Sunday, April 28, 2024
26.7 C
Jayapura

SBY Keluhkan Ongkos Politik Kelewat Batas, Politik Uang Menjadi-jadi

JAKARTA-Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyoroti tingginya ongkos politik pada Pemilu 2024. Kondisi ini harus bisa dibenari oleh Prabowo Subianto sebagai presiden terpilih untuk periode 2024-2029.
“Titipan saya Bapak Prabowo, Pemilu 2024 ini banyak hal yang mesti kita pelajari baik-baik, di satu sisi ada good news tetapi di sisi lain ada bad news, yang mengganggu pikiran kita adalah Pemilu kita ternyata ongkos politiknya makin besar, melampaui batas kewajaran. Demikian juga politik uang juga makin menjadi-jadi, Ini mesti diselamatkan,” kata SBY dalam acara buka puasa bersama Prabowo di Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (27/3).
SBY mengatakan, melihat kondisi politik semacam ini, tidak boleh rakyat dijadikan kambing hitam. Sebab, sistem pemilunya yang harus dibenahi.
“Kita tidak boleh menyalahkan rakyat, tetapi ada sesuatu yang perlu diperbaiki, perlu diubah dan tentunya disempurnakan agar Pemilu 5 tahun mendatang dan seterusnya menjadi Pemilu yang baik,” imbuhnya.
Presiden keenam RI ini menilai, pemilu adalah masa depan Indonesia sebagai negara demokrasi. Oleh karena itu, perbaikan sistem ini ia titipkan kepada Prabowo.
“Saya percaya Bapak akan bisa melakukan perubahan dan perbaikan atas sistem pemilu yang lebih tepat dan lebih baik bagi bangsa Indonesia. Itu saja yang ingin saya sampaikan in you Bapak Prabowo we trust,” pungkas SBY.
Sebelumnya, KPU RI resmi menetapkan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih untuk periode 2024-2029.
Hal itu disampaikan oleh Ketua KPU RI Hasyim Asyari dalam rapat pleno penetapan hasil Pemilu 2024 di kantor KPU RI, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (20/3). “Menetapkan hasil pemilihan umum presiden dan wakil presiden secara nasional dalam Pemilu 2024,” kata Ketua KPU Hasyim Asyari membacakan hasil penetapan Pemilu 2024.
Hasyim menjelaskan, pasangan capres-cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar meraih 40.971.906 suara. Sementara, pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka meraih 96.214.691 suara. Sedangkan, pasangan capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD meraih 27.040.878 suara.
Dalam hal ini, pasangan capres-cawapres Prabowo-Gibran meraih suara tertinggi pada Pilpres 2024. “Menetapkan hasil Pemilihan umum presiden dan wakil presiden berdasarkan berita acara nomor 218/PL.01.08.-BA/05/2024 dalam Pemilihan Umum Tahun 2024,” ucap Hasyim.
Berdasarkan rekapitulasi suara nasional Pemilu 2024, Prabowo-Gibran menang pada 36 provinsi. Disusul, Anies-Muhaimin menang di dua provinsi yakni Aceh dan Sumatera Barat. Sementara, Ganjar-Mahfud menelan kekalahan. (*)
SUMBER: JAWAPOS
Baca Juga :  Terpilih jadi Presiden, Prabowo: Mas Anies-Muhaimin Senyuman Anda Berat Sekali
JAKARTA-Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyoroti tingginya ongkos politik pada Pemilu 2024. Kondisi ini harus bisa dibenari oleh Prabowo Subianto sebagai presiden terpilih untuk periode 2024-2029.
“Titipan saya Bapak Prabowo, Pemilu 2024 ini banyak hal yang mesti kita pelajari baik-baik, di satu sisi ada good news tetapi di sisi lain ada bad news, yang mengganggu pikiran kita adalah Pemilu kita ternyata ongkos politiknya makin besar, melampaui batas kewajaran. Demikian juga politik uang juga makin menjadi-jadi, Ini mesti diselamatkan,” kata SBY dalam acara buka puasa bersama Prabowo di Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (27/3).
SBY mengatakan, melihat kondisi politik semacam ini, tidak boleh rakyat dijadikan kambing hitam. Sebab, sistem pemilunya yang harus dibenahi.
“Kita tidak boleh menyalahkan rakyat, tetapi ada sesuatu yang perlu diperbaiki, perlu diubah dan tentunya disempurnakan agar Pemilu 5 tahun mendatang dan seterusnya menjadi Pemilu yang baik,” imbuhnya.
Presiden keenam RI ini menilai, pemilu adalah masa depan Indonesia sebagai negara demokrasi. Oleh karena itu, perbaikan sistem ini ia titipkan kepada Prabowo.
“Saya percaya Bapak akan bisa melakukan perubahan dan perbaikan atas sistem pemilu yang lebih tepat dan lebih baik bagi bangsa Indonesia. Itu saja yang ingin saya sampaikan in you Bapak Prabowo we trust,” pungkas SBY.
Sebelumnya, KPU RI resmi menetapkan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih untuk periode 2024-2029.
Hal itu disampaikan oleh Ketua KPU RI Hasyim Asyari dalam rapat pleno penetapan hasil Pemilu 2024 di kantor KPU RI, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (20/3). “Menetapkan hasil pemilihan umum presiden dan wakil presiden secara nasional dalam Pemilu 2024,” kata Ketua KPU Hasyim Asyari membacakan hasil penetapan Pemilu 2024.
Hasyim menjelaskan, pasangan capres-cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar meraih 40.971.906 suara. Sementara, pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka meraih 96.214.691 suara. Sedangkan, pasangan capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD meraih 27.040.878 suara.
Dalam hal ini, pasangan capres-cawapres Prabowo-Gibran meraih suara tertinggi pada Pilpres 2024. “Menetapkan hasil Pemilihan umum presiden dan wakil presiden berdasarkan berita acara nomor 218/PL.01.08.-BA/05/2024 dalam Pemilihan Umum Tahun 2024,” ucap Hasyim.
Berdasarkan rekapitulasi suara nasional Pemilu 2024, Prabowo-Gibran menang pada 36 provinsi. Disusul, Anies-Muhaimin menang di dua provinsi yakni Aceh dan Sumatera Barat. Sementara, Ganjar-Mahfud menelan kekalahan. (*)
SUMBER: JAWAPOS
Baca Juga :  Bahlil: Wacana 3 Periode Saya yang Sampaikan Tanpa Diperintah Siapapun!

Berita Terbaru

Artikel Lainnya