Saturday, April 27, 2024
30.7 C
Jayapura

Vaksin Tetap Menjadi Proteksi Utama Ancaman Covid-19

JAKARTA – Peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia masih terus terjadi. Dalam seminggu terakhir, setidaknya masih terdapat sebanyak 14 ribu kasus. Namun, meskipun demikian, Indonesia masih menjadi negara dengan penambahan kasus mingguan yang lebih rendah bila dibandingkan negara-negara lainnya. Termasuk di Asia.

Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengungkapkan, per 23 Oktober, jumlah penambahan kasus positif dalam satu minggu di tingkat dunia mencapai 2,98 juta. Di Eropa yaitu di Jerman dan Perancis menjadi negara dengan jumlah kasus mingguan tertinggi. Masing-masing lebih dari 500.000 dan 300.000 kasus.

“Di Asia, Jepang, Korea, Selatan, dan Singapura menjadi negara dengan jumlah kasus baru mingguan tertinggi dan sekaligus menjadi negara yang kasusnya tengah mengalami kenaikan. Dalam dua minggu terakhir, Jepang mengalami kenaikan 12 persen, Korea Selatan 21 persen, dan Singapura 34 persen,” katanya secara virtual, Kamis (27/10).

Menurut dia, hal tersebut berkaitan dengan munculnya Covid-19 sub varian XBB di beberapa negara di dunia dan diprediksi akan menjadi sub varian penyebab kembalinya lonjakan kasus. Covid-19 sub varian XBB telah meningkat jumlahnya secara signifikan di Kanada, Inggris, Amerika Serikat, Australia, dan Denmark. Termasuk  juga di beberapa negara Asia. Yakni di Singapura, Bangladesh, India, dan Jepang.

  “Berbagai ahli di Amerika Serikat maupun WHO menyebutkan bahwa sub varian XBB ini bisa memicu lonjakan kasus di akhir tahun dan puncaknya di Januari. Namum, belum ada bukti sub varian ini lebih  berbahaya secara klinik dari varian atau sub varian sebelumnya. Pada beberapa negara kasus varian XBB bergejala ringan dan cepat untuk pulih,” jelasnya.

Baca Juga :  71 Tokoh Sampaikan Sikap

Di Indonesia, sambung dia, Kemenkes sudah mengumumkan terdapat empat kasus dengan sub varian XBB saat ini. Dibandingkan beberapa negara lainnya di Asia, Indonesia masih menjadi negara dengan penambahan kasus mingguan yang lebih rendah. Yakni 14 ribu kasus dalm satu minggu dan angka itu jauh lebih kecil dibandingkan Jepang yang mencapai 200 ribu kasus.

“Tapi, kita tetap perlu waspada mengingat dalam empat minggu terakhir terdapat kenaikan kasus positif mingguan di Indonesia sebesar 17 persen, kasus update harian sebesar 11 persen. Kemudian, kematian yang masih lebih dari 100 kematian setiap minggunya,” terangnya.

Dikatakan Wiku, kenaikan kasus yang terjadi di Indonesia saat ini belum dapat ditentukan apakah merupakan akibat dari sebarian XBB. Namun, ancaman varian baru tetap ada di tengah kasus yang relatif rendah. Karena itu, penerapan tanggung jawab pribadi dan kolektif serta penguatan perlindungan oleh seluruh pemerintah pusat dan daerah pun tentunya sangat dibutuhkan sebagai langkah utama Indonesia untuk siap menuju endemi.

“Bukan tidak mungkin kita dapat mencapai endemi dengan segera. Hasil survei terbaru di Agustus menunjukkan antibodi masyarakat di Indonesia telah mencapai 98,5 persen, meningkat dari survei sebelumnya. Hal ini harus kita pertahankan bahkan ditingkatkan,” ujarnya.

