Monday, May 13, 2024
25.7 C
Jayapura

KPK Usul Bansos Distop Jelang Pilkada

Alex memang tidak langsung mengkritisi apa yang terjadi dalam pilpres lalu. Namun, realitasnya, menjelang Pemilu 2024 lalu, ada banjir bansos. Menteri keuangan mencatat bansos pada 2024 sudah mencapai Rp 22,5 triliun, melonjak dari tahun sebelumnya di kisaran Rp 9 triliun. Realitasnya, masyarakat senang dengan bantuan tersebut.

Kondisi itu sejalan dengan survei yang dilakukan KPK mengenai preferensi masyarakat dalam memilih calon. Baik calon DPR, pimpinan daerah, maupun pimpinan negara. Dan faktor masyarakat semangat berpartisipasi dalam pemilihan sekitar 90 persennya dipengaruhi adanya faktor uang.

”Ini saya terkonfirmasi juga dan dengar dari orang yang bekerja di rumah saya dan tetangga-tetangga,” katanya. Mereka bercerita dalam pemilihan kemarin ada yang dapat empat sampai enam amplop. Kalau ditotal, satu orang bisa mendapatkan 1 juta rupiah.

Baca Juga :  Istana: Tidak Ada Penetapan Darurat Sipil oleh Presiden di Papua

Alex juga sempat bertanya siapa yang mereka pilih ketika menerima beberapa amplop tersebut. ”Mereka jawab pokoknya yang ngasih duit. Kalau yang ngasih tiga, dicoblos tiga-tiganya,” ungkap dia.

Menanggapi usul KPK, Kemendagri merespons positif ide penyaluran bansos tersebut. ”Jadi, imbauan-imbauan akan kami lakukan ya. Untuk mengingatkan kembali teman-teman di daerah. Seperti yang pak pimpinan KPK sampaikan,” kata Irjen Kemendagri Tomsi Tohir Balaw di gedung KPK.

Namun, Tomsi enggan menjelaskan secara terperinci langkah pengaturan penyaluran bansos tersebut. Sebab, terkait perda, kewenangannya ada di DPRD dan pimpinan daerah. Sementara untuk kebijakan dari pusat, dalam hal ini Kemendagri, prosesnya bakal panjang. (elo/c9/bay)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

Baca Juga :  Elon Musk Siapkan Starlink untuk Organisasi Bantuan di Gaza

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Alex memang tidak langsung mengkritisi apa yang terjadi dalam pilpres lalu. Namun, realitasnya, menjelang Pemilu 2024 lalu, ada banjir bansos. Menteri keuangan mencatat bansos pada 2024 sudah mencapai Rp 22,5 triliun, melonjak dari tahun sebelumnya di kisaran Rp 9 triliun. Realitasnya, masyarakat senang dengan bantuan tersebut.

Kondisi itu sejalan dengan survei yang dilakukan KPK mengenai preferensi masyarakat dalam memilih calon. Baik calon DPR, pimpinan daerah, maupun pimpinan negara. Dan faktor masyarakat semangat berpartisipasi dalam pemilihan sekitar 90 persennya dipengaruhi adanya faktor uang.

”Ini saya terkonfirmasi juga dan dengar dari orang yang bekerja di rumah saya dan tetangga-tetangga,” katanya. Mereka bercerita dalam pemilihan kemarin ada yang dapat empat sampai enam amplop. Kalau ditotal, satu orang bisa mendapatkan 1 juta rupiah.

Baca Juga :  Elon Musk Siapkan Starlink untuk Organisasi Bantuan di Gaza

Alex juga sempat bertanya siapa yang mereka pilih ketika menerima beberapa amplop tersebut. ”Mereka jawab pokoknya yang ngasih duit. Kalau yang ngasih tiga, dicoblos tiga-tiganya,” ungkap dia.

Menanggapi usul KPK, Kemendagri merespons positif ide penyaluran bansos tersebut. ”Jadi, imbauan-imbauan akan kami lakukan ya. Untuk mengingatkan kembali teman-teman di daerah. Seperti yang pak pimpinan KPK sampaikan,” kata Irjen Kemendagri Tomsi Tohir Balaw di gedung KPK.

Namun, Tomsi enggan menjelaskan secara terperinci langkah pengaturan penyaluran bansos tersebut. Sebab, terkait perda, kewenangannya ada di DPRD dan pimpinan daerah. Sementara untuk kebijakan dari pusat, dalam hal ini Kemendagri, prosesnya bakal panjang. (elo/c9/bay)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

Baca Juga :  Sidang Dakwaan Ferdy Sambo Paling Cepat Senin Pekan Depan

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya