Monday, April 29, 2024
26.7 C
Jayapura

Faktor Cuaca, Pedagang Pasar Youtefa Sepi Pembeli

JAYAPURA-Sejak Jumat (4/8) pagi, hujan dengan intensitas sedang melanda seluruh Wilayah Kota Jayapura. Kondisi ini menyababkan omzet para pedagang di Pasar Youtefa Abepura menurun drastis.

  “Jualan sepi, dari pagi sampai sore saya baru dapat Rp 100 ribu, biasanya Rp.500 ribu,” kata Sity Maryam.

  Menurutnya kondisi ini disebabkan karena sepinya para pengunjung. Selain karena faktor cuaca yang tidak mendukung, tapi juga kondisi pasar yang sangat becek, bahkan seluruh ruas jalan di lokasi pasar tergenang air. “Bagaimana orang mau datang ke pasar kalau becek?” tuturnya.

  Yang lebih parahnya lagi di tengah tingginya harga barang, tampak tidak seimbang dengan pemasukan. Seperti tomat sebelumnya hanya Rp. 10 ribu per kg, tapi sekarang naik menjadi Rp. 22 ribu. Selain itu cabai rawit khusus lokal, harga melonjak jauh, menjadi Rp.120 per kg.

Baca Juga :  Sempat Dikabarkan Hilang, Filep Karma Terdampar di Skow

  “Sebelumnya hanya Rp. 70 ribu per kg, kalau cabai pasokan Surabaya, naik tapi sedikit,” bebernya.

  Perempuan berusia 61 tahun itu mengharapkan pemerintah tidak harua mengambil langkah tegas dengan memperbaiki penataan pasar, terutama akses di lokasi pasar. Sebab rendahnya minat pengunjung disebabkan karena kondisi jalan yang tidak mendukung.

  “Sudah lama kami keluhkan kondisi pasar, tapi pemerintah tidak pernah respon, semoga ada perbaikan terutama jalan,” harapnya.

  Senada dikatakan oleh Anika salah satu pengunjung pasar yang ditemui Cendrawasih pos, mengaku resah dengan kondisi pasar Youtefa yang tampak tidak pernah diperhatikan.

Padahal menurutnya Pasar tersebut paling lengkap dibandingkan pasar lain di Kota Jayapura. Tapi sayangnya pemerintah justru tidak pernah memperhatikan kondisi itu.

  “Sangat heran, padahal pasar ini paling lengkap, dan paling strategis, tapi justru tidak pernah diperhatikan sama sekali oleh pemerintah,” ujarnya.

Baca Juga :  Siapkan Penyusunan LKPJ-AMJ Gubernur

  Diapun mengharapkan pemerintah tidak hanya dengan beretorika, tapi perlu adanya tindakan nyata. Yang tentunya dengan membangun atau menata kembali pasar tersebut. Terutama akses dilokasi pasar yang sangat rusak.   

  Kami sebenanrnya bosan mau bicara soal kondisi pasar Youtefa, karena tidak lernah didengar oleh Pemerintah,” tandasnya.

  Perempuan berdarah Papua itu mengharapkan pemerintah dapat membangun atau menata Pasar Youtefa dengan baik. Sebab segalah kebutuhan rumah tangga bagi masyarakat di Kota Jayapura hampir seluruhnya tersedia di Pasar Youtefa.

Untuk itu perlu adanya langkah yang diambil sehingga selain meningkatkan pemrberdayaan masyarakat, seperti para pedagang, tapi juga memudahkan masyarakat mendapatkan setiap kebuhutan pokoknya.

  “Jangankan bangun gedung baru, kami hanya minta jalan dilokasi pasar ini diperbaiki, karena kalau hujan jalan dipasar ini sellau becek dan tergenang air,” pungkasnya. (rel/tri)

JAYAPURA-Sejak Jumat (4/8) pagi, hujan dengan intensitas sedang melanda seluruh Wilayah Kota Jayapura. Kondisi ini menyababkan omzet para pedagang di Pasar Youtefa Abepura menurun drastis.

  “Jualan sepi, dari pagi sampai sore saya baru dapat Rp 100 ribu, biasanya Rp.500 ribu,” kata Sity Maryam.

  Menurutnya kondisi ini disebabkan karena sepinya para pengunjung. Selain karena faktor cuaca yang tidak mendukung, tapi juga kondisi pasar yang sangat becek, bahkan seluruh ruas jalan di lokasi pasar tergenang air. “Bagaimana orang mau datang ke pasar kalau becek?” tuturnya.

  Yang lebih parahnya lagi di tengah tingginya harga barang, tampak tidak seimbang dengan pemasukan. Seperti tomat sebelumnya hanya Rp. 10 ribu per kg, tapi sekarang naik menjadi Rp. 22 ribu. Selain itu cabai rawit khusus lokal, harga melonjak jauh, menjadi Rp.120 per kg.

Baca Juga :  Lapas Abepura Masih Over Kapasitas

  “Sebelumnya hanya Rp. 70 ribu per kg, kalau cabai pasokan Surabaya, naik tapi sedikit,” bebernya.

  Perempuan berusia 61 tahun itu mengharapkan pemerintah tidak harua mengambil langkah tegas dengan memperbaiki penataan pasar, terutama akses di lokasi pasar. Sebab rendahnya minat pengunjung disebabkan karena kondisi jalan yang tidak mendukung.

  “Sudah lama kami keluhkan kondisi pasar, tapi pemerintah tidak pernah respon, semoga ada perbaikan terutama jalan,” harapnya.

  Senada dikatakan oleh Anika salah satu pengunjung pasar yang ditemui Cendrawasih pos, mengaku resah dengan kondisi pasar Youtefa yang tampak tidak pernah diperhatikan.

Padahal menurutnya Pasar tersebut paling lengkap dibandingkan pasar lain di Kota Jayapura. Tapi sayangnya pemerintah justru tidak pernah memperhatikan kondisi itu.

  “Sangat heran, padahal pasar ini paling lengkap, dan paling strategis, tapi justru tidak pernah diperhatikan sama sekali oleh pemerintah,” ujarnya.

Baca Juga :  Yang Berstatus ASN telah Membuat Surat

  Diapun mengharapkan pemerintah tidak hanya dengan beretorika, tapi perlu adanya tindakan nyata. Yang tentunya dengan membangun atau menata kembali pasar tersebut. Terutama akses dilokasi pasar yang sangat rusak.   

  Kami sebenanrnya bosan mau bicara soal kondisi pasar Youtefa, karena tidak lernah didengar oleh Pemerintah,” tandasnya.

  Perempuan berdarah Papua itu mengharapkan pemerintah dapat membangun atau menata Pasar Youtefa dengan baik. Sebab segalah kebutuhan rumah tangga bagi masyarakat di Kota Jayapura hampir seluruhnya tersedia di Pasar Youtefa.

Untuk itu perlu adanya langkah yang diambil sehingga selain meningkatkan pemrberdayaan masyarakat, seperti para pedagang, tapi juga memudahkan masyarakat mendapatkan setiap kebuhutan pokoknya.

  “Jangankan bangun gedung baru, kami hanya minta jalan dilokasi pasar ini diperbaiki, karena kalau hujan jalan dipasar ini sellau becek dan tergenang air,” pungkasnya. (rel/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya