Sunday, November 24, 2024
33.7 C
Jayapura

21 Orang Terpapar Covid, Kimaam Masuk Zona Merah

MERAUKE-  Wilayah Distrik Kimaam, Kabupaten Merauke  yang dalam 2-3 bulan terakhir ini masuk zona  hijau, kembali  menjadi merah setelah ditemukan 21 orang positif terpapar Covid-19  sejak Sabtu (12/3).

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke, dr. Nevile R Muskita saat dihubungi media ini mengungkapkan, Distrik  Kimaam masuk zona merah setelah di Kampung Kimaam, Mambun, Woner dan Kampung Kornelis ditemukan adanya warga yang terkonfirmasi positif  Covid. ‘’Terbanyak ditemukan di Kampung Kimaam sebanyak 17 orang. Kampung Wambun 2 orang dan  2 kampung lainnya masing-masing 1 orang,’’ jelasnya. 

Belum diketahui asal Covid  tersebut. Namun diyakini adanya warga yang melakukan perjalanan keluar Kimaam. ‘’Kemungkinan besar  pelaku perjalanan dari Kimaam. Informasi  bahwa yang banyak terkonfirmasi  adalah orang yang tinggal Asrama Kimaam,’’ katanya.

Baca Juga :  Pj Bupati H Tumiran: Natal Membawa Pesan Merawat Toleransi

Kendati zona merah  bertambah, namun Distrik Ulilin yang dalam 1 bulan terakhir ini  berada di zona merah kembali  menjadi zona hijau setelah semua warga yang terpapar Covid dinyatakan sembuh. Sehingga  dari 20 distrik yang ada di Kabupaten Merauke,  10 distrik diantaranya berada di zona merah dan 10 distrik zona hijau.

Sehubungan dengan  perubahan status  dari pandemi menjadi endemi,  Nevile  menjelaskan, masyarakat tetap diminta untuk menggunakan masker. ‘’Dengan  perubahan dari pandemi menjadi endemi, maka Covid ini akan disamakan  dengan  flu biasa. Tapi diharapkan masyarakat tetap menggunakan masker,’’ harapnya.

Ditanya lebih lanjut  apakah dengan perubahan dari pandemi ke endemi tersebut masyarakat yang terpapar Covid dengan gejala  sedang dan berat, pengobatannya akan ditanggung oleh masyarakat atau jika yang bersangkutan peserta BPJS Kesehatan maka biayanya  akan ditanggung BPJS, Nevil  menjelaskan bahwa untuk petunjuk teknis soal biaya tersebut setelah diturunkan dari pandemi ke endemi pihaknya belum terima. ‘’Kami belum terima petunjuk soal itu,’’ pungkasnya. (ulo/tho)     

Baca Juga :  Pemkab Jayawijaya Terus Kejar Target Vaksin Covid-19

MERAUKE-  Wilayah Distrik Kimaam, Kabupaten Merauke  yang dalam 2-3 bulan terakhir ini masuk zona  hijau, kembali  menjadi merah setelah ditemukan 21 orang positif terpapar Covid-19  sejak Sabtu (12/3).

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke, dr. Nevile R Muskita saat dihubungi media ini mengungkapkan, Distrik  Kimaam masuk zona merah setelah di Kampung Kimaam, Mambun, Woner dan Kampung Kornelis ditemukan adanya warga yang terkonfirmasi positif  Covid. ‘’Terbanyak ditemukan di Kampung Kimaam sebanyak 17 orang. Kampung Wambun 2 orang dan  2 kampung lainnya masing-masing 1 orang,’’ jelasnya. 

Belum diketahui asal Covid  tersebut. Namun diyakini adanya warga yang melakukan perjalanan keluar Kimaam. ‘’Kemungkinan besar  pelaku perjalanan dari Kimaam. Informasi  bahwa yang banyak terkonfirmasi  adalah orang yang tinggal Asrama Kimaam,’’ katanya.

Baca Juga :  Cakupan Vaksin Booster Masih Rendah di Papua

Kendati zona merah  bertambah, namun Distrik Ulilin yang dalam 1 bulan terakhir ini  berada di zona merah kembali  menjadi zona hijau setelah semua warga yang terpapar Covid dinyatakan sembuh. Sehingga  dari 20 distrik yang ada di Kabupaten Merauke,  10 distrik diantaranya berada di zona merah dan 10 distrik zona hijau.

Sehubungan dengan  perubahan status  dari pandemi menjadi endemi,  Nevile  menjelaskan, masyarakat tetap diminta untuk menggunakan masker. ‘’Dengan  perubahan dari pandemi menjadi endemi, maka Covid ini akan disamakan  dengan  flu biasa. Tapi diharapkan masyarakat tetap menggunakan masker,’’ harapnya.

Ditanya lebih lanjut  apakah dengan perubahan dari pandemi ke endemi tersebut masyarakat yang terpapar Covid dengan gejala  sedang dan berat, pengobatannya akan ditanggung oleh masyarakat atau jika yang bersangkutan peserta BPJS Kesehatan maka biayanya  akan ditanggung BPJS, Nevil  menjelaskan bahwa untuk petunjuk teknis soal biaya tersebut setelah diturunkan dari pandemi ke endemi pihaknya belum terima. ‘’Kami belum terima petunjuk soal itu,’’ pungkasnya. (ulo/tho)     

Baca Juga :  Vaksinasi Belum Maksimal Untuk Wilayah Pegunungan

Berita Terbaru

Artikel Lainnya