Saturday, April 27, 2024
33.7 C
Jayapura

PB Forki Gelar Kejurnas Karate Kualifikasi PON Papua 2020

Pengurus PB Forki yang terdiri dari (kiri ke kanan) Sekretaris Dewan Wasit Arif Nugraha, Ketua Dewan Wasit Haifendri Putih, Sekjen Raja Sapta Ervian, Ketua Bidang Organisasi Yusran Arief, Wakil Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi Ardy Ganggas, dan Sekretaris Panitia Pra-PON Yoyok Satrio Purnomo memberikan keterangan pers di Jakarta, Minggu (3/11) ( FOTO : Roy Rosa Bachtiar)

Karate Papua Pilih Absen-

JAKARTA – Pengurus Besar Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (PB Forki) dengan pengurus Forki DKI Jakarta akan menggelar kejuaraan nasional Karate sebagai kualifikasi PON Papua 2020, yang akan berlangsung pada 4-6 November di Hall Basket Gelora Bung Karno, Jakarta.

“Sebanyak 410 atlet tercatat mengikuti kejuaraan ini untuk memperebutkan tiket ke PON Papua, mereka terdiri dari 231 karateka putra dan 179 karateka putri,” ujar Sekretaris panitia Pra-PON Yoyok Satrio Purnomo dalam konferensi pers di Jakarta, Minggu.

Dalam kejurnas ini, sebanyak 15 kelas akan ditandingkan, yaitu kata putra dan putri, baik perorangan dan beregu, serta enam kelas kumite putra -55kg, -60kg, -67kg, -75kg, -84kg, dan +84kg, dan lima kelas kumite putri yaitu -50kg, -55kg, -61kg, -68kg, dan +68kg.

Baca Juga :  Jadi Tuan Rumah, Persiapan Diminta Matang

Hingga hari Minggu (3/11), dipastikan sebanyak 32 provinsi akan mengikuti Kejurnas Pra-PON, sementara dua provinsi lainnya yaitu Papua dan Sulawesi Barat absen.

Papua memiliki hak khusus untuk absen kualifikasi karena berstatus tuan rumah, sementara Sulawesi Barat tidak mengikuti event ini karena masih terkendala organisasi yang belum aktif karena baru diadakan pergantian susunan pengurus Forki daerah.

“Sulawesi Barat sejak pergantian pengurus baru memang belum aktif. Padahal saat pengurus sebelumnya, mereka yang paling instensif menghubungi panitia soal acara ini, tapi pas mendekati event mereka tidak ikut. Ini jadi catatan kami ketika ada satu provinsi tidak hadir, padahal (sbelumnya) dimana pun ada pertandingan mereka selalu turun,” kata Yoyok.

Baca Juga :  Lupakan Kekalahan, Curi Poin di Surabaya

Lebih lanjut ia memaparkan, agar terpilih karateka terbaik untuk berlaga di PON Papua 2020, PB Forki akan memakai peraturan pertandingan yang telah ditetapkan PB Forki dan Federasi Karate Dunia (WKF).

Untuk kumite misalnya, akan menggunakan pranata “double knock down“, sementara nomor kata akan memakai pranata pertandingan Kata WKF2019.

Sekjen PB Forki Raja Sapto Ervian menambahkan, nantinya para peserta yang lolos dengan peringkat 1-8 di setiap nomor Pra-PON maka berhak untuk tampil mewakili daerahnya di PON 2020 di Papua.(Antara/gin)

Pengurus PB Forki yang terdiri dari (kiri ke kanan) Sekretaris Dewan Wasit Arif Nugraha, Ketua Dewan Wasit Haifendri Putih, Sekjen Raja Sapta Ervian, Ketua Bidang Organisasi Yusran Arief, Wakil Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi Ardy Ganggas, dan Sekretaris Panitia Pra-PON Yoyok Satrio Purnomo memberikan keterangan pers di Jakarta, Minggu (3/11) ( FOTO : Roy Rosa Bachtiar)

Karate Papua Pilih Absen-

JAKARTA – Pengurus Besar Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (PB Forki) dengan pengurus Forki DKI Jakarta akan menggelar kejuaraan nasional Karate sebagai kualifikasi PON Papua 2020, yang akan berlangsung pada 4-6 November di Hall Basket Gelora Bung Karno, Jakarta.

“Sebanyak 410 atlet tercatat mengikuti kejuaraan ini untuk memperebutkan tiket ke PON Papua, mereka terdiri dari 231 karateka putra dan 179 karateka putri,” ujar Sekretaris panitia Pra-PON Yoyok Satrio Purnomo dalam konferensi pers di Jakarta, Minggu.

Dalam kejurnas ini, sebanyak 15 kelas akan ditandingkan, yaitu kata putra dan putri, baik perorangan dan beregu, serta enam kelas kumite putra -55kg, -60kg, -67kg, -75kg, -84kg, dan +84kg, dan lima kelas kumite putri yaitu -50kg, -55kg, -61kg, -68kg, dan +68kg.

Baca Juga :  Jadi Tuan Rumah, Persiapan Diminta Matang

Hingga hari Minggu (3/11), dipastikan sebanyak 32 provinsi akan mengikuti Kejurnas Pra-PON, sementara dua provinsi lainnya yaitu Papua dan Sulawesi Barat absen.

Papua memiliki hak khusus untuk absen kualifikasi karena berstatus tuan rumah, sementara Sulawesi Barat tidak mengikuti event ini karena masih terkendala organisasi yang belum aktif karena baru diadakan pergantian susunan pengurus Forki daerah.

“Sulawesi Barat sejak pergantian pengurus baru memang belum aktif. Padahal saat pengurus sebelumnya, mereka yang paling instensif menghubungi panitia soal acara ini, tapi pas mendekati event mereka tidak ikut. Ini jadi catatan kami ketika ada satu provinsi tidak hadir, padahal (sbelumnya) dimana pun ada pertandingan mereka selalu turun,” kata Yoyok.

Baca Juga :  Sukseskan PON, Persipura Hingga Akhir Kompetisi di Klabat

Lebih lanjut ia memaparkan, agar terpilih karateka terbaik untuk berlaga di PON Papua 2020, PB Forki akan memakai peraturan pertandingan yang telah ditetapkan PB Forki dan Federasi Karate Dunia (WKF).

Untuk kumite misalnya, akan menggunakan pranata “double knock down“, sementara nomor kata akan memakai pranata pertandingan Kata WKF2019.

Sekjen PB Forki Raja Sapto Ervian menambahkan, nantinya para peserta yang lolos dengan peringkat 1-8 di setiap nomor Pra-PON maka berhak untuk tampil mewakili daerahnya di PON 2020 di Papua.(Antara/gin)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya