Saturday, April 27, 2024
24.7 C
Jayapura

555 Prajurit Yonif Raider 631/Antang Dikirim ke Papua

Amankan PT Freeport dan Pengamanan Wilayah di Timka dan Sekitarnya

Palangka Raya- Sebanyak 555 prajurit Yonif Raider 631/Antang dikirim ke Papua untuk bertugas di kawasan PT Freeport Indonesia.  Di halaman Batalyon Raider 631/Antang, Palangka Raya, Selasa, Paban IV/Opsdagri Sops TNI dari Mabes TNI Kolonel Infanteri Kristomei Sianturi mengatakan bahwa pemeriksaan itu untuk memastikan kesiapan prajurit yang akan bertugas ke Papua.

Pada kesempatan itu, Kolonel Inf. Kristomei Sianturi ​​​didampingi Komandan Batalyon Raider 631/Antang Letnan Kolonel Inf. Dwi Harry Wibowo, pejabat dari Kodim 1016 Palangka Raya dan Korem 102/Panju Panjung.

“Selain prajurit, seluruh sarana dan prasarana juga diperiksa. Pemeriksaan ini langsung dilakukan tim dari Mabes TNI. Mereka nanti akan menjaga Freeport di Timika,” katanya.

Kolonel Inf. Kristomie Sianturi menjelaskan bahwa ratusan prajurit itu untuk pengamanan di kawasan pertambangan tersebut. Mereka bertugas selama 9 bulan.

Diketahui bahwa dinamika di Papua sangat tinggi. Maka dari itu, kata dia, perlu pengamanan untuk masyarakat di daerah setempat dari gangguan kelompok separatis (KS). “Tugasnya melakukan pengamanan di PT Freeport Timika. Selain itu, juga pengamanan wilayah,” katanya.

Baca Juga :  KSP Optimistis UIP Percepat Pembangunan Kesejahteraan Papua

Perwira TNI berpangkat mawar tiga itu mengungkapkan bahwa tugas yang mereka emban juga bagian dalam membantu percepatan pembangunan wilayah, sebagaimana tertuang dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat.

Selanjutnya, dalam pengecekan sarana prasarana, tim dari Mabes TNI didampingi pejabat lainnya, termasuk Danyonif, melihat langsung peralatan yang menjadi bekal dalam bertugas, baik itu dari peralatan senjata, pakaian, alat kesehatan, maupun lainnya.

Sementara itu dari Banjarmasin dilaporkan 400 prajurit Batalyon Infanteri (Yonif) 623/Bhakti Wira Utama yang menuju penugasan di Papua Barat dalam Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-Papua Nugini di Kodam XVIII/Kasuari.

“Berikan yang terbaik bagi rakyat di Papua Barat, buktikan kehadiran anda memberikan dampak positif di sana,” kata Danrem 101/Antasari Brigjen TNI Rudi Puruwito  saat pelepasan prajurit di Dermaga Pelabuhan Trisakti Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Selasa (28/3)

Baca Juga :  Kunjungi Pos Utama, Pangdam Izak Pangemanan Disambut Tarian Khas Suku Mandobo 

Sebagaimana tugas pokoknya untuk Pembinaan Teritorial (Binter) dan Komunikasi Sosial (Komsos) TNI Kreatif, prajurit Yonif 623 harus menyokong percepatan pembangunan demi tercapainya kesejahteraan masyarakat di Bumi Cendrawasih.

Kemudian memberikan dukungan pengamanan dalam upaya penyediaan pelayanan dasar dan pendidikan.

Selain itu, diharapkan pula kehadiran para prajurit TNI Angkatan Darat terbaik dari Kalimantan Selatan itu bisa berinovasi untuk membantu program pemerintah yang digulirkan di wilayah setempat.

Antara lain program pencegahan stunting, program Keluarga Berencana (KB) termasuk membangun kampung Pancasila dalam upaya memperkuat nasionalisme masyarakat. “Silahkan berkreasi dalam tugas sepanjang itu positif dan hasilnya nyata bagi rakyat di Papua,” tegasnya.

Direncanakan pasukan yang bertugas itu akan ditempatkan selama satu tahun dengan wilayah mencakup Kabupaten Sorong Selatan dan Kabupaten Tambrauw di Papua Barat. (antara)

Amankan PT Freeport dan Pengamanan Wilayah di Timka dan Sekitarnya

Palangka Raya- Sebanyak 555 prajurit Yonif Raider 631/Antang dikirim ke Papua untuk bertugas di kawasan PT Freeport Indonesia.  Di halaman Batalyon Raider 631/Antang, Palangka Raya, Selasa, Paban IV/Opsdagri Sops TNI dari Mabes TNI Kolonel Infanteri Kristomei Sianturi mengatakan bahwa pemeriksaan itu untuk memastikan kesiapan prajurit yang akan bertugas ke Papua.

Pada kesempatan itu, Kolonel Inf. Kristomei Sianturi ​​​didampingi Komandan Batalyon Raider 631/Antang Letnan Kolonel Inf. Dwi Harry Wibowo, pejabat dari Kodim 1016 Palangka Raya dan Korem 102/Panju Panjung.

“Selain prajurit, seluruh sarana dan prasarana juga diperiksa. Pemeriksaan ini langsung dilakukan tim dari Mabes TNI. Mereka nanti akan menjaga Freeport di Timika,” katanya.

Kolonel Inf. Kristomie Sianturi menjelaskan bahwa ratusan prajurit itu untuk pengamanan di kawasan pertambangan tersebut. Mereka bertugas selama 9 bulan.

Diketahui bahwa dinamika di Papua sangat tinggi. Maka dari itu, kata dia, perlu pengamanan untuk masyarakat di daerah setempat dari gangguan kelompok separatis (KS). “Tugasnya melakukan pengamanan di PT Freeport Timika. Selain itu, juga pengamanan wilayah,” katanya.

Baca Juga :  Singgung Tambahan Kuota Haji, Antrian Diperkirakan Bisa Berangkat Lebih Cepat

Perwira TNI berpangkat mawar tiga itu mengungkapkan bahwa tugas yang mereka emban juga bagian dalam membantu percepatan pembangunan wilayah, sebagaimana tertuang dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat.

Selanjutnya, dalam pengecekan sarana prasarana, tim dari Mabes TNI didampingi pejabat lainnya, termasuk Danyonif, melihat langsung peralatan yang menjadi bekal dalam bertugas, baik itu dari peralatan senjata, pakaian, alat kesehatan, maupun lainnya.

Sementara itu dari Banjarmasin dilaporkan 400 prajurit Batalyon Infanteri (Yonif) 623/Bhakti Wira Utama yang menuju penugasan di Papua Barat dalam Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-Papua Nugini di Kodam XVIII/Kasuari.

“Berikan yang terbaik bagi rakyat di Papua Barat, buktikan kehadiran anda memberikan dampak positif di sana,” kata Danrem 101/Antasari Brigjen TNI Rudi Puruwito  saat pelepasan prajurit di Dermaga Pelabuhan Trisakti Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Selasa (28/3)

Baca Juga :  Dua Sipil Tertembak Peluru Aparat

Sebagaimana tugas pokoknya untuk Pembinaan Teritorial (Binter) dan Komunikasi Sosial (Komsos) TNI Kreatif, prajurit Yonif 623 harus menyokong percepatan pembangunan demi tercapainya kesejahteraan masyarakat di Bumi Cendrawasih.

Kemudian memberikan dukungan pengamanan dalam upaya penyediaan pelayanan dasar dan pendidikan.

Selain itu, diharapkan pula kehadiran para prajurit TNI Angkatan Darat terbaik dari Kalimantan Selatan itu bisa berinovasi untuk membantu program pemerintah yang digulirkan di wilayah setempat.

Antara lain program pencegahan stunting, program Keluarga Berencana (KB) termasuk membangun kampung Pancasila dalam upaya memperkuat nasionalisme masyarakat. “Silahkan berkreasi dalam tugas sepanjang itu positif dan hasilnya nyata bagi rakyat di Papua,” tegasnya.

Direncanakan pasukan yang bertugas itu akan ditempatkan selama satu tahun dengan wilayah mencakup Kabupaten Sorong Selatan dan Kabupaten Tambrauw di Papua Barat. (antara)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya