Soal waktu ini juga dikomentari oleh paslon.
“Sangat disayangkan dan sangat tidak cukup untuk menyampaikan isi dari pada visi-misi. Padahal penyampaian visi misi ini merupakan suatu sesi yang sangat penting dari debat agar masyarakat bisa mengetahui apa saja yang menjadi komitmen dan yang akan dikerjakan para calon nantinya,” kata Abisai Rollo paslon nomor 4 tadi malam.
Ia mengakui dengan waktu 1 menit dalam pemaparan visi misi terkesan terlalu buru buru dan akhirnya apa yang menjadi isi visi misi tidak tersampaikan dengan baik.
“Kami jauh-jauh dari Jayapura dan melakukan debat di tv nasional tapi sayang waktu penyampaian visi-misinya hanya 1 menit,” sindirnya.
Abisai berpendapat bahwa waktu yang pas untuk sesi penyampaian visi misi adalah 3 atau 4 menit sehingga semua terjabar dengan baik dan maksimal.
Sementara dalam sesi tanya jawab ada isu yang berkaitan dengan konflik sosial. Disini Paslon 2 Jhony Banua Rouw menjawab bahwa untuk menjaga keutuhan NKRI kita harus memulai dengan menanamkan nilai-nilai Pancasila bagi anak-anak usia dini.
“Kita harus hidup rukun membangun apa keragaman menjaga keragaman agama dan juga untuk membangun kota Jayapura tidak harus melihat membeda-bedakan suku dan agama dan kita harus membuat program-program yang melibatkan semua lapisan masyarakat tanpa mempersoalkan latar belakang suku dan agama,” beber Jhony.
Pembangunan yang ingin dilakukan harus melibatkan semua suku atau etnis. Sementara Paslon nomor urut 3, Boy Markus Dawir menyampaikan akan merangkul seluruh anak-anak muda Kota Jayapura yang hari ini mereka nampak masih jauh dari sentuhan pembangunan. Anak- anak muda ini akan dilibatkan dalam aktifitas yang kontinyu dan positif. Itu juga berkaitan dengan kondisi anak jalanan yang masih terlihat.
“Harus dilakukan agar mereka merasa diberdayakan kemudian perlu menciptakan program-program yang bisa merangkul hingga akhirnya dirasakan bahwa mereka anak Papua dan mereka NKRI,”ungkapnya.
Kemudian Calon walikota Jayapura nomor urut 4, Abisai Rollo dalam menanggapi pertanyaan moderator terkait dengan undang-undang nomor 2 tahun 2021 adalah bentuk desentralisasi asimetris di dalam undang-undang ini secara substansi terdapat tiga hal strategis yaitu proteksi afirmasi dan pemberdayaan bagi orang asli Papua pada bidang pendidikan kesehatan ekonomi dan infrastruktur.
Abisai Rollo mengatakan jika ia terpilih dirinya ingin mendorong undang-undang Otsus lebih memproteksi generasi muda Papua. Tetapi lebih daripada itu dibidang sosial budaya maupun juga kesehatan juga patut dimaksimalkan.
“Kesehatan anak-anak terlebih anak Papua patut diseriusi begitu juga dengan pendidikan,”jelas Abisai Rollo.
Terakhir paslon nomor 1Â Frans Pekey dengan lugas menjawab Kota Jayapura memiliki potensi besar dalam pengembangan energi baru terbarukan karena memiliki sumber daya alam yang tersedia yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan energi lokal yang mendukung pertumbuhan industri dan peningkatan pendapatan daerah.
Pekey mengatakan bahwa jika dirinya di percayakan oleh rakyat untuk memimpin kota Jayapura maka, ia dan calon wakilnya akan memanfaatkan distrik Muara Tami menjadi lahan industri, menurutnya distrik Muara Tami menjadi daerah yang berpotensi sumber daya alam yang dapat di kembangkan.
Karena itu kata Pekey yang menjadi diharapkan dan diupayakan oleh pihaknya nantinya adalah menerapkan energi terbarukan energi hijau dan lain sebagainya.
“Selain itu maka kita bisa kembangkan industri-industri yang kecil dalam rangka mengelola sumber daya yang kita lakukan yang juga dihasilkan oleh masyarakat. Sehingga bisa mendukung ataupun bisa memperkuat sumberdaya ekonomi tersebut dengan pendapatan masyarakat yang lebih meningkat,” beber Pekey. (kar/ade)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOSÂ https://www.myedisi.com/cenderawasihpos