Wednesday, July 23, 2025
23.5 C
Jayapura

Kawal PSU Pilgub, 2.875 Personel Gabungan Disiapkan

JAYAPURA-Sebanyak 2.875 personel gabungan dari TNI AD, TNI AL, TNI AU, dan Polri dikerahkan untuk mengamankan pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Papua yang dijadwalkan berlangsung pada 6 Agustus 2025.

Hal ini disampaikan oleh Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Rudi Puruwito, usai memimpin Apel Gelar Pasukan di Lapangan Cenderawasih, Makodam XVII/Cenderawasih, Jayapura, Senin (21/7). Apel tersebut digelar dalam rangka memastikan kesiapan personel menjelang pelaksanaan PSU di seluruh wilayah Provinsi Papua.

“Apel ini untuk memastikan bahwa seluruh personel, materiil, alat perlengkapan, termasuk moril dan kesehatan pasukan dalam kondisi siap operasional, baik menjelang maupun saat PSU berlangsung,” ujar Pangdam.

Mayjen Rudi juga menegaskan pentingnya profesionalisme serta kesiapsiagaan prajurit dalam menjalankan tugas pengamanan sebagai wujud amanah dari rakyat, bangsa, dan negara demi menjamin proses demokrasi yang aman dan tertib.

“Saya berharap seluruh personel menjalankan tugas sesuai prosedur dan standar operasional yang berlaku,” tegasnya.

Baca Juga :  Pj Gubernur Dorong Pemda Segera Cairkan Dana Pilkada 100%

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa jajaran intelijen dari Kodam maupun Kepolisian telah melakukan deteksi dini terhadap potensi kerawanan. Jika ditemukan indikasi yang mengarah pada gangguan keamanan, aparat siap melakukan tindakan pencegahan.

“Tidak hanya pengamanan, kami juga terus mendorong semangat masyarakat agar berpartisipasi aktif dalam PSU nanti,” tambahnya.

Untuk skema pengamanan, di wilayah yang dinilai rawan, empat personel akan berjaga di setiap TPS, terdiri dari dua anggota TNI dan dua dari Polri. Sementara di daerah yang relatif aman, berdasarkan hasil pemetaan intelijen, pengamanan dilakukan secara berpasangan untuk dua TPS oleh satu personel TNI dan satu personel Polri.

“Berdasarkan laporan intelijen, wilayah rawan hanya berada di titik-titik perbatasan, seperti di Kabupaten Keerom. Sedangkan wilayah perkotaan, seperti Kota Jayapura, dinyatakan aman,” bebernya.

Mayjen Rudi juga mengatakan pihaknya telah menyiapkan pasukan cadangan yang siap diturunkan sewaktu-waktu jika situasi di lapangan membutuhkan tambahan kekuatan.

Baca Juga :  95 Persen Warganya Peserta JKN, Pemprov Papua Raih Penghargaan UHC Award 2023

“Kami sudah mengantisipasi kemungkinan terburuk. Pasukan tambahan siap digerakkan kapan saja,” jelasnya.

Ia juga memastikan bahwa sejauh ini belum ada gangguan signifikan yang dapat menghambat proses PSU. Menurutnya, sinergitas TNI-Polri di lapangan telah menunjukkan kinerja optimal dalam menjaga stabilitas.

“Kami pastikan pelaksanaan PSU akan berjalan dengan aman, tertib dan lancar,” tegasnya.

Mayjen Rudi berpesan kepada seluruh peserta apel, bahwa Papua merupakan salah satu barometer stabilitas nasional, sehingga pengamanan tidak hanya menyangkut keamanan fisik semata, tetapi juga tentang menjaga kepercayaan publik terhadap proses demokrasi.

“Tugas kita adalah menjaga kepercayaan masyarakat. Ini tanggung jawab besar yang harus kita emban dengan penuh dedikasi,” tandasnya.

