Menurutnya stabilitas politik dan keamanan bisa tercipta apabila berbagai apsek, seperti Pendidikan, Ekonomi, dan kesejahtraan masyarakat terpenuhi. "Karena stabilitas politik itu terjadi karena ada sebab dan akibat," tandas Gani.
Proses penetapan berlangsung cukup ramai. Dimulai pukul 10.00 WIB, semua unsur petinggi Koalisi Indonesia Maju (KIM) hadir di lokasi. Selain itu, hadir juga pasangan calon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. Keduanya diikuti unsur Partai PKB dan PKS. Sementara Nasdem absen.
“Kita semua lelah dan mungkin ada di antara kita yang tidak puas dan kecewa. Mas Anies Mas Muhaimin, saya pernah berada di posisi anda. Saya tahu senyuman anda berat sekali itu,” kelakar Prabowo disambut riuh tawa hadirin.
Sebelumnya, MK menolak seluruh permohonan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) atau sengketa hasil Pilpres 2024, yang diajukan oleh pemohon satu yakni pasangan capres-cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. Hal ini setelah MK membacakan pertimbangan permohonan yang dimohonkan pemohon.
Pasca putusan itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku akan menyiapkan tim transisi pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin ke Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Ia juga mengatakan bahwa Prabowo adalahorang yang telah mengalami pendidikan moderen sejak usia belia dan berasal dari keluarga intelektual yang amat terpandang. Dengan begitu, Anies yakin Prabowo akan mampu menjaga iklim demokrasi di Indonesia.
Deklarator P-UTB, Asun Go mensyukuri penetapan hasil Pilpres 2024 bisa berjalan dengan aman, damai lancar dan menggembirakan dengan kemenangan pasangan Prabowo-Gibran.
"Kita tidak boleh menyalahkan rakyat, tetapi ada sesuatu yang perlu diperbaiki, perlu diubah dan tentunya disempurnakan agar Pemilu 5 tahun mendatang dan seterusnya menjadi Pemilu yang baik," imbuhnya.
Prabowo tiba menggunakan kemeja putih dengan peci hitam. Dia dikawal oleh ajudannya, Mayor (Inf) Teddy Indra Wijaya. Sedangkan Surya Paloh menggunakan setelan jas berwarna biru dongker.
Kepala Komnas HAM Perwakilan Papua, Frits Ramandey, mengatakan pemberian gelar kehormatan kepada mantan Komandan Batalyon itu bukan pertama kalinya. Sebelumnya juga terjadi pada komandan TNI lainnya.