"Kondisi iklim di pegunungan (kabupaten Puncak) sekarang masih mengalami kekeringan dan diperkirakan ini masih akan berlangsung hingga November, selanjutnya mulai masuk musim hujan," kata kepala stasiun Klimatologi Jayapura, Sulaiman, saat dikonfirmasi melalui sambungan ponselnya Selasa (15/8) kemarin.
Sebagai respons atas bencana kekeringan yang melanda kedua distrik tersebut Polda Papua melalui Polres Mimika kembali mendistribusikan logistik dukungan dari Kapolri, Selasa (15/8).
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyampaikan, pembangunan lumbung pangan ini kemungkinan tidak perlu membangun secara khusus.
"Untuk di Kabupaten Jayapura daerah yang rawan banjir tentu ada. Apalagi kita pernah mengalami musibah banjir bandang. Untuk itu masyarakat tetap kami imbau untuk selalu waspada jika terjadi hujan deras untuk di wilayah Sentani di bawah kaki Gunung Cycloop,"ujarnya, Selasa (9/8) kemarin.
“Khusus menyangkut kesehatannya, sampai saat ini belum ada yang signifikan,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Tengah, dr. S Sumule kepada Cenderawasih Pos.
Musim kemarau berkepanjangan yang diiringi cuaca dingin ekstrim memicu terjadinya gagal panen hingga membuat warga Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah, kesulitan mendapatkan bahan makanan sejak awal Juni lalu.
"Saya bersama tim saat ini sedang memikirkan strategi penanganan bencana alam untuk segera ditangani," kata Ribka, sebagaimana rilis yang diterima Cenderawasih Pos, Minggu (6/8).
Menurutnya kondisi ini disebabkan karena sepinya pengunjung. Selain karena faktor cuaca yang tidak mendukung, juga kondisi pasar yang sangat becek, bahkan seluruh ruas jakan di lokasi pasar tergenang air.
Yang lebih parahnya lagi di tengah tingginya harga barang, tampak tidak seimbang dengan pemasukan. Seperti tomat sebelumnya hanya Rp. 10 ribu per kg, tapi sekarang naik menjadi Rp. 22 ribu. Selain itu cabai rawit khusus lokal, harga melonjak jauh, menjadi Rp.120 per kg.
Kondisi yang terus berulang akibat cuaca yang terbilang ektrim. Jika dingin maka akan dingin sekali dan jika panas maka suhu akan naik sangat panas. Kondisi ini biasa mulai terjadi di bulan Mei dan pada Juli hingga Agustus menjadi puncak dari terjadinya masalah tersebut.