Ia juga menekankan pentingnya menjaga netralitas, sinergitas, dan profesionalisme dalam setiap langkah pengamanan. “Mari kita berkomitmen untuk menjaga keamanan dan ketertiban selama PSU berlangsung. Tunjukkan bahwa kita hadir untuk rakyat dan negara,” tutup Mayjen TNI Rudi Puruwito. (rel/tri)

JAYAPURA-Sebanyak 2.875 personel gabungan dari TNI AD, TNI AL, TNI AU, dan Polri dikerahkan untuk mengamankan pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Papua yang dijadwalkan berlangsung pada 6 Agustus 2025.

Hal ini disampaikan oleh Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Rudi Puruwito, usai memimpin Apel Gelar Pasukan di Lapangan Cenderawasih, Makodam XVII/Cenderawasih, Jayapura, Senin (21/7). Apel tersebut digelar dalam rangka memastikan kesiapan personel menjelang pelaksanaan PSU di seluruh wilayah Provinsi Papua.

“Apel ini untuk memastikan bahwa seluruh personel, materiil, alat perlengkapan, termasuk moril dan kesehatan pasukan dalam kondisi siap operasional, baik menjelang maupun saat PSU berlangsung,” ujar Pangdam.

Mayjen Rudi juga menegaskan pentingnya profesionalisme serta kesiapsiagaan prajurit dalam menjalankan tugas pengamanan sebagai wujud amanah dari rakyat, bangsa, dan negara demi menjamin proses demokrasi yang aman dan tertib.

“Saya berharap seluruh personel menjalankan tugas sesuai prosedur dan standar operasional yang berlaku,” tegasnya.

Baca Juga :  Pj Gubernur Dorong Pemda Segera Cairkan Dana Pilkada 100%

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa jajaran intelijen dari Kodam maupun Kepolisian telah melakukan deteksi dini terhadap potensi kerawanan. Jika ditemukan indikasi yang mengarah pada gangguan keamanan, aparat siap melakukan tindakan pencegahan.

“Tidak hanya pengamanan, kami juga terus mendorong semangat masyarakat agar berpartisipasi aktif dalam PSU nanti,” tambahnya.

Untuk skema pengamanan, di wilayah yang dinilai rawan, empat personel akan berjaga di setiap TPS, terdiri dari dua anggota TNI dan dua dari Polri. Sementara di daerah yang relatif aman, berdasarkan hasil pemetaan intelijen, pengamanan dilakukan secara berpasangan untuk dua TPS oleh satu personel TNI dan satu personel Polri.

“Berdasarkan laporan intelijen, wilayah rawan hanya berada di titik-titik perbatasan, seperti di Kabupaten Keerom. Sedangkan wilayah perkotaan, seperti Kota Jayapura, dinyatakan aman,” bebernya.

Mayjen Rudi juga mengatakan pihaknya telah menyiapkan pasukan cadangan yang siap diturunkan sewaktu-waktu jika situasi di lapangan membutuhkan tambahan kekuatan.

Baca Juga :  Indonesia U-17 vs Ekuador U-17: Ayo, Sempurnakan Sejarah!

“Kami sudah mengantisipasi kemungkinan terburuk. Pasukan tambahan siap digerakkan kapan saja,” jelasnya.

Ia juga memastikan bahwa sejauh ini belum ada gangguan signifikan yang dapat menghambat proses PSU. Menurutnya, sinergitas TNI-Polri di lapangan telah menunjukkan kinerja optimal dalam menjaga stabilitas.

“Kami pastikan pelaksanaan PSU akan berjalan dengan aman, tertib dan lancar,” tegasnya.

Mayjen Rudi berpesan kepada seluruh peserta apel, bahwa Papua merupakan salah satu barometer stabilitas nasional, sehingga pengamanan tidak hanya menyangkut keamanan fisik semata, tetapi juga tentang menjaga kepercayaan publik terhadap proses demokrasi.

“Tugas kita adalah menjaga kepercayaan masyarakat. Ini tanggung jawab besar yang harus kita emban dengan penuh dedikasi,” tandasnya.

Ia juga menekankan pentingnya menjaga netralitas, sinergitas, dan profesionalisme dalam setiap langkah pengamanan. “Mari kita berkomitmen untuk menjaga keamanan dan ketertiban selama PSU berlangsung. Tunjukkan bahwa kita hadir untuk rakyat dan negara,” tutup Mayjen TNI Rudi Puruwito. (rel/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya