Sunday, April 28, 2024
24.7 C
Jayapura

Faktor Cuaca,  Omzet Pedagang di Pasar Youtefa Turun

JAYAPURA-Hujan turun sejak Jumat (4/8) pagi  dengan intensitas sedang melanda seluruh Wilayah Kota Jayapura. Kondisi ini menyebabkan omzet para pedagang di Pasar Youtefa Abepura turun drastis.

“Jualan sepi, dari pagi sampai sore saya baru dapat Rp 100 ribu, biasanya Rp.500 ribu,” kata Siti Maryam.

Menurutnya kondisi ini disebabkan karena sepinya  pengunjung. Selain karena faktor cuaca yang tidak mendukung,  juga kondisi pasar yang sangat becek,  bahkan seluruh ruas jakan di lokasi pasar tergenang air.

“Bagaimana orang mau datang ke pasar kalau becek,”ujarnya.

Lebih parahnya lagi, di tengah tingginya harga barang, tampak tidak seimbang dengan pemasukan. Seperti tomat sebelumnya hanya Rp. 10 ribu per kg, tapi sekarang naik menjadi Rp. 22 ribu. Selain itu cabai rawit khusus lokal, harga melonjak jauh, menjadi Rp.120 per kg.

Baca Juga :  Pasar Malam di Lapangan Eks Pasar Lama Timika Dipastikan Ilegal

“Sebelumnya harga cabai hanya Rp. 70 ribu per kg,” ujarnya.

Perempuan berusia 61 tahun itu mengharapkan pemerintah memperbaiki penataan pasar, terutama akses di lokasi pasar. Sebab rendahnya daya minat pengunjung disebabkan  karena kondisi jalan yang tidak mendukung.

“Sudah lama kami keluhkan kondisi pasar, tapi pemerintah tidak pernah respon, semoga ada perbaikan terutama jalan,” harapnya.

Hal senada juga dikatakan  Anika, salah satu pengunjung pasar yang ditemui Cendrawasih pos, mengaku prihatin dengan kondisi Pasar Youtefa yang tampak tidak pernah diperhatikan.

“Sangat heran, padahal pasar ini paling lengkap, dan paling strategis, tapi justru tidak  diperhatikan oleh pemerintah,” ujarnya.

Diapun mengharapkan pemerintah membangun atau menata kembali pasar tersebut. Terutama akses di lokasi pasar yang sangat rusak.   

Baca Juga :  Arso Banjir, Harga Sayuran Masih Stabil

“Kami sebenanrya bosan mau bicara soal kondisi Pasar Youtefa, karena tidak pernah didengar oleh pemerintah,” tandasnya.(rel/ary)

JAYAPURA-Hujan turun sejak Jumat (4/8) pagi  dengan intensitas sedang melanda seluruh Wilayah Kota Jayapura. Kondisi ini menyebabkan omzet para pedagang di Pasar Youtefa Abepura turun drastis.

“Jualan sepi, dari pagi sampai sore saya baru dapat Rp 100 ribu, biasanya Rp.500 ribu,” kata Siti Maryam.

Menurutnya kondisi ini disebabkan karena sepinya  pengunjung. Selain karena faktor cuaca yang tidak mendukung,  juga kondisi pasar yang sangat becek,  bahkan seluruh ruas jakan di lokasi pasar tergenang air.

“Bagaimana orang mau datang ke pasar kalau becek,”ujarnya.

Lebih parahnya lagi, di tengah tingginya harga barang, tampak tidak seimbang dengan pemasukan. Seperti tomat sebelumnya hanya Rp. 10 ribu per kg, tapi sekarang naik menjadi Rp. 22 ribu. Selain itu cabai rawit khusus lokal, harga melonjak jauh, menjadi Rp.120 per kg.

Baca Juga :  Marak Isu Penculikan Anak, Masyarakat Harus Bijak dan Kroscek Informasi

“Sebelumnya harga cabai hanya Rp. 70 ribu per kg,” ujarnya.

Perempuan berusia 61 tahun itu mengharapkan pemerintah memperbaiki penataan pasar, terutama akses di lokasi pasar. Sebab rendahnya daya minat pengunjung disebabkan  karena kondisi jalan yang tidak mendukung.

“Sudah lama kami keluhkan kondisi pasar, tapi pemerintah tidak pernah respon, semoga ada perbaikan terutama jalan,” harapnya.

Hal senada juga dikatakan  Anika, salah satu pengunjung pasar yang ditemui Cendrawasih pos, mengaku prihatin dengan kondisi Pasar Youtefa yang tampak tidak pernah diperhatikan.

“Sangat heran, padahal pasar ini paling lengkap, dan paling strategis, tapi justru tidak  diperhatikan oleh pemerintah,” ujarnya.

Diapun mengharapkan pemerintah membangun atau menata kembali pasar tersebut. Terutama akses di lokasi pasar yang sangat rusak.   

Baca Juga :  Festival Baku Timba, Kesempatan bagi Pelaku Usaha

“Kami sebenanrya bosan mau bicara soal kondisi Pasar Youtefa, karena tidak pernah didengar oleh pemerintah,” tandasnya.(rel/ary)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya