Sementara itu, salah satu peserta yang berasal dari Skouw, bernama Hans Nally mengungkapkan bahwa selama pelatihan mereka diajarkan bagaimana membuat kursi dan meja.
“Lewat pelatihan ini kami menjadi tahu bagaimana membuat meja dan kursi yang menarik, terlebih sudah ada motif Papua,” ungkapnya.
Hans mengaku selepas dari pelatihan yang diikutinya selama 10 hari, ia akan menerapkan ilmunya ke generasi yang ada Skouw dalam mengelola potensi kayu. Di tempat yang sama, Instruktur Dwi Agung Siswanto mengatakan materi yang diberikan kepada peserta adalah cara membuat meja-kursi teras dan meja-kursi makan.
“Harapannya mereka kreatif dan bisa mengembangkan materi yang telah kami berikan,” ujarnya.
Selain memberikan pelatihan, Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Papua juga menyerahkan bantuan peralatan mebel untuk masyarakat hukum adat. Diantaranya alat gergajiChainsaw & bar, alat sekap besar dan kecil untuk perhalus kayu, mesin kompresor untuk mengecat dan peralatan lainnya, Mini bandsaw,Router, Jigsaw, Amplas, Mata bor
Mata Router, Kikir kayu, Grinder & mata grinder dan Gurinda. (fia/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos