Thursday, April 25, 2024
28.7 C
Jayapura

Mahasiswa Bisa Belajar di Mana dan dengan Siapa Saja

JAKARTA-Presiden Joko Widodo meminta agar pendidikan di perguruan tinggi tidak hanya pada lingkup kampus saja. Kesempatan belajar harus diberikan seluas-luasnya.

“Saya minta kepada pendidikan tinggi agar memfasilitasi mahasiswanya untuk mengembangkan talentanya,” tuturnya. Dia meminta agar talenta itu tidak dipagari dengan banyaknya program studi di fakultas.  “Berikanlah mahasiswa kesempatan untuk belajar kepada siapa saja, di mana saja. Belajar kepada dunia industri silakan, belajar kepada dunia perbankan silakan,” imbuh Jokowi.

SDM unggul harus dipersiapkan. Kepala Negara memprediksi nantinya dunia akan berubah menjadi hybrid, baik hybrid knowledge maupun hybrid skill. “Semua mahasiswa ke depan paham mengenai matematika, mengenai statistik, mengenai ilmu komputer, paham mengenai bahasa,” ucapnya.

SDM yang unggul, menurutnya sangat penting dalam upaya Indonesia untuk mengembangkan ekonomi digital. “Mahasiswa harus disiapkan untuk selalu siap belajar, karena perubahan akan muncul setiap hari,” ungkapnya.

Baca Juga :  Imbas Gempa Jepang, Korea Selatan Dilanda Tsunami Setinggi 85 cm

Selain itu Jokowi juga mengutarakan prediksinya terkait perkembangan tekonologi. Dia menyebut Indonesia memiliki potensi besar di sektor ekonomi digital. Pasar digital Indonesia bahkan tumbuh pesat jika dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya. Prediksinya, pada tahun 2025, pasar digital Indonesia dapat meningkat sampai di angka USD146 miliar. ”Ini artinya potensinya Rp2.100 triliun,” ucapnya.

Pemerintah terus melakukan pembangunan infrastruktur guna mendukung transformasi digital di Tanah Air. Pada tahun 2021, pemerintah telah memulai proses konstruksi satelit multifungsi, Satelit Republik Indonesia (Satria-I). Selain itu, pembangunan stasiun pemancar juga telah mulai dilakukan di ribuan desa dan kelurahan guna mendukung akses jaringan 4G.

Selain transformasi ekonomi digital, Jokowi mengatakan bahwa Indonesia memiliki modal besar untuk bertransformasi menuju ekonomi hijau dengan hasil produk hijau yang memiliki nilai tambah tinggi. “Potensi energi baru terbarukan kita 418 gigawatt berarti 418 ribu megawatt,” ungkapnya.

Baca Juga :  Persipura Batalkan Kontrak Mamadou

Lebih lanjut, Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menjelaskan menjelaskan bahwa pembangunan Kawasan Industri Hijau di Provinsi Kalimantan Utara juga masih terus berlangsung. Kepala Negara meyakini, keberhasilan pembangunan kawasan ini nantinya akan menjadi gerbang baru bagi Indonesia menjadi negara industri besar yang patut diperhitungkan dunia. “Semoga ini dalam waktu 4, 5 tahun itu sudah bisa diselesaikan untuk yang tahapan pertama,” ucapnya. (lyn/JPG)

JAKARTA-Presiden Joko Widodo meminta agar pendidikan di perguruan tinggi tidak hanya pada lingkup kampus saja. Kesempatan belajar harus diberikan seluas-luasnya.

“Saya minta kepada pendidikan tinggi agar memfasilitasi mahasiswanya untuk mengembangkan talentanya,” tuturnya. Dia meminta agar talenta itu tidak dipagari dengan banyaknya program studi di fakultas.  “Berikanlah mahasiswa kesempatan untuk belajar kepada siapa saja, di mana saja. Belajar kepada dunia industri silakan, belajar kepada dunia perbankan silakan,” imbuh Jokowi.

SDM unggul harus dipersiapkan. Kepala Negara memprediksi nantinya dunia akan berubah menjadi hybrid, baik hybrid knowledge maupun hybrid skill. “Semua mahasiswa ke depan paham mengenai matematika, mengenai statistik, mengenai ilmu komputer, paham mengenai bahasa,” ucapnya.

SDM yang unggul, menurutnya sangat penting dalam upaya Indonesia untuk mengembangkan ekonomi digital. “Mahasiswa harus disiapkan untuk selalu siap belajar, karena perubahan akan muncul setiap hari,” ungkapnya.

Baca Juga :  Erick Thohir Optimistis Garuda Raih Ambang Suara Usai Menang PKPU

Selain itu Jokowi juga mengutarakan prediksinya terkait perkembangan tekonologi. Dia menyebut Indonesia memiliki potensi besar di sektor ekonomi digital. Pasar digital Indonesia bahkan tumbuh pesat jika dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya. Prediksinya, pada tahun 2025, pasar digital Indonesia dapat meningkat sampai di angka USD146 miliar. ”Ini artinya potensinya Rp2.100 triliun,” ucapnya.

Pemerintah terus melakukan pembangunan infrastruktur guna mendukung transformasi digital di Tanah Air. Pada tahun 2021, pemerintah telah memulai proses konstruksi satelit multifungsi, Satelit Republik Indonesia (Satria-I). Selain itu, pembangunan stasiun pemancar juga telah mulai dilakukan di ribuan desa dan kelurahan guna mendukung akses jaringan 4G.

Selain transformasi ekonomi digital, Jokowi mengatakan bahwa Indonesia memiliki modal besar untuk bertransformasi menuju ekonomi hijau dengan hasil produk hijau yang memiliki nilai tambah tinggi. “Potensi energi baru terbarukan kita 418 gigawatt berarti 418 ribu megawatt,” ungkapnya.

Baca Juga :  Harga BBM Non Subsidi Naik

Lebih lanjut, Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menjelaskan menjelaskan bahwa pembangunan Kawasan Industri Hijau di Provinsi Kalimantan Utara juga masih terus berlangsung. Kepala Negara meyakini, keberhasilan pembangunan kawasan ini nantinya akan menjadi gerbang baru bagi Indonesia menjadi negara industri besar yang patut diperhitungkan dunia. “Semoga ini dalam waktu 4, 5 tahun itu sudah bisa diselesaikan untuk yang tahapan pertama,” ucapnya. (lyn/JPG)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya