre, Ipda Jaenuddin dan Brigpol Freying terkena luka tembak. Briptu Ronsumbre mengalami luka tembak di bagian lengan kanan atas, sedangkan Ipda Jaenuddin dan Brigpol Freying mengalami luka akibat terkena serpihan peluru.
Danrem 172/PWY Brigjen TNI J.O Sembiring mengakui bahwa memang terjadi sedikit ada gangguan dari KKB di wilayah teritorialnya, menjelang natal dan tahun baru, namun pihaknya akan terus beupaya untuk berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk menjaga situasi Kamtibmas tetap aman.
Jaringan Damai Papua (JDP) menaruh harapan pada sosok Panglima TNI yang baru agar mewujudkan harapan Presiden Joko Widodo untuk menyelesaikan konflik di tanah Papua melalui jalan damai.
Kepala Komnas HAM Frits Ramandey mengatakan, pendekatan humanis tidak boleh menjadi agenda sendiri oleh TNI, harus berbarengan dengan stakeholder lainnya dalam hal ini Kepolisian, Pemerintah Daerah, dewan adat dan pihak lainnya.