Saturday, April 27, 2024
33.7 C
Jayapura

Tarif Ojol Maxxim dan Grab Harus Ada Penyesuaian

Para Ojol yang tergabung dalam Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Papua melakukan orasi di Kantor Maxxim dan Grab di Kota Jayapura meminta supaya bisa melakukan penyesuaian tarif seperti operator Ojol lainnya supaya tidak ada gesekan. Kamis (16/3). (Dimas For Cepos)

Biaya Hidup Di Papua Mahal

JAYAPURA-Para Ojek Online (Ojol) yang tergabung dalam Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Papua melakukan orasi di Kantor Maxxim dan Grab meminta supaya bisa melakukan penyesuaian tarif seperti operator Ojol lainnya supaya tidak ada gesekan.

Orator aksi Ojol dan pengurus Garda Papua Dimas, mengungkapkan, pihaknya meminta Aplikator Maxxim Menaikan tarif agar tidak ada gesekan dengan penumpang tutup pendaftaran mitra mengadakan staf lapangan atau Satgas, menghilangkan program promosi yang merugikan mitra/driver.
Sedangkan, Grab bisa menutup pendaftaran mitra, Menghilangkan program promosi yang merugikan mitra/driver.

“Kami berharap kepada DPRD Kota Jayapura meminta agar Papua keluar dari sistem zonasi yang merugikan mitra/driver, meminta agar regulasi ojol (Roda dua) di tetapkan di daerah, menolak masuknya dan beroperasi aplikator aplikator yang tidak memiliki kantor perwakilan di Papua, mengumpulkan perwakilan perwakilan aplikator bila mana Papua belum keluar dr sistem zonasi agar aplikator bisa menyesuaikan tarif sesuai dengan kebutuhan hidup yang real di tanah Papua,”pintanya, Kamis (16/3).

Baca Juga :  Pabrik Miras Oplosan Digerebek

“Jadi aksi kita tidak adanya ketidaksehatan tarif, Kami minta ada penyesuaian tarif yang sekiranya tidak seperti saat ini karena ini di papua, kemudian, melakukan penutupan pendaftaran driver aplikasi Maxim dan grab. Ojol Papua harus keluar dr sistem zonasi yaitu zona 3 yang meliputi Bali, Nusa tenggara, Maluku, Sulawesi, dan Papua sendiri. Potongan tarif dari aplikasi,”sambungnya.

Dimas mengaku, walaupun mereka mengikuti peraturan menteri mengenakan tarif paling bawah namun jika diterapkan di papua tentu kasihan operator lain dimana biaya taraf hidup di papua sangat mahal, jika tarif digunakan paling bawah tentu kasihan Ojol lain.

“Kami sudah mendatangi Kantor Perwakilan Maxxim dan Grab di Kota Jayapura di tahun lalu, mereka hanya menyampaikan nanti akan disampaikan ke pusat karena di sini hanya kantor perwakilan saja, dan kami telah menyurat ke Kominfo tidak ada jawaban, makanya kami langsung ke DPRP dan lainnya, namun sampai sekarang tidak ada kejelasan, sehingga kami buat orasi Ojol lagi, “jelasnya.

Baca Juga :  Dua Pelaku Penadah Motor Wilayah Jayapura Ditangkap

Orasi Ojol kata Dimas diikuti sekira 150 orang rencananya juga mau mendatangi Kantor DPRD Kota Jayapura dan menemui Ketua Komisi B karena tidak ada maka hanya menyampaikan orasi di Kantor perwakilan Maxxim dan Grab.

Ditegaskan, jika Orasi Ojol tidak diindahkan pihaknya tetap akan melakukan aksi berikutnya, dan ia juga pernah dijanjikan bahwa kepala kantor perwakilan Maxxim Jayapura jika memang dalam satu bulan untuk transaksi Maxxim bisa melebihi 1000 maka akan dilakukan penyesuaian tarif dan kenyataanya bisa tembus 2000 seharusnya tarif Maxxim bisa disesuaikan dengan Ojol lainnya.(gin/dil)

Para Ojol yang tergabung dalam Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Papua melakukan orasi di Kantor Maxxim dan Grab di Kota Jayapura meminta supaya bisa melakukan penyesuaian tarif seperti operator Ojol lainnya supaya tidak ada gesekan. Kamis (16/3). (Dimas For Cepos)

Biaya Hidup Di Papua Mahal

JAYAPURA-Para Ojek Online (Ojol) yang tergabung dalam Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Papua melakukan orasi di Kantor Maxxim dan Grab meminta supaya bisa melakukan penyesuaian tarif seperti operator Ojol lainnya supaya tidak ada gesekan.

Orator aksi Ojol dan pengurus Garda Papua Dimas, mengungkapkan, pihaknya meminta Aplikator Maxxim Menaikan tarif agar tidak ada gesekan dengan penumpang tutup pendaftaran mitra mengadakan staf lapangan atau Satgas, menghilangkan program promosi yang merugikan mitra/driver.
Sedangkan, Grab bisa menutup pendaftaran mitra, Menghilangkan program promosi yang merugikan mitra/driver.

“Kami berharap kepada DPRD Kota Jayapura meminta agar Papua keluar dari sistem zonasi yang merugikan mitra/driver, meminta agar regulasi ojol (Roda dua) di tetapkan di daerah, menolak masuknya dan beroperasi aplikator aplikator yang tidak memiliki kantor perwakilan di Papua, mengumpulkan perwakilan perwakilan aplikator bila mana Papua belum keluar dr sistem zonasi agar aplikator bisa menyesuaikan tarif sesuai dengan kebutuhan hidup yang real di tanah Papua,”pintanya, Kamis (16/3).

Baca Juga :  BTM: Tulis Nama Saya di Sajadah Saudara!

“Jadi aksi kita tidak adanya ketidaksehatan tarif, Kami minta ada penyesuaian tarif yang sekiranya tidak seperti saat ini karena ini di papua, kemudian, melakukan penutupan pendaftaran driver aplikasi Maxim dan grab. Ojol Papua harus keluar dr sistem zonasi yaitu zona 3 yang meliputi Bali, Nusa tenggara, Maluku, Sulawesi, dan Papua sendiri. Potongan tarif dari aplikasi,”sambungnya.

Dimas mengaku, walaupun mereka mengikuti peraturan menteri mengenakan tarif paling bawah namun jika diterapkan di papua tentu kasihan operator lain dimana biaya taraf hidup di papua sangat mahal, jika tarif digunakan paling bawah tentu kasihan Ojol lain.

“Kami sudah mendatangi Kantor Perwakilan Maxxim dan Grab di Kota Jayapura di tahun lalu, mereka hanya menyampaikan nanti akan disampaikan ke pusat karena di sini hanya kantor perwakilan saja, dan kami telah menyurat ke Kominfo tidak ada jawaban, makanya kami langsung ke DPRP dan lainnya, namun sampai sekarang tidak ada kejelasan, sehingga kami buat orasi Ojol lagi, “jelasnya.

Baca Juga :  Pemekaran Tiga DOB, Yapis di Tanah Papua Tetap Satu

Orasi Ojol kata Dimas diikuti sekira 150 orang rencananya juga mau mendatangi Kantor DPRD Kota Jayapura dan menemui Ketua Komisi B karena tidak ada maka hanya menyampaikan orasi di Kantor perwakilan Maxxim dan Grab.

Ditegaskan, jika Orasi Ojol tidak diindahkan pihaknya tetap akan melakukan aksi berikutnya, dan ia juga pernah dijanjikan bahwa kepala kantor perwakilan Maxxim Jayapura jika memang dalam satu bulan untuk transaksi Maxxim bisa melebihi 1000 maka akan dilakukan penyesuaian tarif dan kenyataanya bisa tembus 2000 seharusnya tarif Maxxim bisa disesuaikan dengan Ojol lainnya.(gin/dil)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya