Pj Sekda Kota Jayapura Roby Kepas Awi mengatakan, dampak dari Kejadian gempa bumi di Kota Jayapura, Kamis (2/9)kemarin, menyebabkan 4 orang meninggal dunia, maka pemerintah Kota Jayapura melakukan rapat pada sore harinya bersama Forkopimda.
Gempa bumi dengan magnitudo 5,4 yang terjadi Kamis (9/2) siang kemarin di Kota Jayapura memakan korban jiwa. Empat orang dinyatakan meninggal dampak dari gempa ini. Hanya Polisi masih melakukan penyelidikan terkait identitas para korban. Namun yang terlihat adalah di lokasi Cirita Café di kawasan Ruko Dok II Jalan Soa Siu.
Gempa tektonik berkekuatan M 5,2 guncang Kota Jayapura, Kamis (9/2) sekira pukul 13.28.02 WIB. Hal ini membuat beberapa bangunan fasilitas umum, tempat makan dan jalan mengalami kerusakan.
Gempa berulang yang mengguncang Kota Jayapura Rabu malam (8/2) hingga Kamis dini hari memberi dampak ada sejumlah bangunan di Kota Jayapura. Dari beberapa informasi yang dirangkum di media sosial terlihat ada dua tempat ibadah yakni Masjid Nurul Amin Yapis, GKI Maranatha Polimak 1, Gedung Hasrat Abadi Polimak, Gedung Wali Kota menuju Dinsos Kota, termasuk dinding bangunan dekat Bank Mandiri dan sebuah rumah kos di Tasangka yang beberapa bagian dindingnya ambruk.
Setelah dua hari memilih berada di dalam tenda darurat akibat gempa susulan yang masih terjadi hingga Jumat (6/1) kemarin. Pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jayapura, akhirnya kembali masuk ke ruangan Jumat kemarin.
Untungnya sejak hari Rabu (4/1) seluruh staf teknis di PDAM langsung diturunkan untuk melakukan monitoring dan perbaikan. Diperkirakan untuk perbaikan ini akan memakan waktu selama 3 hari, sehingga masyarakat atau pelanggan diminta bisa memaklumi situasi tersebut.
Kepala Badan Metereologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Wilayah V Jayapura Yustus Rumakiek mengatakan, kejadian gempa bumi yang terjadi di wilayah Kota Jayapura ini sangat unik
Penjabat Wali Kota Jayapura Dr Frans Pekey, MSi menyatakan bahwa Pemerintah Kota Jayapur tidak mengeluarkan status tanggap darurat atau siagama bencana, terkait dengan gempa bumi yang terjadi tiga hari belakangan ini. Menurutnya, tidak ditetapkan status siaga bencana ini, karena memang kondisi gempa bumi ini diperkirakan sudah mereda.
Berkaitan dengan gempa susulan yang masih terjadi, Dinas Kesehatan Provinsi Papua sudah melakukan rapat dalam rangka mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi kedepan akibat gempa susulan yang masih terjadi.
Kepala BMKG Wilayah V Jayapura Yustus Rumakiek mengatakan, tidak ada satupun teknologi canggih di dunia ini yang bisa memprediksi kapan gempa itu terjadi dan kapan gempa itu berhenti, namun pihaknya akan selalu memantau trend dari pada gempa itu.