Sekretaris Daerah Provinsi Papua Selatan Ferdinandus Kainakaimu menjawab pertanyaan media ini menjelaskan sebagai DOB baru, tahun 2026 merupakan tahun yang berat bagi kepala daerah dalam mewujudkan visi misinya.
Fredriks menjelaskan, dalam beberapa tahun terakhir jumlah kunjungan pasien di RS Ramela terus mengalami peningkatan yang signifikan. Kondisi ini membuat kebutuhan pelayanan dan pembiayaan rumah sakit juga ikut meningkat
Menangapi itu, Dosen Ilmu Pemerintah Universitas Yapis Papua (UNIYAP) Usman Pakasi mengatakan bahwa, bantuan yang dimaksudkan pemerintah pusat untuk Papua bertujuan untuk pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyara
“Capaian pembangunan dengan capaian keuangan harus berimbang di akhir tahun. Dengan begitu, tampilan kinerja Pemerintah Provinsi Papua terhadap layanan masyarakat, kegiatan pembangunan, dan tata kelola pemerintahan akan
Bahkan, di awal masa jabatannya, Gubernur Fakhiri memerintahkan audit menyeluruh terhadap tata kelola pemerintahan dan keuangan. Tujuannya untuk mengetahui area yang perlu diperkuat dan menempatkan pejabat yang mampu ber
Pembangunan Mess yang didesain 2 lantai ini akan menghabiskan dianggarkan sebesar Rp. 3 miliar, dan memiliki panjang bangunan 39 meter serta lebar 10 meter, dengan 22 kamar. Selain itu, mess ini juga akan dilengkapi deng
Menurut Purbaya, lembaga pemeringkat global menilai kekuatan fiskal suatu negara dari dua indikator utama: defisit terhadap PDB (deficit to GDP ratio) dan rasio utang terhadap PDB (debt to GDP ratio). Berdasarkan kedua i
Plt Direktur RSUD Jayapura, dr. Aaron Rumainum menyebut, pihaknya sudah bersurat ke Kementrian terkait untuk perbaikan gedung dan bantuan lainnya untuk menunjang rumah sakit tersebut.
Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Jayapura, Hermanus Kensimai, menyampaikan bahwa hingga akhir Oktober 2025, tidak ada lagi dana yang mengendap di rekening kas daerah. Semua anggaran telah
Menyadari keterbatasan tersebut, Bupati John memusatkan perhatian pada reformasi birokrasi dan peningkatan kualitas pelayanan publik. Keterbatasan ini lantas mendorong Johannes Rettob dan Emanuel Kemong untuk fokus pada