”Saya pesan cuma pemerintah tidak boleh main-main. Masalah saya di DPO (oleh KKB), masalah saya (mau) dibunuh, tidak usah pikirkan itu. Saya itu sudah siap mati demi kepentingan rakyat di Tanah Papua dan demi NKRI,” tegas Lenis saat diwawancarai oleh awak media di Kantor Kementerian Pertahanan (Kemenhan) pada Kamis (8/5).
Lenis Kogoya yang
Frits pun menerangkan, tujuannya ke daerah konflik atau tergabung dalam pencarian Iptu Tomi Marbun di Sungai Rawara, Distrik Moskona, Teluk Bintuni, Papua Barat tidak lepas dari aduan yang masuk ke Komnas HAM pusat.
Kopi Tua Heluka diketahui merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Yahukimo yang selama ini kerap melakukan tindakan kekerasan di wilayah pegunungan Papua. Berdasarkan rekam jejak tersebut, Satgas ODC menduga
Dua nama itu berinisial SM dan PM. Mereka diduga Kelompok Sipil Bbersenjata (KSB) Kodap Sorong Raya, Provinsi Papua Barat. “Dua orang ini sudah mengirim fotonya ke saya,” kata Frits saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos,
Penembakan terjadi sekira pukul 07:10 WIT. Lokasinya tak jauh dari kamp yang ditempati Kapolda Papua Barat, Irjen Pol Johnny Eddizon Isir. Frits mendengar ada empat kali tembakan yang diarahkan ke mereka, hingga kemudian
Pasalnya, Kepala Komnas HAM Perwakilan Papua, Frits Ramandey ditembaki KKB di Teluk Bintuni, Papua Barat, saat tengah memantau operasi pencarian mantan Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni, Iptu Tomi S Marbun, yang hilang
Adek menyatakan, dalam proses olah TKP, tim gabungan itu membawa perlengkapan teknologi tinggi seperti Faro Tripod dan Faro Monopod. Kedua alat tersebut mampu memvisualisasikan kondisi di lokasi hilangnya Iptu Tomi dalam
Total ada 510 personel gabungan yang diterjunkan untuk melakukan pencarian tahap ketiga terhadap mantan Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni, Iptu Tomi Samuel Marbun yang dinyatakan hilang pada (18/12/2024). Ratusan person
“Pertama-tama kita mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena TNI Polri dalam menangani musibah besar ini sudah bisa melaksanakan tugas dengan baik. Tanpa pertolongan Tuhan, pasti ada kendala yang dihadapi. Tapi
Setelah dilakukan rekonsiliasi ketiga Jenazah tersebut langsung diserahkan kepada pihak keluarga untik dimakamkan. Ketiganya di Makamkan di Yahukimo, karena kondisinya sudah tidak memungkinkan untuk dibawa ke kampung hal