JAKARTA– Tiga calon presiden (capres) mengisi masa kampanye dengan berbagai kegiatan kemarin (1/12). Anies Baswedan menghadiri dialog dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Prabowo Subianto menerima deklarasi dukungan, sementara Ganjar Pranowo bertemu dengan para tokoh masyarakat di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dalam dialog dengan PWI, Anies memaparkan sejumlah persoalan saat ini. Salah satunya adalah penguatan demokrasi dan penegakan hukum. ”Kami melihat trust (dalam demokrasi, Red) mengalami penurunan luar biasa, apalagi menjelang pemilu sekarang ini,” ungkapnya.
Penurunan trust itu terlihat di beberapa hal. Anies menyinggung Mahkamah Konstitusi (MK) yang kini mendapat sorotan tajam dari publik. Selain itu, Anies menyebut kebocoran data daftar pemilih tetap (DPT) dari KPU.
Di Jakarta, Prabowo menghadiri deklarasi dukungan Pandawa Lima di Djakarta Theater. Pandawa Lima adalah organisasi binaan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan. Adik Luhut, Nurmala Kartini Pandjaitan, menyerahkan naskah deklarasi dukungan kepada Prabowo.
Sementara itu, Ganjar Pranowo bersilaturahmi dan berdiskusi dengan ulama dan tokoh masyarakat Kupang di kantor MUI NTT. Wakil Ketua MUI NTT Abbas Gasim menyatakan bahwa peran ulama penting dalam menentukan arah pembangunan bangsa. Pemerintah harus melibatkan ulama dan tokoh agama dalam mengambil kebijakan. Termasuk memberikan perhatian besar terhadap pendidikan.
Yang tidak kalah penting, pemerintahan mendatang harus tegas dalam memberantas korupsi. Abbas menilai Ganjar memiliki komitmen dalam menegakkan hukum. ”Jangan sampai ada korupsi lagi di negeri ini. Kalau perlu, kita miskinkan para koruptor,” tegasnya. (tyo/lum/c14/bay)