Sementara Bupati di podium sempat memuji wakilnya, Esau Miram. Ia menganggap tidak mudah mencari sosok wakil seperti Esau. Yang sabar dan rendah hati.
“Ia menjadi adik yang baik dan luar biasa,” jelas Didimus. Disini ia tak menampik bahwa dalam membangun perlu mitra dan kolaborasi sehingga ia mengucapkan banyak terimakasih kepada mereka yang selama ini sudah berjuang di daerah terisolir dan membuktikan sebagai pegawai yang memiliki karya bhakti dan integritas.
“Sekali lagi terimakasih untuk smua masyarakat 517 kampung,” papar bupati.
Didimus mengaku bangga dengan sikap masyarakat Yahukimo setelah ia dan Esau dilantik. Ia mengatakan jika pada 20 Februari lalu ia dan Esau diberi garuda oleh presiden namun di Yahukimo keduanya justru diberi cenderawasih oleh masyarakat dan hamba tuhan.
“Kami bersyukur karena semua berproses dengan aman dan tidak ada politik LG. Tdk ada musuh abadi dan tidak ada kawan sejati. Semua fokus membangun daerah, memanusiakan orang Yahukimo sebab daerah ini akan berdiri bangkit bukan karena pertolongan orang Eropa, orang Lanny Jaya termasuk dari Jakarta.
Didimus menyemangati bahwa yang akan menolong Yahukimo adalah masyarakatnya sendiri. “Mari menghargai tanah ini. Kita patut bangga sebab nantinya kita sendiri yang akan merubah. Bukan dari luar,” imbuhnya. (ade)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOSÂ https://www.myedisi.com/cenderawasihpos