Masih dikatakan Wiku, di tengah adanya kekurangan vaksin di berbagai wilayah kabupaten kota di Indonesia, pemerintah melalui kemenkes pun sedang merencanakan penambahan jutaan stok vaksin pada akhir Oktober. Karena itu, pemerintah daerah nantinya untuk dapat mengoptimalkan distribusi vaksin dan memastikan kebutuhan vaksin masyarakat sampai dengan terlengkap dan terpenuhi.

Baca Juga :  Komisi II Minta Apdesi Ditegur

“Saya juga ingatkan kepada masyarakat untuk memanfaatkan stok yang saat ini masih tersedia agar melakukan vaksinasi booster” ucapannya.

Sementara itu, Direktur Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan Kemenkes Achmad Farchanny mengungkapkan, secara umum saat ini kasus Covid-19 di Indonesia memang cenderung meningkat. Kemudian untuk temuan sub varian XBB ada 4 kasus. Yakni satu di Jawa Timur dan tiga kasus di Jakarta. Dari keempat kasus tersebut dua di antaranya diketahui memiliki riwayat perjalanan dari luar negeri.

“Keduanya itu dari Singapura, tapi dalam perjalanan yang berbeda dan waktunya juga berbesa. Kondisi mereka semua saat ini sudah sehat dan mereka awalnya memang memiliki gejala ringan. Bahkan, satu di antaranya tidak ada gejala,” jelasnya.

Saat ini dikatakan Farchanny, untuk ketersediaan vaksin akan kembali bertambah. Menurut dia, pada minggu ini kembali datang sebanyak 5 juta vaksin jenis Pfizer. Kemudian, direncanakan pada November vaksin produksi dalam negeri juga sudah dapat digunakan. Vaksinasi memang harus dikejar terutama untuk booster. Karena capaiannya ini masih 27,62 persen.

“Sehingga kami berharap itu bisa ditingkatkan. Termasuk menjadi syarat perjalanan udara agar bisa mendongkrak capaian vaksinasi. Vaksinasi adalah alat utama pelindungan kita yang utama selain protokol kesehatan,” pungkasnya. (gih)

JAKARTA – Peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia masih terus terjadi. Dalam seminggu terakhir, setidaknya masih terdapat sebanyak 14 ribu kasus. Namun, meskipun demikian, Indonesia masih menjadi negara dengan penambahan kasus mingguan yang lebih rendah bila dibandingkan negara-negara lainnya. Termasuk di Asia.

Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengungkapkan, per 23 Oktober, jumlah penambahan kasus positif dalam satu minggu di tingkat dunia mencapai 2,98 juta. Di Eropa yaitu di Jerman dan Perancis menjadi negara dengan jumlah kasus mingguan tertinggi. Masing-masing lebih dari 500.000 dan 300.000 kasus.

“Di Asia, Jepang, Korea, Selatan, dan Singapura menjadi negara dengan jumlah kasus baru mingguan tertinggi dan sekaligus menjadi negara yang kasusnya tengah mengalami kenaikan. Dalam dua minggu terakhir, Jepang mengalami kenaikan 12 persen, Korea Selatan 21 persen, dan Singapura 34 persen,” katanya secara virtual, Kamis (27/10).

Menurut dia, hal tersebut berkaitan dengan munculnya Covid-19 sub varian XBB di beberapa negara di dunia dan diprediksi akan menjadi sub varian penyebab kembalinya lonjakan kasus. Covid-19 sub varian XBB telah meningkat jumlahnya secara signifikan di Kanada, Inggris, Amerika Serikat, Australia, dan Denmark. Termasuk  juga di beberapa negara Asia. Yakni di Singapura, Bangladesh, India, dan Jepang.

  “Berbagai ahli di Amerika Serikat maupun WHO menyebutkan bahwa sub varian XBB ini bisa memicu lonjakan kasus di akhir tahun dan puncaknya di Januari. Namum, belum ada bukti sub varian ini lebih  berbahaya secara klinik dari varian atau sub varian sebelumnya. Pada beberapa negara kasus varian XBB bergejala ringan dan cepat untuk pulih,” jelasnya.

Baca Juga :  Bupati Romanus: Saya Segera Roling Pejabat

Di Indonesia, sambung dia, Kemenkes sudah mengumumkan terdapat empat kasus dengan sub varian XBB saat ini. Dibandingkan beberapa negara lainnya di Asia, Indonesia masih menjadi negara dengan penambahan kasus mingguan yang lebih rendah. Yakni 14 ribu kasus dalm satu minggu dan angka itu jauh lebih kecil dibandingkan Jepang yang mencapai 200 ribu kasus.

“Tapi, kita tetap perlu waspada mengingat dalam empat minggu terakhir terdapat kenaikan kasus positif mingguan di Indonesia sebesar 17 persen, kasus update harian sebesar 11 persen. Kemudian, kematian yang masih lebih dari 100 kematian setiap minggunya,” terangnya.

Dikatakan Wiku, kenaikan kasus yang terjadi di Indonesia saat ini belum dapat ditentukan apakah merupakan akibat dari sebarian XBB. Namun, ancaman varian baru tetap ada di tengah kasus yang relatif rendah. Karena itu, penerapan tanggung jawab pribadi dan kolektif serta penguatan perlindungan oleh seluruh pemerintah pusat dan daerah pun tentunya sangat dibutuhkan sebagai langkah utama Indonesia untuk siap menuju endemi.

“Bukan tidak mungkin kita dapat mencapai endemi dengan segera. Hasil survei terbaru di Agustus menunjukkan antibodi masyarakat di Indonesia telah mencapai 98,5 persen, meningkat dari survei sebelumnya. Hal ini harus kita pertahankan bahkan ditingkatkan,” ujarnya.

Masih dikatakan Wiku, di tengah adanya kekurangan vaksin di berbagai wilayah kabupaten kota di Indonesia, pemerintah melalui kemenkes pun sedang merencanakan penambahan jutaan stok vaksin pada akhir Oktober. Karena itu, pemerintah daerah nantinya untuk dapat mengoptimalkan distribusi vaksin dan memastikan kebutuhan vaksin masyarakat sampai dengan terlengkap dan terpenuhi.

Baca Juga :  71 Tokoh Sampaikan Sikap

“Saya juga ingatkan kepada masyarakat untuk memanfaatkan stok yang saat ini masih tersedia agar melakukan vaksinasi booster” ucapannya.

Sementara itu, Direktur Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan Kemenkes Achmad Farchanny mengungkapkan, secara umum saat ini kasus Covid-19 di Indonesia memang cenderung meningkat. Kemudian untuk temuan sub varian XBB ada 4 kasus. Yakni satu di Jawa Timur dan tiga kasus di Jakarta. Dari keempat kasus tersebut dua di antaranya diketahui memiliki riwayat perjalanan dari luar negeri.

“Keduanya itu dari Singapura, tapi dalam perjalanan yang berbeda dan waktunya juga berbesa. Kondisi mereka semua saat ini sudah sehat dan mereka awalnya memang memiliki gejala ringan. Bahkan, satu di antaranya tidak ada gejala,” jelasnya.

Saat ini dikatakan Farchanny, untuk ketersediaan vaksin akan kembali bertambah. Menurut dia, pada minggu ini kembali datang sebanyak 5 juta vaksin jenis Pfizer. Kemudian, direncanakan pada November vaksin produksi dalam negeri juga sudah dapat digunakan. Vaksinasi memang harus dikejar terutama untuk booster. Karena capaiannya ini masih 27,62 persen.

“Sehingga kami berharap itu bisa ditingkatkan. Termasuk menjadi syarat perjalanan udara agar bisa mendongkrak capaian vaksinasi. Vaksinasi adalah alat utama pelindungan kita yang utama selain protokol kesehatan,” pungkasnya. (gih)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya