Sunday, April 28, 2024
24.7 C
Jayapura

Lumbung Pangan di Papua Tengah Dibangun September

JAKARTA – Pemerintah gerak cepat menangani bencana kelaparan di tiga distrik, di Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah. Rencana pembangunan lumbung pangan pun ditargetkan paling lambat bulan depan terealisasi.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyampaikan, pembangunan lumbung pangan ini kemungkinan tidak perlu membangun secara khusus. Pasalnya, di Agandugume telah ada tempat yang nantinya bisa dimanfaatkan. Termasuk, pemanfaatan sementara gedung calon rumah sakit yang belum difungsikan saat ini.

Pembangunan lumbung pangan ini menjadi salah satu upaya penanganan jangka menengah pada bencana kekeringan yang berujung pada kelaparan di Agandugume, Lambewi, dan Oweri, Kabupaten Puncak, Papua Tengah.

”Mungkin dalam bulan September paling lambat,” ujarnya usai rapat penanganan kekeringan di Papua Tengah, di Jakarta, Rabu (9/8).

Selain jangka menengah, upaya penanganan jangka pendek dan jangka panjang turut disiapkan. Upaya jangka pendek ini meliputi, pemenuhan kebutuhan pangan, obat-obatan, layanan dasar, dan infrastruktur dasar di tiga distrik tersebut terpenuhi. Termasuk, penanganan permasalahan ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.

Baca Juga :  Selamat Jalan Sang Lengenda Sepakbola Papua

”Untuk sebulan ke depan itu dipenuhi semuanya. Sedangkan untuk pangan kita harapkan tidak masalah untuk 3 bulan ke depan sampai menunggu pulihnya kondisi pertanian di sana,” tuturnya.

Revitalisasi Bandara di Sinak turut dimasukkan dalam rencana jangka pendek ini. Mengingat, Bandara di Agandugume belum bisa digunakan 100 persen untuk penyaluran logistik. Menurut Muhadjir, runway Bandara Sinak akan diperpanjang dari sebelumnya hanya 1200 meter menjadi 1600 meter. Dengan begitu, proses penyaluran bantuan dapat dilakukan dengan pesawat lebih besar.

”Sehingga nanti tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan saat ini tetapi memenuhi kebutuhan selanjutnya dan material-material yang diperlukan untuk membangun infrastruktur di sana,” jelas Mantan Mendikbud tersebut.

Kemudian, akan dibangun jalan dari Sinak menuju Agandugume. Minimal, untuk kendaraan roda dua. Sehingga, suplai logistik yang disalurkan melalui Sinak tak lagi diangkut dengan jalan kaki oleh warga.

Seperti diketahui, warga Agandugume harus berjalan kaki dua hari satu malam untuk mengambil bantuan logistik dari pemerintah yang berada di Sinak akibat bandara di Agandugume tak bisa digunakan untuk landing. ”Syukur-syukur roda empat ringan bisa melewatinya,” sambung Muhadjir.

Baca Juga :  KPK Jebloskan Dua Penyuap Bupati Mamberamo Tengah ke Lapas Sukamiskin

Selanjutnya, pemerintah telah menyiapkan penambahan infrastruktur komunikasi BTS hingga pembangunan infrastruktur air bersih. Termasuk, mencari solusi untuk tanaman yang bisa ditanami saat cuaca ekstrem terjadi di sana. Seperti diketahui, tiap Mei-Juli terjadi hujan es diikuti embun salju di sana hingga menyebabkan umbi-umbian di sana busuk.

”Ini saya sudah dapat laporan dari perguruan tinggi, ada jenis tanaman yang sekarang ditanam di bukit Dieng, itu bisa diadaptasikan dan ditanam di sana untuk jangka panjang,” sambungnya.

Muhadjir turut menggarisbawahi soal kebutuhan mendesak yakni pembangunan pos keamanan di sana. Sebab, di tiga distrik tersebut belum ada pos keamanan baik dari pihak kepolisian maupun TNI. Pos keamanan ini penting untuk memastikan suplai barang langsung ke Agandugume aman. ”Itu kan yang pertama akan kita prioritaskan, mungkin dalam minggu-minggu ini,” pungkasnya. (mia)

JAKARTA – Pemerintah gerak cepat menangani bencana kelaparan di tiga distrik, di Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah. Rencana pembangunan lumbung pangan pun ditargetkan paling lambat bulan depan terealisasi.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyampaikan, pembangunan lumbung pangan ini kemungkinan tidak perlu membangun secara khusus. Pasalnya, di Agandugume telah ada tempat yang nantinya bisa dimanfaatkan. Termasuk, pemanfaatan sementara gedung calon rumah sakit yang belum difungsikan saat ini.

Pembangunan lumbung pangan ini menjadi salah satu upaya penanganan jangka menengah pada bencana kekeringan yang berujung pada kelaparan di Agandugume, Lambewi, dan Oweri, Kabupaten Puncak, Papua Tengah.

”Mungkin dalam bulan September paling lambat,” ujarnya usai rapat penanganan kekeringan di Papua Tengah, di Jakarta, Rabu (9/8).

Selain jangka menengah, upaya penanganan jangka pendek dan jangka panjang turut disiapkan. Upaya jangka pendek ini meliputi, pemenuhan kebutuhan pangan, obat-obatan, layanan dasar, dan infrastruktur dasar di tiga distrik tersebut terpenuhi. Termasuk, penanganan permasalahan ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.

Baca Juga :  Penyalur Diminta Segera Salurkan Pupuk ke Petani

”Untuk sebulan ke depan itu dipenuhi semuanya. Sedangkan untuk pangan kita harapkan tidak masalah untuk 3 bulan ke depan sampai menunggu pulihnya kondisi pertanian di sana,” tuturnya.

Revitalisasi Bandara di Sinak turut dimasukkan dalam rencana jangka pendek ini. Mengingat, Bandara di Agandugume belum bisa digunakan 100 persen untuk penyaluran logistik. Menurut Muhadjir, runway Bandara Sinak akan diperpanjang dari sebelumnya hanya 1200 meter menjadi 1600 meter. Dengan begitu, proses penyaluran bantuan dapat dilakukan dengan pesawat lebih besar.

”Sehingga nanti tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan saat ini tetapi memenuhi kebutuhan selanjutnya dan material-material yang diperlukan untuk membangun infrastruktur di sana,” jelas Mantan Mendikbud tersebut.

Kemudian, akan dibangun jalan dari Sinak menuju Agandugume. Minimal, untuk kendaraan roda dua. Sehingga, suplai logistik yang disalurkan melalui Sinak tak lagi diangkut dengan jalan kaki oleh warga.

Seperti diketahui, warga Agandugume harus berjalan kaki dua hari satu malam untuk mengambil bantuan logistik dari pemerintah yang berada di Sinak akibat bandara di Agandugume tak bisa digunakan untuk landing. ”Syukur-syukur roda empat ringan bisa melewatinya,” sambung Muhadjir.

Baca Juga :  Bupati Serahkan Bantuan Ekonomi Kreatif Kepada 18 UMKM OAP

Selanjutnya, pemerintah telah menyiapkan penambahan infrastruktur komunikasi BTS hingga pembangunan infrastruktur air bersih. Termasuk, mencari solusi untuk tanaman yang bisa ditanami saat cuaca ekstrem terjadi di sana. Seperti diketahui, tiap Mei-Juli terjadi hujan es diikuti embun salju di sana hingga menyebabkan umbi-umbian di sana busuk.

”Ini saya sudah dapat laporan dari perguruan tinggi, ada jenis tanaman yang sekarang ditanam di bukit Dieng, itu bisa diadaptasikan dan ditanam di sana untuk jangka panjang,” sambungnya.

Muhadjir turut menggarisbawahi soal kebutuhan mendesak yakni pembangunan pos keamanan di sana. Sebab, di tiga distrik tersebut belum ada pos keamanan baik dari pihak kepolisian maupun TNI. Pos keamanan ini penting untuk memastikan suplai barang langsung ke Agandugume aman. ”Itu kan yang pertama akan kita prioritaskan, mungkin dalam minggu-minggu ini,” pungkasnya. (mia)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya