Setelah dua hari memilih berada di dalam tenda darurat akibat gempa susulan yang masih terjadi hingga Jumat (6/1) kemarin. Pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jayapura, akhirnya kembali masuk ke ruangan Jumat kemarin.
Penjabat Wali Kota Jayapura Dr Frans Pekey, MSi menyatakan bahwa Pemerintah Kota Jayapur tidak mengeluarkan status tanggap darurat atau siagama bencana, terkait dengan gempa bumi yang terjadi tiga hari belakangan ini. Menurutnya, tidak ditetapkan status siaga bencana ini, karena memang kondisi gempa bumi ini diperkirakan sudah mereda.
Dengan kondisi yang sangat terbuka dan terbilang sangat rendah, kawasan sepanjang Holtekamp disebut memiliki dampak yang paling rentan jika terjadi air pasang pasca gempa. Beberapa hari terakhir warga memang diimbau untuk lebih waspada menyusul seringnya guncangan gempa.  Â
Berkaitan dengan gempa susulan yang masih terjadi, Dinas Kesehatan Provinsi Papua sudah melakukan rapat dalam rangka mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi kedepan akibat gempa susulan yang masih terjadi.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Jayapura Djoni Naa mengakui, penerapan kenaikkan UMP tahun 2023 memang harus diterapkan perusahaan. Dan surat edaran wali kota jayapura juga sudah diberikan kepada semua perusahaan di Kota Jayapura.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)Â Wilayah V Jayapura dalam pernayataannya menegaskan bahwa isu akan terjadi Tsunami adalah hoax namun warga tetap saja memilih mengungsi ke tempat yang aman.
Sejumlah pasien anak di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dok II hingga Rabu (4/1) petang masih berada di tenda-tenda darurat depan rumah sakit. Mereka enggan kembali masuk ke ruangan lantaran khawatir terjadi gempa bumi susulan.
Terkait dengan arus balik pertama menggunakan kapal laut di Pelabuhan Jayapura, yang masuk pada Selasa (3/1) malam sekitar pukul 22.00 WIT, menggunakan KM. Labobar, tercatat penumpang turun sebanyak 2.113 orang.
Kepanikan warga pasca gempa yang terjadi sekira pukul 22.00 WIT ada Selasa (3/1) direspon warga dengan kepanikan. Ratusan warga yang tinggal di Dok VIII, Dok IX dan APO Pantai Distrik Jayapura Utara memilih untuk mengungsi.
Hingga tadi malam gempa susulan masih saja terjadi, kendati goncangan gempa tak sebesar Senin (2/1) lalu, namun masyarakat merasa was-was akan gempa tersebut.